Lumajang - Statement Ketua Komisi C DPRD yang tidak pernah diajak bicara rencana terminal induk pasir (stok pile terpadu) direspon Sekda Lumajang. Agus Triyono, melaui chating WA menyatakan rencana tersebut masih dalam tataran proses awal dan masih merumuskan model kerjasama dan proses bisnisnya.
"Ini kan masih dalam tatan proses awal, masih merumuskan model kerjasama dan proses bisnisnya," ujar Agus Triyono kepada Lumajangsatu.com, Kamis (13/02/2020).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
BACA JUGA
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
- Duh! Komisi C DPRD Lumajang Tidak Diajak Bicara Soal Stok Pile Terpadu
- Satpol PP Lumajang Obrak Abrik PKL Pakai Trotoar Jalan Untuk Jualan
- Latihan Perang TNI AU di Pandanwangi Segera Jadi Wisata Lumajang
Karena masih proses awal, maka yang dilibatkan masih sebatas pimpinan. Setelah model bisnis dan kerjasamanya jelas, maka baru disampaikan ke lembaga DPRD. "Setelah jelas semuanya, baru disampikan ke lembaga DPRD," tuturnya.
Sebelumnya, Trisno Ketua Komisi C DPRD Lumajang mengaku tidak pernah diajak bicara dengan rencana pembuatan terminal induk pasir yang akan dikelola perusahaan daerah. DPRD ingin tahu proses dari awal, agar keberadaan stok pile terpadu tidak membuat banyak pengusaha stok pile gulung tikar.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Pasir Semeru adalah salah satu potensi Lumajang yang diharapkan menyumbang banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, pengelolannya harus tepat dan transparan agar tidak menimbulkan konflik ditataran bawah.(Yd/red)
Editor : Redaksi