Lumajang - Pertanian modern kini menjadi tantangan bersama bagi para petani di Lumajang untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan. Ketua Genta Pangan Lumajang, Prayit menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir petani dalam bercocok tanam guna menghadapi tantangan pertanian masa kini. Melalui program sosialisasi, Genta Pangan berupaya mengedukasi para petani untuk beralih dari metode konvensional menuju metode yang lebih modern dengan pemanfaatan teknologi pertanian.
"Nantinya, kami akan memberikan edukasi kepada petani mengenai teknik penanaman yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini, yaitu dengan memanfaatkan teknologi. Tujuannya agar kerugian dapat ditekan dan hasil panen meningkat," jelas Prayit dalam sebuah talkshow di LPPL Radio Suara Lumajang, Jumat (04/10/2024).
Baca juga: Hingga Tutup Tahun 2024, Pemerintah Lumajang Optimis Serapan DBHCHT Bisa Optimal
Genta Pangan bertujuan membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian sambil mengurangi risiko kerugian yang kerap terjadi akibat ketidakpastian iklim atau hama. Dengan teknologi yang tepat, petani diharapkan mampu menghadapi tantangan tersebut dan menghasilkan panen yang lebih baik.
Baca juga: Petani Muda Sumbersari Lumajang Berinovasi Atasi Serangan Hama Pakai Insektisida Ramah Lingkungan
Prayit berharap, kehadiran Genta Pangan di Lumajang dapat sukses dan mendapat dukungan luas dari para petani. Dengan semakin banyak petani yang bergabung dalam program ini, sektor pertanian di Lumajang diyakini akan semakin stabil, sehingga perekonomian masyarakat meningkat dan ketahanan pangan daerah dapat terjaga dengan baik.
"Kami optimis, dengan pendekatan ini, sektor pertanian di Lumajang akan tumbuh lebih kuat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," tambah Prayit.
Baca juga: Babinsa Dampingi Petani Labruk Kidul Lumajang Semprot Tanaman Padi
Melalui sosialisasi dan edukasi, Genta Pangan berharap dapat mendorong lebih banyak petani untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan hasil produksi pertanian, menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.(Kom/red)
Editor : Redaksi