Sejarah Pedesaan

Asal Mula Tradisi Ngarak JOLEN Desa Tanggung Lumajang

lumajangsatu.com
Kambing yang diarak dalam tradisi Jolen. (istimewa)

Padang  (Lumajangsatu.com) - Asal usul desa Tanggung, dalam bahasa jawa, nama Tanggung berarti “ sedikit “. Nama tersebut berasal dari abad ke 15, ketika Lumajang diserang oleh Blambangan. Adipati Lumajang yang kalah perang melarikan diri bersama pasukannya yang tinggal sedikit hingga di desa ini.

Dalam sejarah Desa Tanggung berdiri sekitar 126  tahun yang lalu tepatnya pada hari Jum’at legi, tanggal 16 September 1892. Hingga saat ini warga setempat diberikan kemakmuran dari alamnya.

Baca juga: Masuk Hari Tenang Pilkada, Alat Peraga Kampanye di Lumajang Langsung Dibersihkan

Warga Setempat memiliki Tradisi yang disebut Ngarak Jolen. Dalam kamus  Jawa, Ngarak JOLEN mempunyai makna dua kata yaitu JO artinya OJO, LEN artinya LALEN.

"Kalau di pahami kata JOLEN artinya ojo lali marang sing biyen. Jangan lupa terhadap sejarah terdahulu, baik sejarah asal usul Desa Tanggung, siapa yang memimpin Desa Tanggung termasuk siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia yang Agung. Dan tidak lain karena sang Maha Kuasa" Ujar Edi Nanang Sofyan Hadi.

Baca juga: Denny Caknan Sukses Menghibur Pendukung Paslon 02 Indah-Yudha di Stadion Semeru Lumajang

NGARAK JOLEN  adalah wujud rasa syukur masyarakat Desa Tanggung yang telah diberi kenikmatan  berupa hasil bumi yang melimpah, Air yang jernih, kehidupan yang dijauhkan dari bala musibah sehingga menjadi Desa Wisata Sumber Pakel yang gemah ripah loh jinawi dengan ridho Allah SWT.

Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang

Rasa syukur inilah yang mengilhami ngarak jolen agar masyarakat sadar akan jati dirinya. Sedangkan para pendiri yang membabat Desa Tanggung pada waktu itu antara lain Kyai Amiril, Kyai Sema'in, Kyai Biran, Kyai Sumber Agung, Mbah Syamsi Tanggung Rejo , Kyai Syukur, Kyai Nur Umpak, Kyai Sirat, Kyai Saibah, Kyai H.Thoyibin Adnan

"Caranya tradisi Ngarak Jolen ini bisa hidup kembali seperti jamannya Mbah Syamsi Tanggung Rejo, akhirnya pada bulan besar ( Dzulhijjah ) di sepakati dilaksanakan hanya di Dusun Pakel yang terdiri dari 12 Kelompok berasal dari unsure RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Pokdarwis.Kekompakkan ini awal bangkitnya Ngarak JOLEN di Desa Tanggung dengan munculnya Kelompok Sadar Wisata Sumber Pakel" ujar dia. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru