Lumajang(lumajangsatu.com)- H.Thoriqul Haq, MML, Sekretaris Tim Pemenangan Capres/Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Propinsi Jawa Timur bakar semangat Relawan Jokowi-JK dan Kader PAN Lumajang di Tirto Adhiroso Jl. Mahakam No.133a Bagusari Kelurahan Jogotrunan, Lumajang, Rabu (25/06/2014). Pasalnya Pria Kelahiran Lumajang ini merasa senang dengan bergabungnya Ketua DPD PAN ke barisan Jokowi-JK. Puluhan kader PAN, dan relawan Jokowi-JK, semakin terbakar dengan suguhan orasi politik pria asal Desa Sukosari itu, ketika ditanya kesiapan tim. "Kami siap melawan penguasa yang dholim," saut salah satu relawan. Lebih lanjut, ia berharap para relawan segera bergerak dari rumah ke rumah untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK. "Mulai besok saya berharap relawan Jokowi-JK mulai bergerak dor to dor (dari rumah ke rumah)," tambah Sekjend DPW PKB Jatim itu. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Tim Relawan Jokowi-JK Lumajang, Nyoman Harari, mengatakan, dengan bergabungnya Ketua DPD PAN Lumajang ke barisannya, pihaknya akan menang telak dibanding Capres no.1. "Dengan bergabungnya kekuatan PAN Lumajang, kami yakin kemenangan akan menjadi milik kita," ungkapnya.(Mad/red)
Author : Redaksi
Ketua DPD PAN Lumajang Siap Menangkan Jokowi-JK
Lumajang(lumajangsatu.com)- H.Thoriq, Ketua DPD PAN Lumajang mengaku siap menangkan Pasangan Capres/Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pilpres 09 Juli 2014 mendatang, hal tersebut disampaikan dalam acara Deklarasi Kader PAN Lumajang Mendukung Jokowi-JK di Tirto Adhiroso Jl. Mahakam No.133a Bagusari Kelurahan Jogotrunan, Lumajang, Rabu (25/06/2014) sekitar pukul 21.00 WIB. H.Thoriq berani mengambil keputusan yang bertentangan dengan perintah Porpolnya karena ia menganggap Jokowi adalah sosok pemimpin yang didamba-dambakan masyarakat Indonesia. "Kejujuran dan ketulusannya Jokowi inilah yang diperkirakan masyarakat kesatria piningit akan muncul, makanya saya juga ikut mendukung," ungkap Ketua DPD PAN Lumajang. Lebih lanjut, Ia yakin dengan keputusan politik yang diambilnya, karena kepentingan rakyat jauh labih penting dibandingkan kepentingan partai politik. "Seorang politisi itu kan harus, berani, demi kepentingan rakyat," paparnya sambil tersenyum santai. Selain itu, H.Thoriq berani dukung Jokowi-JK, Sementara Parpolnya mendukung Pasangan Prabowo-Hatta, karena ia merasa selama ini tidak diperhatikan oleh atasan parpolnya. "Saya berani mengambil keputusan ini, karena saya sebagai kader PAN merasa tidak diperhatikan selama ini," tambahnya.(Mad/red) Ketua DPD PAN Lumajang, Siap Menangkan Jokowi-JK Lumajang(lumajangsatu.com)- H.Thoriq, Ketua DPD PAN Lumajang mengaku siap menangkan Pasangan Capres/Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pilpres 09 Juli 2014 mendatang, hal tersebut disampaikan dalam acara Deklarasi Kader PAN Lumajang Mendukung Jokowi-JK di Tirto Adhiroso Jl. Mahakam No.133a Bagusari Kelurahan Jogotrunan, Lumajang, Rabu (25/06/2014) sekitar pukul 21.00 WIB. H.Thoriq berani mengambil keputusan yang bertentangan dengan perintah Porpolnya karena ia menganggap Jokowi adalah sosok pemimpin yang didamba-dambakan masyarakat Indonesia. "Kejujuran dan ketulusannya Jokowi inilah yang diperkirakan masyarakat kesatria piningit akan muncul, makanya saya juga ikut mendukung," ungkap Ketua DPD PAN Lumajang. Lebih lanjut, Ia yakin dengan keputusan politik yang diambilnya, karena kepentingan rakyat jauh labih penting dibandingkan kepentingan partai politik. "Seorang politisi itu kan harus, berani, demi kepentingan rakyat," paparnya sambil tersenyum santai. Selain itu, H.Thoriq berani dukung Jokowi-JK, Sementara Parpolnya mendukung Pasangan Prabowo-Hatta, karena ia merasa selama ini tidak diperhatikan oleh atasan parpolnya. "Saya berani mengambil keputusan ini, karena saya sebagai kader PAN merasa tidak diperhatikan selama ini," tambahnya.(Mad/red)
Buari Dibunuh Keadaan Telanjang Diduga Terlibat Asrama Terlarang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Buari warga Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir yang tewas di bacok 2 orang tak dikenal. Buari yang merupakan buronan polisi tewas diduga bermotif Asmara. Pasalnya, Buari berada di Papua kabur dari kejaran polisi selama setahun. Kemudian pulang 10 hari lalu dengan membawa sesosok perempuan cantik dan manis. Buari kerap berduaan dengan si perempuan manis. Naas, di Selasa)24/6) pagi, Buari didatangi 2 orang tak dikenal masuk kerumahnya dengan membawa clurit. Buari dibantai dalam keadaan telanjang, diduga dia sedang berhubungan intim dengan si perempuan. "Kami menduga dia dibunuh soal perempuan, karena perempuan yang dibawa Buari dibawa 2 orang tak dikenal dan dimasukan dalam mobil,' jelasnya. Aparat kepolisian Polres Lumajang masih menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan secara terbuka dan membabi buta. Dikarenakan aksi pembunuhan diketahui tetangga korban."Kita masih selidiki," ujar Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata pada wartawan.(ray/red)
Buronan Polisi Tewas Dibunuh Sekawanan Orang Tak di Kenal
Lumajang(lumajangsatu.com)- Buronan Polres Lumajang, Buari 35, tewas dibunuh sekawanan orang tak dikenal di halaman rumahnya Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang, Selasa (24/06/2014). Dugaan sementara motif pembunuhan adalah persoalan asmara. Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata, mengatakan, Korban meninggal akibat di bunuh oleh sejumlah orang tak dikenal. "Banyak saksi yang melihat kalau pembunuhnya ada beberapa orang," papar Singgamata pada sejumlah watawan. Polres Lumajang yakin dalam waktu dekat akan meringkus pelaku, sebab identitas pelaku sudah berhasil di identifikasi oleh Polisi. Sementara mayat korban yang penuh dengan luka, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan otopsi. "Kita lakukan otopsi dulu guna untuk kepentingan penyidikan," Ujar pria no. satu di lingkungan Polres Lumajang. Lebih lanjut, ia menahmbahkan, pihaknya merasa bersyukur karena tuhan menolong Polisi dengan berbagai macam cara dalam menuntaskan angka kriminalitas di Lumajang. "Buari itu Target Operasi (TO) Polres Lumajang, syukurlah tuhan membantu kami meskipun dari berbagai macam cara," tambahnya. menurut warga sekitar, Rosyid, mengatakan, pelaku pembunuhan berjumlah 6 orang dari arah utara, dan rosyid menduga motif pembunuhan itu akibat membawa kabur istri orang. "Informasinya 6 orang pelaku, motifnya karena korban membawa kabur istri orang," ungkap saksi mata.(Mad/red)
Lantaran Stres, Anak Nekad Bacok Ayah Kandungnya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Shaleh (37), warga Desa Dawuhan Wetan nekad bacok Royal (49) yang tidak lain adalah ayah kandung tersangka di rumahnya Dusun Krajan 1 Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Rowokangkung Lumajang, Selasa (24/06/2014). Pasalnya Shaleh nekat bacok ayahnya sendiri lantaran mengalami gangguan jiwa. Menurut warga setempat, Sumarto, mengatakan, kelakuan becat itu dilakukan tersangka lantaran gangguan jiwa. Tersangka yang datang secara tiba-tiba membawa sajam berupa parang, tanpa banyak tanya shaleh langsung melibas korban dengan parang miliknya. "Setelah shaleh ini sampai, dia langsung kedalam rumahnya, sementara korban yang ketika itu sedang duduk, langsung disabetnya dengan parang," paparnya pada sejumlah wartawan. Sementara korban, yang mengalamin luka parab di bagian kepala, lengan, dan perut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatan medis. Polres Lumajang, TNI dan Perangkat Desa setempat dibantu warga sekitar langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka, tersangka baru berhasil diringkus oleh petugas sekitar pukul 14.40 WIB di warung istirahat di area persawahan Desa Sumberanyar. "Dia duduk-duduk di gubuk mas, setelah kami lakukan penangkapan dia menjerit minta ampun," ujar Kepala Dusun Desa Dawuhan Wetan. Tersangka yang berhasil diringkus oleh anggota Polres Lumajang, langsung dibawa ke Kantor Polres Lumajang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.(Mad/red)
Terlibat Asmara Terlarang, Buari Diduga Dibantai Pembunuh Bayaran
Lumajang(lumajangsatu.com) - Buari, buronan polisi dalam kasus perampokan di berbagai wilayah diketahui tewas di bunuh sekelompok tak di kenal di Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir, Selasa(14/6). Buari oleh tetangga korban diduga dibunuh oleh pembunuh bayaran. Dari rasan-rasan warga, dua pelaku yang membantai Buari dilihat sangat buas, kejam dan sadis. Pasalnya, saat membacok tubuh korban dengan clurit seperti membunuh binatang buas. "Buari lari keadaan telanjang dikejar dan dibacok berulang kali tanpa ampun, " ujar salah seorang tetangga korban. Buari sempat meminta pertolongan kepada tetangganya, tetapi para tetangga tidak berani keluar rumah. Pasalnya, tidak mau terlibat dengan urusan orang lain. "Banyak warga yang tahu, tetapi takut keluar rumah," jelas warga lainya. Polres Lumajang masih memburu 2 pelaku sebagai jagal Buari serta 2 pelaku yang diketahui berada di dalam mobil. Polisi hanya mendapati sepeda motor yang diduga milik 2 pelaku sebagai eksekutor Buari. "Kita selidiki terus, siapa identitas pelaku," terang Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata pada waratwan.(ray/red)
Gawat! Swing Votters Tidak Tahu Kapan Pilpres Digelar
Lumajang(lumajangsatu.com)-Sejumlah pelajar di Lumajang belum mengetahui kapan pemilihan Presiden di gelar. Pasalnya, belum ada sosialisasi yang masuk sekolah untuk menyampaikan bagaimana memilih dan siapa saja calonya. "Calonya 4 ya mas, ujar Siti Amalia,salah seorang pelajar SMA Negeri di Lumajang. "Milih apa katanya nanti, kalau dapat undangan atau tidak," ujar Susilawati, siswi kelas 2 SMA Swasta di Kota Lumajang. "Saya milih atau tidak gak ngaruh mas, lha wong kapa memilihnya gak tahu, habis lebaran tah mas," ungkap Sukadi, pelajar SMA di Yosowilanggun. Ditanya siapa calon Presiden yang disukai dan dipilih para pelajar di Lumajang mengaku belum punya pilihan. Pasalnya, dua capres dan cawapres sama bagusnya. "Kalau saya ikut yang ramai,nanti tanya sama bapak dan ibu," ungkap Yunita, pelajar SMK di Kawasan toga Lumajang. (ray/red)
Warga Lumajang Lebih Suka Ngomong Bola Dibanding Pilpres
Lumajang(lumajangsatu.com) - Perhelatan Piala Duniao 2014 di Brazil mengalahkan Pemilihan Presiden yang sebentar lagi akan dilakukan pemilihan pada 9 Juli 2014. Warga kaki Gunung Semeru mengaku politik di Pilpres tidak lebih menarik dibanding sepak bola. Mereka menilai, sepak bola jauh lebih penting dibanding Pilpres. Pasalnya, piala dunia menghadirkan banyak tim tangguh yang rontok di fase group. Warga Lumajang sudah bosan melihat tingkah pola politikus yang terpecah menjadi dua kubu besar. "Lihat TV satu, Capres satu ungggul, Lihat TV 2, Capres Dua unggul, bosan," ungkap Samanto, warga Desa Pandan Arum saat berbicang denga lumajangsatu.com. "Politik Capres/Cawapres tidak ada yang konkrit, semua pembohong, lihat bola lebih enak dan pikiran fresh," ungkap Mahdi, warga Yosowilanggun. "Bola aja, Pilpres buat mereka yang ingin korupsi," ungkapnya. "Lihat bola seru, Spanyol tersingkir terhormat," ujar Sumanto, warga asal Jogoyudan sambil tertawa.(ray/red)
Akses Jalan Umum menjadi Kendala Pengelolaan Ranu Klakah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tempat pariwisata Ranu Klakah semakin sepi pengunjung. Pasalnya sepinya pengunjung ranu disebabkan oleh akses pintu masuk ranu yang merupakan jalan umum, serta tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya pengelolaan pariwisata Ranu Klakah. Suminah, salah satu petugas pengelola Ranu Klakah mengatakan, pengunjung Ranu Klakah semakin merosot. Kemerosotan pengunjung dipicu oleh dua faktor, yang pertama tingkat kesadaran masyarakat yang kurang, kedua akses pintu masuk Ranu merupakan akses jalan umum. "Banyak Para pengunjung mengaku warga klakah mas, jadi kami kesulitan mau memperketat penjagaannya," ungkap Wanita asal desa tegalrandu itu pada lumajangsatu.com saat dikonfirmasi sekitar pukul 11.00 WIB, senin (23/06/2014). Menurutnya, selain tingkat kesadaran masyarakat yang kurang, sepinya pengunjung ranu itu juga disebabkan oleh pintu masuk ranu yang merupakan akses jalan umum. Sehingga hal tersebut manjadi salah satu kendala bagi pengelola untuk memperketat penjagaan. Menurut daftar pengunjung Ranu Klakah, pengunjung yang datang rata-rata sekitar 30-50 orang /hari. Kecuali hari minggu. "Minggu kemaren yang datang mencapai 200 orang mas," tambahnya. Ia berharap, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang dapat menyingkapi problem tersebut sesegera mungkin, mengingat bulan suci Ramadhan sudah tinggal menghitung hari. "Kalau semua pengunjung baik dalam maupun luar kota tidak menutup kemungkinan warga Klakah sendiri juga bayar uang karcis kan enak mas," harapnya.(Mad/red)