Author : Redaksi

Ngabuburit, Lumajang Jeep Club Gelar Baksos di Desa Terpencil

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sambil menunggu waktu berbuka puasa (Ngabuburit) para penggila offroad yang tergabung dalam Lumajang Jeep Club (LJC) menggelar bakti sosial dengan memberikan santunan kepada warga dusun Jambhuan, desa Alun-Alun Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Minggu (20/07/2014). Untuk menuju lokasi bakti sosial, para offroader menempuh perjalanan yang cukup jauh, dengan medan yang cukup sulit dan tidak bisa dijangkau dengan mobil biasa. "Ini kegiatan tahunan yang dilakukan oleh komunitas LJC untuk sedikit membantu masyarakat yang berada didaerah terpencil," ujar Dr. Supartono Moekti ketua Lumajang Jeep Club kepada lumajangsatu.com. Para offroader memilih lokasi tersebut karena desa Alun-alun merupakan daerah terpencil di Lumajang yang berbatasan dengan kabupaten Probolinggo. disamping itu, sebagian warga desanya masih hidup dibawah garis kemiskinan. "Kita pilih tempat ini keran masyarakatnya kurang begitu mampu dan daerah terpencil dengan perbatasan kabupaten Probolinggo. Untuk mencapai kesini, harus juga menggunakan mobil 4X4, karena medanya sangat sulit," paparnya. Sementara itu, Muhammad Hariyadi Eko Romadon sekretaris LJC menyantakan, disamping memberikan bantuan berupa sembako kepada puluhan warga dusun Jembhuen, LJC juga memberikan bantaun Semen untuk pembangunan musholla di dusun tersebut. Warga desa ALun-alun sebenarnya juga meminta para offroeder membawa tangki air bersih, karena warga saat ini sedang mengalami krisis air bersih. "Saat kami survey awal, kami diminta membawa tangki air bersih, namun tidak bisa dilakukan karena jalannya sangat sulit ditembus dengan mobil biasa," jelas Eko. Acara bakti sosial yang dilakukan oleh para offroader Lumajang itu disambut antusias oleh warga setempat. Pembagian sembako juga berjalan lancar, karean diatur langsung oleh ketua RT setempat. "kami ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak, semoaga bantuan ini bisa bermanfaat bagi kita semua," ujar Yudi ketua RT setempat dengan bahasa Madura.(Yd/red)

Tak Laksanakan Rekomendasi Panwaslu, KPU Lumajang Langgar Etik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sesuai dengan Undang-Undang nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaran Pemilihan Umum bahwa reomendasi Panwaslu kepada KPU bersifat mengikat. Panwaslu bertugas memberikan rekomendasi dan langkah beriutnya ada di tangan KPU apakah dilaksanakan atau tidak.   "Sesuai dengan undang-undang nomor 15 tahun 2011 rekomendasi dari Panwaslu bersifat mengikat," ujar Al-Mas'udi Ketua Komisioner Panwaslu Lumajang, Sabtu (19/07/2014).   Pernyataan tersebut muncul dari Panwaslu Lumajang karena rekomendasi panwaslu untuk membukan kotak surat suara di empat kecamatan tidak dilakukan. Mas'udi juga menyebutkan tindak lanjut pelanggaran adalah maksimal tiga hari, namun rekomendasi sifatnya mengikat.   "Kalau tindak lanjut dari pelanggaran memang janga watunya tiga hari, namun rekomendasi panwaslu bersifat mengikat," paparnya.   Jika rekomendasi dari panwaslu tidak dilaksanakan oleh KPU, maka KPU melanggar etik sebagai penyelenggara pemilu. Namun yang akan menetapkan KPU melanggar etik atau tidak karena tidak melaksanakan rekom Panwaslu adalah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).   "Kami hanya melaksanakan Undang- Undang, jika tidak dilakukan oleh KPU maka KPU melanggar etik," jelasnya.   Sebelumnya Yusuf Adi Pamungkas Komisioner KPU Lumajang Divisi Teknis dan Keuangan menyatakan, bahwa KPU telah mengundang seluruh saksi dari kedua pasangan capres untuk melakukan pembukaan kotak suara. Namun, hingga dua kali rencana pembukaan kotak gagal dilakukan.   "Tadi malam gagal dilakukan, dan kita tunggu hingga jam 3 sore (18/07) jika saksi dari pasangan nomor dua tidak datang maka kami tidak bisa melakukan pembukaan kotak. Jika hingga tiga hari tidak bisa dibuka, maka rekom panwaslu dianggap gugur," papar Yunus.   Sebelumnya, Panwaslu Lumajang merekomendasikan untuk membuka kotak suarat suara empat kecamatan, karena adanya dugaan perbedaan data pemilih yang menggunakan KTP dan pemilih pindah tempat.(Yd/red)

Polres Lumajang Ringkus Begal Sadis dan Pencuri Sapi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca pelaksanaan Pilpres 9 juli 2014 dan jelang hari raya idul fitri 1435 H, polres Lumajang meningkatkan operasi pemberantasan tindak kriminalitas. Dalam seminggu terakhir, polres berhasil mengggulung tiga komplotan penjahat yang meresahkan masyarakat. "Alhamdulillah, seminggu terkahir ita bisa ungkap pencurian dengan pemberatan dan satu pencurian hewan (curwan)," ujar AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang saat menggelar rilis, Jum'at (18/07/2014). Dari tiga komplotan pelaku ini, polisi berhasil menangkap 9 pelaku dan masih melakukan pengejaran kepada para pelaku yang lainnya. Polisi juga berhasil mengamankan 4 unit sepeda motor, 2 ekor sapi, dan 1 unit truck yang dijadikan alat mengangkut sapi. "Kita berhasil amankan 9 pelaku dan kita terus melakukan pengejaran kepda tersangka yang lainnya," paparnya. Dalam ungkap yang dilakukan polisi pada kasus curat (begal sepeda motor) polisi berhasil menagkap 3 pelaku yakni Mo'in desa Kalidilem, Imam Hambali desa Sukosari dan Jasbar Rismanto yang juga bersal dari desa Sokosari Kecamatan Jatiroto. Dalam kejahatan terakhir yang dilakukan oleh tersangka, pelaku merampas sepeda motor milik Moch Taufik desa Selok Gondang dengan modus membututi korban saat melintas di jalan raya Sukosari dan langsung membacok korban. Saat korban terjatuh, para pelaku yang diperkirakan berjumlah 5 orang langsung mengambil sepeda korban. Kasus curat kedua, pelaku Andi Wijayanto desa Buwek, Andi Firman Syah desa Buwek, Kholil desa Ranu Wurung kecamatan Randuagung. Para pelaku menghentikan korban dan langsung meminta kendaraan milik korban. Satu pelaku atas nama Solihin desa Dadapan kecamatan Gucilait juga berhasil ditangkap polisi karena mencuri sepeda motor korban saat diparkir di ladangnya. Korban Pencurian atas nama Nasrul desa Mojosari kecamatan Sumbersuko. Polisi juga berhasil menangap pelaku yang mencuri ternak sapi di desa Salak kecamatan Randuagung. Dalam kasus yang sama, polisi juga menagkap satu pelaku curwan, dengan TKP Selok Anyar kecamatan Pasirian. "Kita juga berhasil menangkap Waras desa Jatimulyo kecamatan Kunir, karena korban melawan kita terpaksa lumpuhkan dengan timah panas," pungkas Kapolres.(Yd/red)

Mulai 10 Juli 2014, Nikah Diluar KUA Harus Bayar 600 Ribu Rupiah

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah berlaku lebih dari 10 tahun, Peraturan Pemerintah  Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Departemen Agama akhirnya direvisi. Presiden tanggal 27 juli 2014 telah mendatangani  Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Departemen Agama. "Alhamdulillah, dengan PP yang baru ini, akan memberikan kepastian hukum bagi petugas di Kantor Urusan Agama (KUA) dalam menentukan tarif biaya pencatatan nikah," ujar Drs Djunaidi MA, Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (18/07/2014). Dalam PP yang baru ada 3 poin penting yang diubah pada PP sebelumnya. Pertama biaya pencatatan nikah atau ruju' yang dilakukan di KUA tidak dikenakan biaya sepeserpun alias gratis. Poin kedua, biaya pencatatan nikah yang dilakukan diluar antor KUA dikenakan biaya Rp 600.000, baik dilakukan saat jam kerja maupun diluar jam kerja sebagai pemasukan yang sah. Poin ke tiga, bagi warga yang tidak mampu atau dalam kondisi bencana, pencatatan diluar KUA tetap gratis. "Intinya dari PP 28 tahun 2014 adalah ada 3 poin," pungasnya. Sejumlah masyarakat menyambut baik dengan pemberlakuan PP tersebut. Namun, harus dilakukan pengawasan bersama jangan sampai biaya pencatatan nikah diluar KUA malah dimasukkan di dalam pencataan yang dilakukan di KUA. Sehingga pendapatan yang harus masuk kepada negara malah masuk kekantong pribadi.(Yd/red)

Panwaslu Lumajang Minta KPU Lumajang Buka Kotak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Rekapitulasi hasil penghitungan pilpres yang digelar di Hall Lucky Hotel Prima Lumajang, Rabu (16/07/2014). diwarnai hujan opsi, akhirnya Panwaslu Lumajang minta KPU Lumajang untuk buka kotak kembali. Mashudi, ketua Panwaslu Lumajang, mengatakan, pihaknya akan mengambil sampling empat kecamatan di Lumajang, untuk dimintakan ke KPU Lumajang agar buka kotak. "Semua kejanggalan yang terjadi dari saksi dan peserta pleno sudah kami catat, dan kami akan minta KPU Lumajang untuk buka kotak di beberapa kecamatan dii Lumajang," ungkapnya pada sejumlah wartawan. Menurut informasi yang berhasil dihimpun lumajangsatu.com, tercatat beberapa kejanggalan dalam rekapitulasi hasil pilpres 09 Juli 2014 kemaren. pasalnya ada beberapa kecamatan yang pengguna hak pilihnya banyak menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Iya itu akan menjadi salah datu catatan kami," tambahnya.   Dalam Rekapitulasi itu, Pasangan Capres/Cawapres nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla menang telak dengan perolehan 319.840 atas pasangan Capres/Cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dengan perolehan suara 256.576 suara di 21 kecamatan di Lumajang, selisih 63.264 suara. (Mad/red)

Pasar Ramadhan 1435 H Diburu Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasar Ramadhan yang digelar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lumajang, di Buru Warga, Selasa (15/07/2014). Pasalnya harga barang-barang sembako lebih murah di banding pasar tradisional pada umumnya. Ida, salah satu pedagang asal kelurahan sumbersuko yang berjualan di stand pasar ramadhan, mengatakan, dari pemerintah daerah sengaja diminta untuk menjual barang-barang kebutuhan pokok sembako dengan harga yang lebih murah. "Katanya pak bupati, ini pasar untuk membantu warga, jadi harus lebih murah mas," ungkapnya. Lebih lanjut, ia menambahkan, barang-barang yang dijual di area Pasar Ramadhan ini beraneka ragam mulai dari beras, minyak goreng, gula dan kebutuhan pokok lainnya. "Yang paling laris berasnya mas," tambahnya wanita itu. Ia berharap, pasar ramadhan ini terus digalakkan pada setiap momentum ramadhan agar masyarakat lumajang bisa lebih mudah membeli barang-barang kebutuhan pokok menjelang hari raya idul fitri. "Kalau bisa setiap tahun, pasar seperti ini digelar di alun-alun saja mas, selain alun-alun adalah jantung kota, barang-barang dagangan kami jauh labih laris," harapnya.(Mad/red)

Menjelang Hari Raya ; Disperindag Lumajang Gelar Pasar Ramadhan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menjelang hari raya idul fitri 1435 H. Pemerintah kabupaten Lumajang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar pasar ramadhan di 21 kecamatan se-Lumajang.Pasalnya pasar ramadhan ini telah digelar sejak 11 juli 2014 kemaren. Joko, salah satu pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, mengatakan, pihaknya menggelar pasar ramadhan ini untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan menjelang hari raya idul fitri 1435 H. "Pasar ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam membeli sembako dengan harga yang murah," ungkapnya saat di temui lumajangsatu.com di kantor dinasnya, Senin (14/07/2014). Lebih lanjut ia menambahkan, pasar ramadhan ini digelar sejak 11 Juli dan akan berakhir pada 22 Juli mendatang. "Pasar ramadhan ini tidak serentak, kita bagi 3 hari dari masing-masing kecamatan sampai 22 Juli nanti," tambahnya. Pemerintah daerah,berharap, agar masyarakat memanfaatkan program pemerintah yang bertujuan membantu beban masyarakat menjelang hari raya idul fitri.(Mas/red)

Meski Pilpres Usai, 29 Desa di Lumajang Tidak Bisa Gelar Pilkades Tahun 2014

Lumajang(lumajangsatu.com)- sebanyak 29 desa di Kabupaten Lumajang akan menggelar pilkdes pada tahun 2015, meskipun desa tersebut sudah habis masa jabatan kadesnya sejak tahun 2013 lalu. Pemkab Lumajang berdalih karena adanya surat edaran dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) yang melarang adanya pilkades pada tahun 2014. "Kita tetap berpedoman pada SE Kemendagri, bahwa tahun 2014 tidak ada pilkades," ujar Arif Sukamdi Kabag Pemerintahan desa (Pemdes) kabupaten Lumajang, Senin (14/07/2014). 29 desa yang akan menggelar pilkades pada tahun 2015, merupakan sisa desa yang tidak menggelar pilakdes tahun 2013 dan 2014. Meskipun DPRD Lumajang telah menganggarkan dana untuk pilkades tahun 2014, namun karena SE Kemendagri tentang larangan pilkades tahun 2014 sudah jelas, maka anggaran tersbeut tidak bisa diserap. "Karena SE tersebut sudah jelas melarang ada pilkades tahun 2014 karena bersamaan dengan Pileg dan Pilpres, maka anggaran pilkades pada APBD tahun 2014 tidak bisa diserap," terangnya. Dari beberapa rapat koordinasi yang dilakukan pemerintah dengan Kemendagri, bahwa larangan tersebut berlaku hingga akhir tahun 2014, meskipun pipres sudah selesai pada bulan juli. Sejumlah daerah yang menanyakan apakah bisa menggalar pilkades usai pilpres 2014, jawaban Kemendagri tetap sama, yakni pilkades harus digelar usai tahun 2014. "Dalam beberapa rakor, ada beberapa daerah yang menanyakan itu, jawabannya sama yakni tetap tidak bisa," pungkasnya. Sebelumnya, H. Akhmad, wakil ketua Komisi A DPRD Lumajang menyatakan bahwa DPRD telah menganggarkan pelansanaan pilkades untuk beberapa desa yang habis mesa jabatan kadesnya pada tahun 2013 dan 2014. DPRD juga akan mendesak pemerintah untuk segera menyiapkan pilkades karena pilpres sudah usai.(Yd/red)

Lumajang Diguyur Hujan, 5 Titik di Jalur Piket Nol Kembali Longsor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jalur Lumajang-Malang melewati Kecamatan candipuro dan Pronojiwo, di Km 56 piket nol kembali terjadi longsor di 5 titik, sekitar pagi hari, Senin (14/07/2014). Hal itu terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah Lumajang selama 2 hari. "Bulan juli sebenarnya masuk musim kemarau ya, namun saat ini hujan sehingga terjadi longsor di lima titik di jalur piket nol km 56," ujar Rochani kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Longsor yang terjadi pada pagi hari itu, membuat arus lalulintas sedikit tersendat, karena material longsoran yang berupa lumpur dan pepohonan menimbun sebagian bahu jalan. BPBD, TNI dan para relawan langsung melakuakn pembersihan dengan manual, sehingga siang hari jalur tersebut kembali lancar. "Material longsoran menimbun bahu jalan sekitar 3 meter, dan kita lakukan pembersihan bersama TNI dan para relawan," paparnya. BPBD meminta kepada pengguna jalan yang melintas di jalur piket nol untuk terus meningkatan kewaspadaan. Sebab, jalur tersebut rawan dengan longsor terutama saat musim hujan, keran tanah tebing sangat labil. "Kita himbau pengendara tetap hati-hati, terutama saat turun hujan," pungkasnya.(Yd/red)