Jakarta(lumajangsatu.com) - Proses penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara nasional berjalan lambat dan terkesan dikebut jelang batas akhir Jumat (9/5) besok. Hingga hari ini masih ada 11 provinsi yang belum disahkan rekap suaranya. Proses rekapitulasi di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakpus, yang berlangsung kemarin dikebut hingga Kamis (8/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Provinsi yang terakhir direkap adalah provinsi Papua. Melihat data Papua, semestinya dengan segala problematika yang ada proses rekap akan menuai masukan atau keberatan parpol. Tapi yang terjadi sebaliknya, parpol KPU dan Bawaslu menyerah pada kesadaran terlalu rumit masalah dan waktu yang mepet. Dengan disahkannya provinsi Papua maka total sudah 22 provinsi yang sudah ditetapkan oleh KPU RI. Berikut daftarnya: 1. Bangka Belitung 2. Jambi 3. Kalimantan Barat 4. Gorontalo 5. Bali 6. Kalimantan Tengah 7. Sumatera Barat 8. Sulawesi Tengah 9. Nusa Tenggara Barat (NTB) 10. Aceh, 11. Banten, 12. Kalimantan Selatan, 13. Sulawesi Selatan, 14. DKI Jakarta, 15. DIY, 16. Lampung, 17. Papua Barat, 18. Kepulauan Riau, 19. Jawa Tengah. 20. Jawa Timur 21. Riau 22. Papua Sementara, ada 9 provinsi lain yang sudah dipresentasikan pada hari sebelumnya, namun ditunda pengesahannya karena bermasalah. Yaitu: 1. Maluku Utara 2. Jawa Barat, 3. Bengkulu, 4. Sulawesi Tenggara, 5. Sumatera Selatan, 6. Sulawesi Barat, 7. Kalimantan Timur, 8. Sulawesi Utara, 9. NTT
Author : Redaksi
Rekapitulasi KPU Molor, Demokrasi Terancam
Jakarta(lumajangsatu.com) - PDI Perjuangan Pro Jokowi khawatir Komisi Pemilihan Umum tak bisa menyelesaikan proses rekapitulasi penghitungan suara sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni 9 Mei besok. Pasalnya apabila proses rekapitulasi terlambat, maka akan menjadi ancaman serius bagi produk pemilu tahun ini. "Pileg 2014 dinilai merupakan pemilu terburuk sepanjang sejarah bangsa. Ini ancaman serius bagi produk politik yang dihasilkan, termasuk kualitas lembaga legislatif yang terancam semakin bobrok, " ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional PDI P PROJO (8/5/2014). Tak hanya terhadap kualitas lembaga legislatif, Budi juga khawatir jika rekapitulasi molor akan mempengaruhi proses pemilihan presiden dan wakil presiden. "Jadi apabila Pileg ini bermasalah dari mulai proses hingga out put nya, maka semakin nyata ada problem serius dalam Pilpres 2014. Karena itu lah masa depan demokrasi sangat terancam," kata Budi. Budi memprediksi akan banyak politisi yang akan 'bermain api' jika terjadi kekacauan politik akibat terlambatnya rekapitulasi. PDIP Projo meminta semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan umum, bersama-sama mengatasi persoalan rekapitulasi pileg ini agar tak merembet ke pelaksanaan pilpres. "Jangan sampai perubahan kepemimpinan nasional, dihasilkan dari sebuah proses yang amburadul," papar Budi yang mantan Aktivis UI tahun 1998 ini.(dtc/red)
Rekapitulasi Molor, Mahasiswa Beri KPU Rapor Merah
Jakarta - Sekitar dua ratus mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI), melakukan demonstrasi di tengah proses rekap suara nasional di kantor KPU, Jakarta. Aksi mereka memprotes maraknya kecurangan dalam pemilu legislatif. Jakarta(lumajangsatu.com) - Aksi mahasiswa yang berasal dari kampus Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (PB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan beberapa kampus lain di Jakarta itu dimulai sekitar pukul 14.00 WIB di depan kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Kamis (8/5/2014). Mereka membawa beragam atribut aksi mulai bendera masing-masing kampus, miniatur kotak suara, spanduk, poster dan lainnya. Mereka mengusung gagasan aksi dalam #RaporMerahKPU Beberapa hal yang disoroti adalah massifnya kecurangan di TPS oleh oknum penyelanggara pemilu, mulai dari coblos massal, politik uang, proses pemungutan, dan penghitung suara tak sesuai prosedur dan lainnya. Dalam aksinya yang kompak mengenakan jas masing-masing kampus itu, mereka mendapat pengawalan puluhan polisi. Mahasiswa hanya berunjuk rasa di depan gerbang dan memakan satu lajur jalan. Akibatnya kendaraan dari Imam bonjol ke arah HI tersendat.(red/dtc) Berikut tiga tuntutan para mahasiwa dalam aksi #RaporMerahKPU tersebut: 1. Memastikan sebelum pelaksanaan pilpres 2014, KPU telah melakukan bimbingan teknis kepada penyelenggara di lapangan secara menyeluruh. 2. Evaluasi dan mengganti perangkat KPU di daerah yang terbukti melakukan pelanggaran. 3. Sosisalisasikan aturan-aturan baru KPU dengan massif.
Main Buruk, PSIL Dipermalukan PS Badung di Hadapan The Bless Mania
Lumajang(lumajangsatu.com) - Memalukan, PSIL takluk ditangan PS Badung 0-2 dihadapan pendukungnya di Stadion Semeru Lumajang, Rabu(7/5/2014). PSIL tak berdaya menghadapi klub asal Bali, padahal ratusan supporter tak henti meberikan semangat. Gawang PSIL Lumajang berhasil di jebol pertama kalinya oleh Badung Bandung melalui kaki Gede Jeno Wilyantara dengan no. punggung 17 pada menit ke 26, tak selang waktu lama Badung kembali mencetak gol pada menit ke 29 melalui tendangan maut Arthur Rests Assa dengan nomor punggung 26 pada babak pertama. Ketertinggalan PSIL Lumajang dengan Badung Bandung menyisakan kekecewaan tersendiri bagi suporter PSIL Lumajang, pasalnya Ratusan Suporter PSIL Lumajang yang hadir pada kala itu menganggap bahwa Pemain PSIL Lumajang pada koordinasinya yang kurang baik, sehingga PSIL Lumajang tak dapat menjaga gawangnya sendiri. "Ini salah saya," ujar Jonathan kepada wartawan dan para pendukung PSIL "The Bless Mania". Para pendukung PSIL sangat kecewa dengan permainan anak asuh Jonathan yang tak memiliki daya tempur. Bahkan, sejumlah peluang di depan gawang tidak bisa dikonversi menjadi gol. "Memalukan, tuan rumah kalah dengan tamu, ini harus jadi catatan manajemen," terang soleh, salah satu The Bless Mania.(mad/red)
The Bless : PSIL Kalah, Pelatih dan Pemain PSIL Anggap Enteng Lawan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Para pendukung fanatik PSIL Lumajang "The Bless Mania" menilai kekalahan tim yang didukungnya akibat pelatih dan pemain menganggap enteng lawan. Pasalnya, skuad inti dari Laskar Wirabhumi berubah saat menghadapi Badung. "Ini jelas pelatih terlalu menganggap remeh lawan, pemain yang dimasukan tidak siap mental," ujar sahuri, salah satu The Bless Mania. "Pelatih PSIL ada kecerobohan dalam memasukan pemain di tim inti lawan Badung," ujar Mursid "Iyex" The Bless Mania. "Kalau pelatih PSIL dalam memasukan line up hanya coba-coba, pecat saja Pelatih dan Assistennya, Manajemen Harus tegas," terang Gultor, The Bless Mania Klakah. "Kekalahan PSIL menyakitkan, seharusnya pemain yang diturunkan siap dalam fisik dan mental saat berlaga," ungkap Mahmud, penonton dari Senduro. Kekalahan PSIL melawan PS Badung, The Bless Mania harus ada evaluasi dari Manajemen atas kinerja Pelatih dan Pemain. (mad/red)
PSIL Kalah, Penonton Ke Stadion Diprediksi Menurun
Lumajang(lumajangsatu.com) - Para pedagang di Stadion Semeru Lumajang was-was dengan kekalahan PSIL atas Badung. Mereka menilai pendukung atau penonton akan menurun saat PSIL berlaga kembali di Stadion Kebanggan insan bola kaki Gunung.
Manajemen : Dua Pertandingan Sisa PSIL Harus Menang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Manajemen PSIL Lumajang sangat kecewa dan sedikit bangga, meski kalah atas PS Badung 0-2 di Stadion Semeru Lumajang. Manajemen meminta pelatih dan pemain untuk bermain baik serta meraih kemenangan di dua sisa laga melawan PSID Jombang dan Jember United. "Saya minta ke pelatih dan pemain, apakah mereka sanggup untuk menang di dua laga, mereka bilang sanggup," ungkap Ngateman salah satu penguru PSIL. Menurut dia, dalam sebuah pertandingan ada kalah dan menang. Setiap tim yang siap untuk bermain baik pelatih dan pemain, kemenangan bisa diraih. "Jujur saya, kita kecolongan, padahak mainnya sudah lebih baik," terangnya. Manajemen PSIL berharap kepada pemain untuk disiplin dan tidak sombong. Sehingga, setiap pertandinga yang akan dihadapi sudah dalam kondisi yang sangat fit dan bertarung di lapangan. "Saya sudah minta ke pelatih untuk dievaluasi," ujar Ngateman. (mad/red)
Tak Diperhatikan Pemerintah Lumajang, Sopir Lin Menjerit
Lumajang(lumajangsatu.com) - Angkutan umum berupa Lin (Angkot) yang beroperasi di Terminal Minak Koncar Wonorejo Lumajang, nyaris tak dapat penumpang. 60 Unit Lin Kota, yang sampai saat ini tidak ada peremajaan angkutan dari pihak pemerintah daerah merupakan penyebab sepinya penumpang. Selain armada yang sudah tidak layak, sepinya penumpang diakibatkan oleh penumpang yang banyak di jemput oleh saudara atau nyalter. Joko (64), Salah seorang supir Angkutan Kota mengaku, pendapatan perharinya rata-rata Rp.10.000 sampai Rp.15.000. "Kadang saya harus atorok", Ungkap Pria yang telah berprofesi sebagai supir sekitar 3 tahun lalu, saat ditemui lumajangsatu.com, Selasa (06/05/2014). Ia mengaku hampir tidak ada hari yang ramai dengan penumpang, sehingga pendapatan para supir lin menurun drastis. Selama ini para supir mengaku tidak ada perhatian dari Pemerintah. "Kami berharap angkutan kota mendapat subsidi dari Pemerintah Daerah untuk peremajaan angkutan," pungkasnya.(Mad/Red)
PSID Jombang Tahan Imbang Persikapro Probolinggo 1-1
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pertandingan PSID Jombang Vs Persikapro di Stadion Semeru Lumajang, Selasa (06/05/2014), berakhir imbang dengan skor 1-1. Gol pertama berhasil dicetak oleh PSID Jombang melalui kaki Eko Prasetyo dengan nomor punggung 09, pada babak pertama di menit ke 20. Ketertinggalan itu berhasil dikejar oleh Persikapro di menit 46 melalui tendangan Hari Cahyono dengan nomor punggung 16. Mujiono, Manager Tim Persikapro menyayangkan sikap wasit yang terkesan kurang tegas, pasalnya pada babak pertama tidak ada masalah, namun pada babak kedua wasit lapangan itu tidak memberikan kartu kuning pada pemain yang jelas-jelas melakukan pelanggaran. "Jika ada pelanggaran, dan mengharuskan memberikan kartu kuning pada pemain ya harus di kartu, saya tidak tahu ada apa di balik semuanya, Ungkap Pria berseragam biru tersebut. (Mad/Red)