Lumajang (lumajangsatu.com) - Unit Opsnal Satresnarkoba berhasil mengungkap kembali pengguna narkoba jenis sabu bertempat di sebuah kontrakann di Kecamatan Senduro. Tersangka Edi Wahyudi (30 ) warga Desa / Kecamatan Senduro saat menghisap barang haram yang mampu memberikan seribu tenaga kuda.
Tersangka diamankan oleh petugas karena tertangkap tangan pada saat melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai serta menyediakan Narkotika golongan 1 bukan tanaman .
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Barang bukti sabu seberat 0,40 gram beserta alat hisap berupa bonk terbuat dari botol plastik warna hijau berlabel "Adem Sari". Tersangka langsung digelandang Mapolres Lumajang
BACA JUGA : Edarkan Sabu Pemuda Pasirian Ditangkap Polisi Dipinggir Jalan
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengatakan, anggotanya berhasil menangkap pengguna narkoba atas nama Edi Wahyudi di kontrakannya dengan ditemukan sabu seberat 0,40 gram beserta alat hisapnya.
"Tersangka tersebut digelandang ke Mapolres Lumajang untuk dimintai keterangan dan untuk menggali lebih dalam lagi informasi guna mengembangkan masalah tersebut untuk menjaring pelaku pelaku lainnya," ungkapnya melalui riis resminya, Rabu(6/2/2019)
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Kasat Resnarkoba AKP Priyo Purwandito membenarkan apa kata Kapolres, kami berusaha mengorek kembali informasi dari tersangka guna mengembangkan kasus ini agar lebih banyak lagi mengamankan para pengguna atau pengedar barang haram tersebut. "Kita akan terus buru jaringan para pengedar, pengguna dan kurir sabu-sabu, untuk mengungkap bandar besarnya," jelasnya.
Pelaku sendiri diketahui melanggar pasal 112 ayat 1 UURI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar. (res/ls/red)
Editor : Redaksi