Panjang Umur Pergerakan

Kyai Munsif Pendiri PMII Kembali Hadir di Lumajang

lumajangsatu.com
Kyai Munsif saat Hadir di MAPABA PMII Lumajang.

Lumajang - Kyai Munsif Nahrowi salah satu pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Hadir Di Lumajang. Dia mengungkapkan bahwa mahasiswa baru harus masuk PMII agar terdidik, dan tidak salah tempat dalam berproses.

Laki-laki asal Malang tersebut hadir ke Lumajang dalam rangka Talk Show PMII dan Generasi Society 5.0. Pada pembukaan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Rayon Tarbiyah Komisariat PMII Syarifuddin di Gedung PCNU II Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono Lumajang.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

"Kyai Munsif hadir di Lumajang sudah ke dua kalinya, kebanggaan tentunya buat PMII Lumajang,"kata ketua Komisariat PMII Syarifuddin Agus Arifin Mustofa, Kamis (05/10/2020).

Kyai Munsif mengungkapkan bahwa PMII merupakan wadah yang tepat bagi Mahasiswa, karena PMII punya kewajiban memenuhi kebutuhan anggota. Berdirinya PMII untuk mewadahi dan membina.

"Belajar Al Qur'an, belajar bahasa asing, temukan fesyen diri lalu pupuk di PMII,"jelas Kyai Munsif.

Dia juga menjelaskan jika kader PMII harus yakin bahwa mereka berada pada organisasi yang tepat.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

"Masa depan NU, masa depan bangsa ada ditangan kalian,"tambahnya.

Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom) PMII Syarifuddin Ikhwanul Muttaqin mengungkapkan rasa bangganya karena mampu bertatap muka dengan pendiri PMII.

"Kita bangga bisa berada dalam satu ruangan dengan pendiri organisasi kita, kalau tidak ada beliau gak akan ada kita,"paparnya.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Salah satu calon doktor muda Lumajang tersebut menjelaskan bahwa PMII merupakan salah satu peradaban masa depan Islam Ahlussunnah Wal jamaah.

"Kita ingin beragama dan ingin bernegara, kita percaya sempurnanya beragama dengan cara bernegara,"pungkasnya. (oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru