Internasional Lecture

Mahasiswa Malaysia Bicara Pentingnya Literasi Media di IAI Syarifuddin

lumajangsatu.com
Mahasiswa Malaysia menjawab pertanyaan mahasiswa IAIS Lumajang.

 Kedungjajang - Literasi media sangat penting diketahui dan dipahami oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, bila tidak menjadi mangsa para pembuat konten dalam mempromosikan produk dan memasukan ideologi bagi pemeliki kepentingan.

Hal ini terungkap dalam Internasional Lecture di Kampus Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin, Wonorejo - Kecamatan Kedungjajang dengan tema Media Literacy dan Marketing Platforms, their power dam Challence (Comparative Study Between Indonesian and UK), Senin (9/3/2020). Pemateri yakni, Mr. Teungke Muhammad Mikhail Petra sarjana Edinburg - UK yang merupakan mahasiswa asal Malaysia memiliki kekerabatan kerajaan Kelantan.

Baca juga: Sekjen PPP Arwani Thomafi Instruksikan Kader Lumajang Solid Menangkan Cak Thoriq-Ning Fika

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Dr. Fazlur Rahman mengatakan, pentingnya literasi media bagi mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Dikarenakan ditemukan banyak mahasiswa IAI memakai media sosial sebagai salah satu sarana komunikasi.

"Jangan sampai media sosial disalahgunakan dan asal share, berbahaya. Mahasiswa itu intelektual kritis, bukan asyik bermedsos," ungkap lulusan dokroral UGM Jogyakarta itu.

Masih kata dia, saat ini sangat banyak informasi tersebar dimedia sosial dan sering menerpa masyarakat tak terkecuali mahasiswa. Bahkana, para pembuatan informasi memiliki tujuan tertentu.

Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT

"Cek and ricek dibutuhkan dengan bekal ilmu pengetahuan tentang banyak hal," terangnya.

Mr. Mikhail mengatakan, dari hasil penelitian di UK dan Indonesia, informasi disampaikan melalui media sosial lebih mengutamankan sebuah kepentingan. Salah satunya menjual produk melalui marketing digital dan sebuah ideologi.

"Ini sangat berbahaya bila pengguna medsos hanya main repost dan share," ungkapnya.

Baca juga: Buruh Tani Tembakau Akan Terima BLT DBHCHT Tahun 2024

Konten informasi di media sosial akan membawa para pengguna dan bagian share alias penyebarnya bagian dari salah satu pendistrubusi aktif dan pasif. Akibatnya, penggunaan medsos akan mengeluarkan isi dompet dan terpapar ideologi radikal.

"Harus berhati-hati, bisa merugikan dan bukan menguntungkan," jelasny Miki sapaan akrab Mikail yang sejak usia 8 tahun berada di Skotlandia itu. (ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru