Lumajang - Statement Ketua Komisi C DPRD yang tidak pernah diajak bicara rencana terminal induk pasir (stok pile terpadu) direspon Sekda Lumajang. Agus Triyono, melaui chating WA menyatakan rencana tersebut masih dalam tataran proses awal dan masih merumuskan model kerjasama dan proses bisnisnya.
"Ini kan masih dalam tatan proses awal, masih merumuskan model kerjasama dan proses bisnisnya," ujar Agus Triyono kepada Lumajangsatu.com, Kamis (13/02/2020).
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
BACA JUGA
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
- Duh! Komisi C DPRD Lumajang Tidak Diajak Bicara Soal Stok Pile Terpadu
- Satpol PP Lumajang Obrak Abrik PKL Pakai Trotoar Jalan Untuk Jualan
- Latihan Perang TNI AU di Pandanwangi Segera Jadi Wisata Lumajang
Karena masih proses awal, maka yang dilibatkan masih sebatas pimpinan. Setelah model bisnis dan kerjasamanya jelas, maka baru disampaikan ke lembaga DPRD. "Setelah jelas semuanya, baru disampikan ke lembaga DPRD," tuturnya.
Sebelumnya, Trisno Ketua Komisi C DPRD Lumajang mengaku tidak pernah diajak bicara dengan rencana pembuatan terminal induk pasir yang akan dikelola perusahaan daerah. DPRD ingin tahu proses dari awal, agar keberadaan stok pile terpadu tidak membuat banyak pengusaha stok pile gulung tikar.
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
Pasir Semeru adalah salah satu potensi Lumajang yang diharapkan menyumbang banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, pengelolannya harus tepat dan transparan agar tidak menimbulkan konflik ditataran bawah.(Yd/red)
Editor : Redaksi