Lumajang - Keterlibatan masyarakat dan sumber daya lokal dalam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) telah terbukti efektif dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar, pengetahuan kesehatan, dan praktik hidup sehat.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
“Posyandu merupakan langkah konkret dalam mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra aktif, program ini dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan komunitas," ujar Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono saat membuka kegiatan Sosialisasi Program Kerja Pokjanal Posyandu Tahun 2023, bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Aby Lumajang, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Rahayu juga menyampaikan, bahwa dirinya menilai Program Posyandu telah memberikan dampak signifikan dalam mengurangi angka kematian balita, meningkatkan kualitas gizi anak, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, dengan terus meningkatkan partisipasi masyarakat, pelatihan kader kesehatan, dan dukungan pemerintah, diharapkan Posyandu dapat menjadi pondasi kuat untuk mencapai kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
“Dari data yang dihimpun Dinkes P2KB tahun 2022, di Kabupaten Lumajang jumlah posyandu yang aktif sebanyak 1.302 buah, dengan pencapaian strata pratama 23 buah (1,8 persen), strata madya 278 buah (21,4 persen), strata purnama 911 buah (70 persen), dan strata mandiri 90 buah (6,9 persen). Kemudian, capaian strata posyandu puri mengalami peningkatan dari 59 persen (770 posyandu) pada tahun 2021 menjadi 76,9 persen (1.001 posyandu) pada tahun 2022, kondisi ini masih dibawah target nasional yaitu 80 persen posyandu aktif (puri),” pungkasnya.(Kom/red)
Editor : Redaksi