Budaya Lumajang

Panjang Ilang, Bungkus Kenduren Yang Mulai Jarang Ditemukan di Hajatan Khitan

lumajangsatu.com
Panjang Ilang yang masih dilestarikan untuk bungkus Kenduren disaat acara hajatan Khitan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Seiring dengan munculnya tas kresek keberadaan Panjang Ilang semakin terkikis. Panjang Ilang terbuat dari janur yang dibuat bungkus kue dan nasi untuk acara hajatan khitan atau sunat (kendurenan).

Tas kresek dan wadah plastik sudah menggantikan keberadaan Panjang Ilang. Hanya sedikit orang yang masih melestarikan budaya Panjang Ilang untuk hajatan Khitan/Sunat.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

Ahmad Yudi, warga Klanting masih melestarikan Panjang Ilang untuk hajatan Khitan. Teman-teman dan tetangganya yang memiliki keahlian khusus yang kemudian membuat Panjang Ilang dari anyaman janur kuning.


Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

"Ini sudah sangat langka sekali mas, karena sudah digantikan dengan tas kresek dan wadah plastik," ujar Madiono, salah seorang warga pembuat Panjang Ilang, Senin (17/12/2018).

Panjang Ilang biasanya akan muncul dibanyak acara-acara sakral di pedesaan. Namun, seiring berjalannya waktu Panjang Ilang menghilang dan sangat sedikit sekali warga yang bisa membuat Panjang Ilang.

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

"Kita lestarikan kekayaan budaya kita, meskipun banyak anak-anak sekarang tidak bisa membuat Panjang Ilang," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru