Lumajang - Kabupaten Lumajang termasuk daerah yang memiliki banyak koperasi. Dimana, data Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang pada tahun 2023 ada 734 koperasi, sedangkan tahun 2024 jumlah koperasi bertambah menjadi 744 koperasi. Namun, dari banyak koperasi tersebut banyak yang tidak aktif.
Muhammad Ridha, S.Sos. M.Si Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang menyatakan koperasi yang aktif di Lumajang berjumlah 538 koperasi, sedangkan sisanya yakni 206 koperasi tidak aktif. Setiap tahun, Pemerintah Lumajang terus menargetkan jumlah koperasi yang tidak aktif semakin sedikit.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
“Pemerintah Lumajang terus melakukan upaya agar setiap tahunnya semakin sedikit jumlah koperasi yang tidak aktif,” jelas Ridha saat talk show di Radio Gloria FM.
Pemerintah terus mendorong semua koperasi yang aktif bisa melakukan Rapat Akhir Tahun (RAT). Dimana, RAT merupakan salah satu indikator koperasi aktif. Pemerintah juga sedang mencari sebuah model, agar koperasi menarik bagi kaum milenial, sehingga banyak anak-anak muda yang mau berkoperasi dengan model-model kekinian sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan zaman.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
“Kita juga ingin koperasi di Lumajang tidak monoton dalam unit usahanya, jangan hanya simpan pinjam dan toko ritel. Kita ingin agar ada model-model jenis usaha lain yang kekinian,” jelasnya.
Sementara itu, Suigsan MM, anggota Komisi C DPRD Lumajang lebih menyoroti tentang keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) yang dulu pernah berjaya. Namun, saat ini sudah banyak yang tidak aktif dan hanya sedikit yang aktif dan nampaknya belum bisa menarik minat anak-anak muda.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
KUD pernah mengalami masa keemasan, dimana KUD menjadi salah satu usaha bersama dan menjadi soko guru perekonomian daerah. Namun, seiring dengan munculnya banyak pemodal, koperasi banyak yang mati dan tidak lagi menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Kita meminta pemerintah memberikan sentuhan kepada KUD, agar bisa melakukan RAT setiap tahun dan bisa mendorong KUD menjadi aktif,” pungkas politisi Golkar itu.(Yd/red)
Editor : Redaksi