Lumajang - Meningkatnya paparan covid 19 pada pertengahan bulan September berimbas pada pelaksanaan beberapa kegiatan masyarakat yang dibatasi. Diantaranya penutupan alun-alun hingga penerapan operasi Yustisi selama 2 pekan.
Kebijakan guru sambang dilumajang, juga menyita perhatian public ditengah melonjaknya paparan Covid 19.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Kepala dinas pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Saling mengungkapkan bahwa, program guru sambang akan tetap berjalan.
"Pelaksanaan program guru sambang, dilakukan dengan protokol kesehatan. Selama patuh dan disiplin, Insyallah tidak ada pengaruhnya," kata Kepala Dinas Pendidikan, Agus Salim saat dimintai keterangan di kantornya, Kamis (17/9/2020).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Dia juga mengungkapkan bahwa, Program guru sambang hal paling urgen yang harus dilakukan, dalam menyikapi efektifnya pembelajaran ditengah pandemi Covid 19.
"Guru sambang selama ini banyak mendapat dukungan dan apresiasi dari banyak pihak. Wali murid, siswa maupun guru merespon baik kebijakan Guru Sambang.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Agus Salim juga mengingatkan supaya pelaksanaan Program Guru Sambang tetap dan harus patuh terhadap protokol kesehatan. " Guru Sambang merupakan kepentingan bersama, baik pemerintah, guru serta masyarakat,"pungkasnya.
DIspendik menilai lonjakan penambahan khasus bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lumajang, dinilai tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Guru Sambang, hal demikian dilandasi karena program guru sambang solusi paling efektif dalam akses pembelajaran di Lumajang. (Oky/lsred)
Editor : Redaksi