Hikmah Kehidupan

Virus Corona Mendorong Banyak Mengingat Kematian

lumajangsatu.com
Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Desa Kutorenon

Lumajang - Dunia internasional di hebohkan dengan virus Corona yang berkembang di suatu negara,  yang sudah menelan korban cukup banyak, karena virus ini sangat ganas dan menyebabkan kematian, caara menularnya melalui orang ke orang. Sebagian orang ada yang merasa khawatir secara berlebihan,  khawatir dirinya tertular virus Corona,  sehingga  melakukan bermacam cara  agar selamat  dari terinfeksi virus Corona, diantaranya, pertama, memakai masker,  terutama di tempat-tempat yang dikhawatirkan ada orang yang terinfeksi  virus Corona.

Kedua,  memeriksakan dirinya  pada dokter yang ahli dalam bidang virus Corona,  bahkan ada yang datang ke Laboratoriom kesehatan dalam rangka memastikan, bahwa dirinya bebas dari virus Corona.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Ketiga, melakukan langkah preventif lebih dini agar mereka terselamatkan dari virus Corona. Orang yang ditakdirkan  mati disebabkan virus Corona pasti akan terinfeksi  virus Corona sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Allah dan mereka akan mati  pada waktu yang ditetapkan oleh Allah,  tidak akan maju satu jam pun dan tidak akan mundur satu jam pun, sekalipun mereka berusaha terhindar dari virus Corona dengan bermacam-macam, dengan cara memakai masker atau menggunakan obat anti-virus.

Secara syariat manusia diwajibkan  berusaha  supaya terhindar dari mara bahaya yang menimpa pada dirinya atau keluarganya, maka dengan demikian kewajiban manusia berusaha terhindar dari virus Corona, yaitu menghindari  berinteraksi dengan orang yang terinfeksi  virus Corona. dan menggunakan alat-alat yang dapat  mencegah dari   tertular virus Corona.

Manusia diwajibkan  bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,  akan tetapi dalam waktu yang sama  diperintahkan  berikhtiar mendapatkan apa yang diinginkan dan terhindar dari apa yang tidak diinginkan. Maka dengan demikian kewajiban manusia berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan hal-hal yang dapat menyelamatkan dirinya dari tertular dan terinfeksi virus Corona,  dengan mengikuti arahan dari dinas kesehatan dan pemerintah kemudian berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, agar supaya terhindar dari musibah terinfeksi Virus Corona.

Setiap manusia pasti akan mati,  sedangkan  sebabnya bermacam-macam, ada yang disebabkan  virus Corona,  sakit, kecelakaan lalu lintas dan lain sebagainya, ketika tiba ajalnya pasti mati sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Allah,  tidak akan maju dan tidak akan mundur satu detik pun, sedangkan sebab kematiannya sesuai dengan ketentuan Allah,  yaitu dengan virus Corona, sakit dan lain sebagainya.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Manusia adalah makhluk yang mulia dan dalam waktu yang sama makhluk yang menerima amanah dari Allah subhanahu wa ta'ala,  maka karena itu manusia akan diminta pertanggungjawaban semua amal perbuatannya di dunia,  baik itu dikerjakan sendirian maupun bersama-sama, baik di tempat yang sepi maupun di tempat yang ramai,  jika amal perbuatannya baik maka dibalas dengan pahala dan dimasukkan ke dalam surga,  sebaliknya apabila amal perbuatan yang dikerjakan adalah amal perbuatan jahat,  perbuatan dosa dan maksiat akan dibalas dengan siksa kubur dan siksa neraka.

Dengan demikian orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat harus mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan setelah mati, yaitu melakukan amal perbuatan yang dapat menyelamatkan dirinya dari siksa kubur dan siksa neraka, yaitu dengan memiliki iman yang mantap di dalam hati, diucapkan dengan lidah, dan dibuktikan dengan amal perbuatan,  yang dikerjakan oleh hati dan anggota badan, lalu memperbanyak amal sholeh, baik itu ibadah mahdhoh, yaitu ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah seperti salat, puasa dan lainnya. Maupun ibadah ghoiru mahdhoh,  yaitu ibadah yang berhubungan dengan manusia dan lainnya, seperti membantu fakir miskin, menegakkan kebenaran dan keadilan dan memberi makanan pada binatang dan lain sebagainya.

Orang yang beriman dan beramal saleh adalah orang yang cerdas,  karena dia mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian dengan melakukan hal-hal yang menyelamatkan dirinya dari siksa kubur, siksa neraka dan mendapatkan kenikmatan yang abadi, yaitu masuk surga dan mendapatkan Ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala.(Red) 

Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang

Wallahu A'lam Bishawab

Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Desa Kutorenon

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru