Harus Ada Kelembagaan Jelas

DPRD Lumajang Ajak SKD Kembali Aktif Atasi Maraknya Kriminalitas

lumajangsatu.com
Talk Show dewan mendegar di Radio Gloria FM Lumajang

Lumajang - Meningkatnya aksi kriminalitas seperti perampokan, pencurian sepeda motor, pembegalan, pencurian hewan ternak menjadi keprihatinan bagi DPRD Kabupaten Lumajang. Lewat program dewan mendengar di Radio Gloria FM, Zainal Abidin anggota Komisi A DPRD Lumajang menyatakan bahwa menjaga Kamtibmas adalah tugas bersama.

Saat kepemimpinan Kapolres Lumajang Arsal Sahban di Lumajang dibentuk Satgas Keamanan Desa (SKD). Kala itu, SKD difungsikan cukup masif dalam melakukan pengamanan daerah, didukung oleh gerak cepat Tim Cobra dalam merespon setiap kejadian kriminalitas.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Bahkan, Tim Cobra gencar melakukan razia sepeda bodong dan melakukan razia kandang-kandang jika terjadi aksi pencurian sapi. Namun, kini keberadaan SKD seakan mulai redup, meskipun di sejumlah Desa keberadaan SKD tetap aktif dalam menjaga keamanan wilayahnya.

Namun, Zainal menyoroti tentang kelembagaan SKD yang seakan tidak punya induk, berbeda dengan Linmas. DPRD menyarankan agar SKD diakomodir dan diberi kelembagaan yang jelas dan tentu harapannya bisa menciptakan situasi kondusif di Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

“Kita berharap SKD bisa diakomodir dan ada kelembagaan yang jelas, seperti halnya Linmas,” jelas Zainal.

Munculnya SKD sebenarnya berawal dari orang-orang yang biasa begadang malam hari dan tergabung dalam radio komunitas. Kemudian diakomodir untuk bersama-sama menjaga keamanan di masing-masing Desa. Kala itu, SKD sangat aktif dan melakukan patroli gabungan bersama SKD lain dan juga bersama Tim Cobra.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

“Kita berharap SKD kembali aktif dengan dukungan Pemerintah Lumajang dan ada kelembagaan yang jelas bagi SKD,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru