Hikmah Kehidupan

Cobaan Kehidupan

lumajangsatu.com
Abdul Wadud Nafis Pengasug Ponpes Manrul Qur’an Kutorenon

Lumajang - Allah subhanahu wa ta'ala memberi ujian pada manusia ada yang berupa kenikmatan,  perintah yang berat dan musibah untuk menguji manusia sejauh mana ketaatannya dan kepatuhannya kepada Allah SWT. Allah menguji kepada seorang dengan memberikan bermacam-macam nikmat. Misalnya jabatan yang tinggi, harta yang banyak, popularitas yang luas  dan badan yang sehat untuk menguji apakah tetap bersyukur kepada allah subhanahu wa ta'ala atau tidak ?

Apabila  bersyukur, maka nikmatnya ditambah oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Yang dimaksud bersyukur,  orang yang mendapatkan nikmat menyadari bahwa semua nikmat itu adalah datangnya dari Allah subhanahu wa ta'ala,  selalu digunakannya sesuai dengan ketentuan Allah,  jabatan yang tinggi dipakai untuk menegakkan kebenaran dan keadilan,  harta yang banyak untuk berinfak dijalan Allah, popularitas yang besar dipakai untuk menyiarkan agama Allah dan badan yang sehat dipakai untuk beribadah dan berjuang dijalan Allah.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

Allah memberikan ujian kepada orang yang beriman berupa perintah yang berat, yaitu melaksanakan Salat lima kali  dalam sehari semalam,  membayar zakat bagi orang yang mempunyai harta sampai nishab dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mempunyai kemampuan harta dan fisik.  Orang beriman yang mentaati perintah Allah dengan tulus ikhlas dan dilaksanakan dengan sempurna,  baik syarat dan rukunnya, maka Allah akan memberikan pahala yang sangat besar di akhirat kelak dan di dunia diberikan kehidupan yang thoyyibah,  kehidupan yang bahagia.

Orang mukmin yang taat pada perintah Allah, maka melaksanakan Salat lima waktu dengan ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah, dilaksanakannya dengan berjamaah di Masjid, dan syarat rukunnya  sempurna. Apabila dia mempunyai harta kekayaan yang sampai nishab, maka dilaksanakan zakatnya sesuai dengan ketentuan fikih. Apabila mempunyai kamampuan harta yang cukup untuk melaksanakan ibadah haji dan badannya sehat, maka melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perintah Allah yang dicontohkan Nabi Muhammad. Orang mukmin yang melaksanakan semua perintah Allah dengan sempurna adalah orang mukmin yang lulus dari ujian Allah subhanahu wa taala dalam melaksanakan perintahnya,  sehingga  berhak mendapatkan kehidupan yang bahagia didunia dan diakhirat,  diselamatkan dari disiksa kubur dan neraka dan dimasukkan ke dalam Surga.

Allah SWT menguji iman seseorang dengan diberi cobaan yang sangat berat.  seperti sakit fisiknya,  keterbatasan ekonomi, mendapatkan fitnah dan kesulitan-kesulitan lainnya, apabila orang yang beriman tersebut sabar terhadap musibah yang diterimanya dan menerimanya dengan hati tulus ikhlas serta tetap berpegang teguh kepada ketentuan-ketentuan Allah, maka berhak mendapatkan derajat yang tinggi di dunia dan mendapatkan pahala yang sangat besar di akhirat.

Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

Orang mukmin yang diuji oleh Allah dengan sakit,  hatinya menerima terhadap penyakit yang dideritanya dan tidak berkeluh kesah sama sekali serta tetap beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Orang mukmin yang sabar ketika diuji dengan keterbatasan ekonomi,  maka dia tetap hatinya ikhlas terhadap keterbatasan ekonomi,  bekerja keras mencari rezeki yang halal dan mencarinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah dan menghindari dari segala bentuk harta yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Orang mukmin yang lulus menjalani ujian dari Allah subhanahu wa ta'ala, maka Allah akan memberikan nikmat yang sangat besar di dunia dan derajat yang tinggi dan dosa-dosanya diampuni,  diselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka dan dimasulkan ke dalam surga. Akan tetapi sebaliknya,  apabila manusia gagal melaksanakan ujian dari Allah subhanahu wa ta'ala,  maka hidupnya di dunia hina dan di akhirat diberikan kehinaan yang sangat besar yaitu dimasukkan ke dalam neraka

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

Wallahu A'lam Bishawab

Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasug Ponpes Manrul Qur’an Kutorenon

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru