Lumajang - Cetek-cetak bunyi suara saat melintas, di salah satu bangunan yang terbuat dari anyaman bambu di Jalan Semeru RT 06, RW 13 Dusun Mbayeman, Kelurahan Citrodiwangsan Lumajang. Sosok lelaki setengah abad sedang sibuk dengan merangkai limbah kayu.
"Assalamu'alaikum," Sapaku pada pintu bangunan anyaman bambu tersebut.
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
"Ya Waalaikum salam, silakan masuk,"Kata laki-laki yang ku taksir umurnya lebih dari 50 tahun.
Dia adalah Endik Sujiharjo seorang pengrajin karitur kayu, akhirnya saya tau suara cetak-cetak ternyata, dihasilkan dari Endik memahat kayu.
Ditangan Laki-laki 55 tahun tersebut, limbah berbagai kayu keras, mampu disulap menjadi berbagai macam patung dan meja unik.
"Ya ini mas hobi saya, sekaligus pekerjaan saya,"jelasnya saat ditemui Lumajangsatu.com di gudangnya , Sabtu (28/11/2020).
Dia menjelaskan jika keahlianya berdasarkan hobi dan dipelajari secara otodidak. Tak hanya mampu membentuk limbah kayu menjadi patung hewan dan kartun, dia mengungkapkan mampu membuat karikatur wajah manusia.
Baca juga: Hujan Deras Mulai Merendam Kawasan Langganan Banjir di Rowokangkung Lumajang
"Kalau melukis saya kurang ahli tapi bisa, namun soal pahatan, silakan dibuktikan,"ungkapnya.
Dia mengawali usahanya pada tahun 2017, saat dia memutuskan mengakhiri pekerjaan proyek listriknya. "Ya saya awalnya keliling di berbagai wilayah di Indonesia karena kerja proyek,"ujarnya.
3 Tahun menekuni bidang seni, dia mengungkapkan sering kuwalahan melayani banyaknya pesanan. "Saya kesulitan mencari karyawan, karena pekerjaanya berdasarkan bakat dan butuh dilatih,"keluhnya.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Hingga kini pekerjaanya Endik tekuni sendiri. Dalam satu bulan dia berhasil memenuhi pesanan 5 hinga 10 pesanan karikatur patung.
Untuk harga setiap karyanya, dia bandrol dengan harga 75 ribu hingga 1 juta. Menurutnya harga disesuikan dengan kerumitan pengerjaan serta besar kecilnya kalikatur.
Soal Bahan dia mengaku, tidak pernah kekurangan. Karena memanfaatkan limbah pabrik kayu, dan limbah kayu hasil tebang. "Banyak banget mas kalau kayu, tidak akan pernah kekurangan,"pungkasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi