Lumajang - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lumajang di daerah utara Kecamatan Klakah dan Ranuyoso sering mengeluh karena air sering mati. Direktur PDAM mengaku pihaknya sudah berupaya maksimal atasi problem tersebut.
Permasalahan air di daerah utara Lumajang memang menjadi polemik yang tak kunjung usai, PDAM yang menjadi solusi kebutuhan air di Kecamatan Klakah dan Ranuyoso juga tak mampu maksimal atasi problem air bersih.
Baca juga: Sekda Puji PDAM Lumajang Bisa Setor PAD Besar
Seperti penelusuran Lumajangsatu.com didaerah Kecamatan Klakah dan Ranuyoso, menemukan puluhan orang berkumpul di salah satu sungai di Desa Tegal Randu Kecamatan Klakah untuk cuci baju dan mandi. Tak hanya itu kebanyakan warga utara Lumajang memiliki tempat penampungan air hujan, hal tersebut dilakukan karena susahnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
PDAM Lumajang pun tak mampu berbuat banyak hingga detik ini, walaupun beberapa Desa di Klakah dan Ranuyoso sudah dijamahnya, menurut direktur PDAM Lumajang Lukman Hakim, faktor alamlah yang menjadi penghambat maksimalnya pemasokan air.
"Memang di Klakah dan Ranuyoso itu debit airnya kecil mas, sehingga kami tidak bisa maksimal memberikan pelayanan air 24 jam penuh,"jelasnya saat ditemui Lumajangsatu.com, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: PDAM Lumajang Sukses Mencatat Neraca Positif Tahun 2023
Air di Klakah dan Ranuyoso diambil dari 2 sumber mata air yaitu Sumber Wringin dan mata air Ranu Bedali yang keduanya tidak mampu menyelesaikan masalah air di dua kecamatan tersebut. Lebih lanjut, Lukman menambahkan masalah kelancaran PDAM juga ada beberapa penyebab lain. Salah satunya terjadinya sumbatan atau endapan udara di dalam pipa jaringan.
Karena pelayanan yang tidak maksimal bahkan ada beberapa titik yang hanya terfasilitasi air 2 jam dalam sehari, PDAM Lumajang menyiapkan kompensasi kepada para pelanggannya. "Seminggu dua kali kami dropping air, dari 2 tangki berkapasitas 5000 liter. Itu sebagai gantinya," ungkapnya.
Selain itu, Dia membantah mengenai lontaran warga yang menyebut pelayanan air dari PDAM mati total. "Karena sumber mata airnya kecil jadi giliran. Air kan ngalir kan yang daerah dekat sumber bisa lebih cepat dapatnya, kalau yang jauh ya ada yang malam air nyala,"tambahnya.
Baca juga: Jaringan PDAM Segera Dipasang di Desa Jatisari Tempeh Lumajang
Dia mengatakan jika pihaknya secara intens berusaha menyelesaikan masalah air di daerah utara, dia memprediksi tahun depan problem air akan terselesaikan.
"Kami cari sumber mata air besar yang bisa kami jadikan solusi mas, mungkin tahun depan akan memanfaatkan Sumber Mrutu dan Sumber di Desa Ranu Wurung Kecamatan Randuagung. Semoga tahun depan sudah selesai problem air ini,"pungkasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi