Peluang Pasar

Pemasaran Abon ISIS Lumajang Kuat Diluar Lemah Dilahan Sendiri

lumajangsatu.com
Abon ISIS Asal Lumajang yang laris di luar kota dan internasional.

Jatiroto - Fenomena masyarakat yang lebih suka beli produk luar daerah bahkan luar negri terbukti nyata. Abon Ikan Segar Higienis (ISIS) Lumajang tersebar diseluruh wilayah Indonesia hingga Go Internasional namun tak diminati masyarakat Lumajang.

Kautsaril Barida Wanita 42 tahun, pengusaha Abon Ikan Lumajang yang mampu bersayap hingga mancanegara tak mampu melebarkan sayap di kota sendiri.

Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim

"Mungkin Abon Ikan masih sedikit asing di Lumajang mas atau bisa jadi masyarakat lebih suka membeli yang berasal dari luar daerah. Abon saya banyak yang mesan mas di Jakarta itu tiap minggu 50 Kilo,"paparnya saat ditemui Lumajangsatu.com di rumahnya Dusun Kambengan, Desa Banyuputih Kidul, Kec. Jatiroto, Jumat (16/10/2020).

Menurut keteranganya Abonya hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mancanegara Abonya tersebar ke 3 negara dari Belanda, Swiss, dan Jepang.

Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang

"Barawal dari tidak disengaja mas, wong saya belajar buat Abon Ikan dari internet. Sejarahnya gini waktu itu ikan banyak dirumah namun tidak ada yang mau makan, akhirnya saya buat abon, tak diduga banyak yang suka,"jelasnya.

Awal mulanya dia memasarkan abonya ke riseller, sama ke lestoran luar daerah. "Sekarang usaha saya berjalan sudah 5 tahun mas tapi pasarnya luar daerah sama mancanegara saja,"tambahnya

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Dia mengungkapkan sangat senang ketika suatu saat mampu melebarkan sayap di kota sendiri. "Sebenarnya orang beli ke kita, saya usahakan tidak kecewa mas, karena produk saya alami Ikan tidak ada campuranya,"paparnya.

Harga Abon Ikan Segar Higienis (ISIS) dibandrol dari 250 hingga 350 ribu perkilo dan kemasan per 1 ons dibandrol dengan harga 25 hingga 35 ribu. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru