Turun Langsung ke Lapangan

Museum Daerah Lumajang Ajak Pelajar SMP Belajar Sejarah Candi Agung Randuagung

lumajangsatu.com
Para pelajar SMP Negeri 1 Gucialit belajar sejarah Candi Agung Lumajang

Lumajang - Museum Daerah Kabupaten Lumajang kembali menggelar kegiatan edukatif yang menarik bagi para pelajar. Kali ini sebanyak 72 siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Gucialit, diajak untuk menjelajahi Candi Agung yang terletak di Desa Randuagung, Kamis (17/10/2024).

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Kearifan Lokal Kabupaten Lumajang". 

Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Lumajang Cocok Isi Libur Sekolah dan Akhir Pekan

Melalui kegiatan ini, museum daerah berupaya mendekatkan sejarah dan budaya kepada generasi muda dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Mereka pun tidak hanya diajak mengamati struktur bangunan candi, tetapi juga mendapatkan penjelasan detail mengenai sejarah, fungsi, dan makna yang terdapat pada candi.

"Melalui observasi langsung seperti ini, diharapkan siswa-siswi dapat mempelajari nilai-nilai sejarah, seni, dan budaya yang terkandung di dalamnya secara lebih mendalam," kata salah satu Tim Museum Daerah, Siyono Hadi Kurniawan saat dikonfirmasi di lokasi.

Selama kunjungan, para pelajar tampak antusias mengamati setiap detail candi dan mencatat informasi yang diberikan oleh tim Museum Daerah. Mereka juga aktif bertanya dan berdiskusi untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Baca juga: Dinas Pariwisata Akan Terus Jadikan Selokambang Wisata Pemandian Alam Unggulan Lumajang

Menurut Siyono, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berbasis projek dan pengalaman nyata.

Pihaknya juga akan terus berkomitmen untuk menyajikan program-program edukatif yang bermanfaat bagi pelajar di Lumajang. "Museum Daerah Kabupaten Lumajang berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menyajikan program-program edukatif yang menarik dan bermanfaat bagi pelajar," jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, salah satu Guru SMP Negeri 1 Gucialit, Yepta Putra Ferdiansyah menyebutkan, bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pelajar dalam memahami kearifan lokal dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. 

Baca juga: Jalan Penghubung Pasirian-Tempursari Lumajang Sudah Dua Kali Putus Diterjang Ombak

Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat menumbuhkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian cagar budaya.

"Dengan mengenal sejarah lokal secara langsung, diharapkan siswa-siswi dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa," pungkasnya.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru