Kecewa, Pasien RSUD dr. Haryoto Komplain Pembayaran di Media Sosial

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Suhartini warga Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko menyampaikan keluhan atas buruknya pelayanan RSUD dr. Haryoto di media sosial. Keluhan tersebut berkaitan dengan pembayaran di rumah sakit selama 2 hari dirawat.

Karena merasa sudah sehat, Suhartini meminta untuk pulang, meskipun disebut dengan pulang paksa. Saat diloket kasir, selama 2 hari pasien dikenakan baiaya 2.426.000 dan langsung dibayar lunas dengan bukti kwitansi.

Baca juga: Posyandu Jadi Ujung Tombak Deteksi Dini Stunting di Lumajang

Setelah dibaca secara detail, ternyata ada selisih dan ada hal yang janggal dengan total pembayaaran. Akhirnya, suhartini komplian di bagian piket ruang Alamanda.

Penjaga di ruang Alamanda juga bingung, sehingga menelpon bagian loket. Suhartini kemudian diminta datang ke loket, namuan tidak mau karena masih dalam psosisi sakit, sehingga pihak loket yang datang ke Alamanda.

Suhartnini ingin tau tentang rincian uang satu juta lebih yang dirasa janggal dari pihak loket. Setelah pihak loket datang menyatakan ada obat yang belum terpakai namun masuk dalam tagihan.

Sehingga, ada uang pengembalian Rp. 664.000 kepada Suhartini karena obat tidak dipakai. Hal itulah yang jadi keluhan sehingga Suhartini menulis di media soal kejadian yang menimpanya agar tidak terjadi pada orang lain.

Baca juga: BKOR Sediakan Fasilitas Olahraga dan Kesehatan Murah Bagi Warga Lumajang

"Kalau saya tidak komplain mas, ya kobong uang enam ratus ini, itu yang membuat saya kecewa dengan pelayanan di RSUD dr. Haryoto," ujar Suhartini, Jum'at (03/03/2017).

Suhartini juga dipanggil pihak RSUD menggunakan surat bernomor 445/352.77/2017 yang ditanda tangani Ester Pramedina, SKM, M.Kes Wakil Direktur Umum dan Keuangan. Isi surat ingin memebrikan klarifikasi atas keluhan Suhartini.

"Hari ini saya diminta datang ke RSUD, meski saya masih agak kurang sehat namun saya sempatkan datang. Saya minta agar di tagihan di kwitansi dijelaskan obat apa saja yang digunakan dan juga harganya, tidak hanya global habis obat sekian," jelasnya.

Baca juga: Generasi Emas Berencana Diajak Ikut Aksi Nyata Cegah Stunting Lumajang

Sementara itu,  Ester Pramedina, SKM, M.Kes menyatakan bahwa masukan tersebut akan dijadikan bahan evaluasi agar pelayanan di RSUD semakin baik. Kejadian tersebut akibat ada obat yang tidak terpakai masih masuk dalam tagihan.

"Saya berterima kasih kepada mbak Suhartini, kita akan jadikan masukan yang baik," jelasnya.

Ditanya jika tidak dikomplain, apakah jika ada kasus yang sama uangnya akan dikembalikan pada pasien, Ester mengaku akan dikembalikan. "Kita pasti kembalikan jika memang ada kelebihan pembayaaran mas," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru