Lumajang - 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, Perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia tersebut, semangat heroisme pemuda saat berperang tak diragukan. Mereka berperang hanya memegang senjata bambu runcing, namun dengan gagah berani mereka menyerbu tentara sekutu.
Kini kemerdekaan Indonesia sudah diakui secara de jure, tentunya semangat pemuda memperjuangkan kemerdekaan harus diteruskan dalam konteks yang berbeda.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Pemuda kini harus bangkit, merdeka dengan kemandirian,"jelas Ketua PCNU Lumajang Gus Muhammad Mas’ud saat melakukan sambutan seusai memberikan penghargaan kepada Santri Preneur Lumajang.
Dia menjelaskan jika pemuda maupun santri kini sudah banyak yang mandiri. Dia Membuktikanya dengan program Santri Preneur mampu menjaring banyak peserta.
"Ini program pertama, ternyata santri punya bakat yang luar biasa, mereka yang ikut itu, pelaku usaha yang real,"jelasnya.
Dengan bukti nyata kemandirian Santri Preneur, dia mengharapkan adanya Santri Preneur mampu membangkitkan semangat kemandirian pemuda yang lain.
"Santri Preneur peserta ada 47 kita seleleksi 24 dan ada 5 terbaik tadi," ujarnya. (Oky/ls/red)
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Berikut 5 terbaik Santri Preneur.
1. Kasian Bambang Ismoyo asal Dusun Tanjung, Desa Bodang, Kecamatan Padang.
2. Fauzi Anwar asal Jalan Gajah Mada Lumajang.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
3. Anifatus Sholihah asal Dusun Sumberkadi, Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian.
4. Imam Machali asal Dusun Bundelan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Lumajang.
5. Andalan Achmad Mi'raj asal Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang.
Editor : Redaksi