Lumajang - Pendamping Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) terus melakukan labelisasi. Labelisasi bertuliskan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan Sosial PKH dan BPNT". Labelisasi ditaruh di dinding rumah yang mudah terlihat oleh masyarakat.
Akbar Alamin, Koordinator Kabupaten Pendamping PKH Lumajang menyatakan labelisasi dilakukan serentak di 8 Kecamatan. Ada 20 persen rumah KPM PKH yang dilakukan labelisasi oleh pendamping bersama dengan pihak Kecamatan, TKSK, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Baca juga: Lumajang Sharing Peningkatan Kapasitas Perhutanan Sosial Bersama Pemkab Garut dan Madiun
"Labelisasi sudah bergerak di delapan Kecamatan dan akan terus kita lakukan," ujar Akbar kepada Lumajangsatu.com, Senin (13/01/2020).
Baca juga: Lumajang Luncurkan Roadmap Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
Labelisasi dilakukan sesuai dengan arahan Bupati Lumajang dan pihak Kecamatan menyasar KPM PKH yang sudah mampu. Namun, sesuai rencana semua rumah KPM PKH akan dilakukan labelisasi secara bertahap.
"Sekarang sekitar 20 persen labelisasi setiap Kecamatan dan sesuai rencana semua rumah akan dilakukan labelisasi," paparnya.
Baca juga: RAKI Lumajang Laporkan Dugaan Pelanggaran Kampanye Paslon 02 Ditempat Ibadah
Labelisasi diharapkan menjadi pendataan yang valid bagi penerima PKH. Rumah yang sudah ada labelnya, berarti keluarga tersebut setiap bulan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebagai keluarga prasejahtera. "Kita berharap keluarga yang sudah mampu bisa mundur dari penerima PKH," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi