Makan Ketan Koro Bersama

Wali Murid SDN Wonocepokoayu 01 Senduro Lumajang Gelar Syukuran Rehab Gedung Sekolah

Reporter : Babun Wahyudi
Wali murid bersama guru dan para tukang melakukan syukuran rehab gedung SDN Wonocepokoayu 01 Senduro

Lumajang - Wali murid SD Negeri Wonocepokoayu 01 Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang menggelar syukuran makan ketan koro. Kegiatan tersebut dilakukan para wali murid karena gedung sekolah 4,5 dan 6 akan dibangun baru. Dimana, dana pembangunan tersebut berasal dari Pemerintah dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun anggaran 2024.

Isma Irawati, SP.d.SD, Kepala Sekolah SD Negeri Wonocepokoayu 01 menyatakan kegiatan tersebut merupakan wujud syukur atas gedung baru yang sebentar lagi bisa ditempati oleh siswa-siswinya. Sehingga para wali murid berinisiatif melakukan syukuran dengan makan-makan bersama di hari pertama pembongkaran bangunan lama.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

“Hari ini mulai pembongkaran bagunan SD, jadi para wali murid melakukan syukuran dengan makan-makan, bersama juga dengan pihak pemborongnya,” jelas perempuan yang akrab disapa Ira itu, Rabu (16/10/2024).

Persiapan rehab gedung sekolah SD Negeri Wonocepokoayu 01 Kecamatan Senduro

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

Untuk pembangunan sendiri langsung ditangani oleh pihak pemborong yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang. Pihak sekolah hanya menerima dalam bentuk bangunan ruang kelas belajar (RKB) yang sudah dilakukan rehab.

“Kita terima jadi mas, jadi segala sesuatunya langsung dikerjakan oleh pihak rekanan,” tegasnya.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Untuk sementara sekitar 2 bulan, siswa kelas 1,2 dan 3 kegiatan belajar dan mengajarnya dipindah ke sekolah madrasah diniyah (Madin) dekat sekolah. Pihaknya sangat bersyukur, karena berkat kekompakan dan kerjasama antar lembaga di Desa Wonocepokoayu, meski ada pembangunan RKB, kegiatan belajar dan mengajak siswa-siswi tidak terganggu.

“Jadi yang kita pindah kegiatan belajar dan mengajarnya siswa-siswi kelas 1,2 dan 3. Sedangkan kelas 4,5 dan 6 masih di gedung sekolah yang tidak dibangun,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru