Lumajang-Menjelang pemungutan suara 29 Mei 2013, seluruh logistik Pilkada sudah bergeser dari gudang KPU ke PPK. Menurut Yuyun Baharita Komisoner KPU Lumajang, skenario pendistribusian logistik Pilkada H - 2 logisti sudah harus berada di PPK. "Alhamdulillah, H - 2 seluruh logistik telah berada di masing-masing PPK di 21 Kecamatan," Ujar Yuyun Senin (27/05/2013). Logistik kotak saura sa'at dikirim dalam kondisi tersegel, sehingga KPU belum bisa mendeteksi apakah ada kekurangan atau tidak. Terkait dengan undangan bagi para pemilih (formulir C 6), sudah terkirim jauh hari sebelumnya. "Untuk undangan sudah dikirimkan jauh hari sebelumnya," Tambahnya. Ia menghimbau kepada panitia penyelenggara agar bisa sinergi dengan target yang telah ditetapkan oleh KPU. Dimana, H-1 undangan untuk pemilih sudah bisa diterimakan kepada seluruh pemilih. Dari hasil cek and ricek apakah udangan telah sampai pada para pemilih, Yuyun mengaku bahwa dirinya menerima SMS, undangan sebagian masih belum sampai kepada pemilih. Sehingga, KPU meminta penyelenggara H-1 kartu udangan benar-benar sampai dipemilih. "Saya dapat SMS ada beberapa yang belum sampai," Tambahnya. Sementara itu, Anwar Sanusi Ketua PPK Kecamatan Yosowilangaun mengaku telah menyiapkan dua armada untuk mendroping logistik pilkada ke 12 Desa, dan 102 TPS. Setelah dari PPS maka pada hari pelaksanaannya seluruh kotak saura akan dikirim kemasing-masing TPS. "Kita akan droping serentak H-1 ke PPS," Ujarnya. Sedangkan untuk kartu undangan, ia mengaku telah sampai kepada seluruh pemilih. Namun, ada satu kejadian di desa kalipepe, salah satu tim pemenangan menanyakan ada satu undangan yang belum diberikan. Setelah diteliti, ternyata petugas tidak memeberikan karena yang bersangkutan berada diluar jawa. Sehingga, petugas tidak menitipkan dan akan memberikan jika pemilih itu telah tiba di Lumajang. "Bukan kita tahan, tapi kita akan berikan langsung kepada pemilih, jika dititipkan sedangkan orangnya tidak ada takut disalah gunakan," Pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
wow.....!!! Asap Semeru Berbentuk Wajah Perempuan
Lumajang- Fenomena unik terjadi pada Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Pasalnya, sa'at mengeluarkan asap solfatara sejumlah warga di kaki Gunung Semeru mendapati beberapa kali letusan asap putih dan kecoklatan membentuk sebuah wajah manusia perempuan. Kabar letusan gunung semeru yang aktif, sontak menjadi perbincangan masyarakat di kaki Gunung Semeru, Khususnya warga Hindu Tengger. Warga menyakini, adanya penampakan manusia diletusan puncak tertinggi di pulau jawa, sebagai pertanda sosok pemimpin baru di Lumajang. "Sesekali membentuk wajah manusia, saya heran dan kejadiannya berlangsung cepat," ungkap Sutikno, warga Desa/Kecamatan Pasrujambe, Senin(27/05/2013). Menurut dia, letusan gunung semeru yang tidak lagi besar seperti 5 tahun lalu, dianggap sebagai jauhnya bala bencana bagi masyarakat. Namun, berkah pasir semeru tetap melimpah. "Jujur, hubungan letusan berbentuk wajah manusia, menjadi rasan-rasan masyarakat," terangnya. Adanya informasi letusan Gunung Semeru berbentuk wajah manusia, juga ramai diperbincangkan di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Bahkan, Ilustrasi gunung semeru mengeluarkan letusan berbentuk wajah beredar dikalangan masyarakat Lumajang. "Saya tahunya di Facebook dan Twitter,"terang Agus Hidayat warga Ditotrunan. Sementara itu, salah satu spiritual Lumajang, Gus Blaen mengatakan, letusan gunung semeru yang membentuk wajah manusia perempuan di kepulan dapur magma sebuah kejadian alam yang patut dihayati. Dengan Lumajang dalam memilih pemimpinnya, bisa diisyaratkan akan lahir pemimpin perempuan yang mengayomi masyarakatnya. "Ini pertanda alam, siapapun tidak bisa merubahanya, kecuali sang ilahi," ungkapnya. Menurut dia, dalam penerawangan, Lumajang akan makmur bila dipimpin oleh sosok perempuan yang mengedepankan kebersamaan dalam membangun daerah. Lumajang akan maju bila pemimpinan selalu berlandaskan tatanan budaya, norma agama dan memiliki kesetiakawanan sosial yang tinggi. "Kita tunggu saja, pemimpin Lumajang yang baru," pungkasnya.(Yd/red)
Putusan PTUN, Tak Pengaruhi Tahapan Pilkada Lumajang
Lumajang- Kabar telah selesainya putusan PTUN pada perkara gugatan Pasangan Usman Efendi dan Achmad jauhari pada KPU jatim atas penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati 2013 ramai dibicarakan, Senin (27/05/2013). Sementara itu, Andre Dewanto Achmad Ketua Komisioner KPU Jatim membenarkan bahawa dirinya mendapatkan kabar bahwa putusan PTUN telah keluar. Namun, untuk langkah selanjutnya KPU Jatim masih akan melakukan pleno terlebih dahulu. "Saya dengar setengah jam yang lalu, untuk langkahnya kita akan plenokan terlebih dulu," Ujar Andre di panti PKK Lumajang. Terkait dengan tahapan Pilkada yang sudah tinggal dua hari lagi, Andre mengaku tidak ada persoalan. Tahapan akan terus jalan hingga sampai pada hari pemungutan suara 29 Mei. "Tidak ada masalah, tahapan pilkada akan jalan terus," Terangnya. Infonya kata Andre bahwa sebagin tuntutan diterima dan sebagian lagi ditolak. Gugatan yang diterima salah satunya berbunyi mememerintahkan KPU provinsi Jatim untuk mencabut berita acara bahwa pasangan Ali Mudhori dan Samsul Hadi memenuhi syarat sebagai pasangan calon. Karena dirinya bukan direktur, maka dalam mengambil keputusan harus mengundang empat komisioner KPU jatim yang lainnya. Aturanya, undangan pleno minimal diberikan tiga hari sebelum acara pleno digelar. Sehingga, pasangan ALi Mudhori dan Samsul Hadi masih tetap sebagai peserta Pemilu kepala daerah Lumajang 2013. "karena saya bukan direktur, maka harus pleno dalam mengambil keputusan," Jelasnya. Intinya,langkah yang akan diambil terkait dengan persolan ini, adalah melalui mekanisme pleno Apakah nantinya KPU akan melakukan upaya hukum Banding atau tidak. Dalam aturannya, tergugat masih diberi waktu 14 hari sejak dibacakan putusan, untuk bisa mementukan langkah hukum selanjutnya. "Dalan putusan PTUN Tegugat diberi waktu 14 hari untuk menentukan langkah menerima atau tidak," Pungkasnya.(Yd/red)
Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis
Surabaya - Sejumlah mahasiswa dari unit kegiatan kerohanian budha Universitas Erlangga Surabaya Melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada 500 warga kurang mampu di kantor kelurahan Kureksari Waru Sidoarjo, Minggu (19/05/2013).
Daftar Pilgub Jatim, KarSa Naik Kereta Kelinci ke KPU
Surabaya - Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) secara resmi mendaftarkan diri untuk bertarung di Pilgub Jawa Timur 2013, ke KPU Jatim, Minggu (19/5). Seperti telah diketahui, pasangan incumbent tersebut diusung sepuluh partai dengan mangantongi 70 kursi di DPRD Jatim. Majunya pasangan bakal cagub dan cawagub incumbent, KarSa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) yang diusung banyak parpol jelang Pemilukada Jatim 2013, memunculkan kabar miring tentang adanya jual beli dukungan. Namun hal itu dibantah keras Soekarwo saat diklarifikasi. Disamping partai-partai yang memiliki kursi di parlemen, Karsa juga didukung sekitar 20 partai non-parlemen. “Saya tidak hafal satu per satu. Itu kan teman-teman yang turut mendukung,” terang mantan Sekda Prov Jatim tersebut. Sebagai incumbent, Soekarwo mengaku senang karena Pilgub Jatim 29 Agustus diikuti oleh sejumlah pasangan bakal calon, salah satunya Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, nuansa demokratis semakin terlihat di provinsi paling timur di pulau Jawa ini. Dilihat dari jumlah dukungan parpol, pasangan KarSa memiliki dukungan mayoritas. Dari 100 kursi di DPRD Jatim hanya PDIP (17 kursi) dan PKB (13 Kursi) yang tidak mendukung pasangan incumbent. Sedangkan 10 Parpol di Parlemen mendukung KarSa. Mereka adalah Partai Demokrat (22 kursi), Hanura (4 kursi), PKS (7 kursi), PDS (1 kursi), PBR (1 kursi), Partai Golkar (11kursi), PPP (4 kursi), PKNU (5 kursi), Partai Gerindra (8 kursi) dan PAN (7 kursi). Sedangkan 22 parpol non parlemen yang dukung KarSa, di antaranya PBB,PNIM, PDI, Partai Kedaulatan, PDK, Partai Buruh, Partai Merdeka, PPDI, PSI, PDB, PPPI, Partai Replubikan, PPN, PBKI, Partai Pemuda Nasional, PPNUI, PID, Partai Pelopor, dan Partai Patriot Namun, dukungan parpol non-parlemen itu pecah, karena beberapa anggota APNP turut mendukung pasangan Khofifah-Herman bersama PKB. (faruq)
SAAT AKan Perhatikan Wisata di Lumajang
Lumajang- Guna mewujudkan masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat di Bidang Pariwisata dan Budaya. Pasangan Cabup/cawabup nomor urut satu, Sjahrazad Masdar-As'at Malik akan melakukan pengembangan wisata dengan program satu desa satu wisata unggulan. Sjahrazad Masdar mengatakan, Lumajang yang kaya potensi wisata harus dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi akan meningkat terus, khusus para pedagang kecil dan masyarakat dilokasi wisata. "Wisata Lumajang harus maju dan memberikan kesejateraan masyarakat," ungkapnya. Obyek wisata yang dikelola pemerintah akan ditambah arena permainan dan sarana prasarana akan diperbaiki. Obyek wisata yang akan diperhatikan, selokambang, water park, segita ranu, semeru dan wisata alam lainya. "Lumajang harus memiliki ikon wisata," ujar Masdar. Untuk wisata budaya, tambah Masdar akan mendirikan museum daerah, untu sarana belajar dan pengetahuan sejarah Lumajang. Sehingga, masyarakat mengetahui sejarah kebesarannya. "Situs biting dan peninggalan sejarahnya akan diperhatikan sebagai tujuan wisata sejarah dan budaya," terangnya. Sementar, obyek wisata unggulan dimasing-masing kecamatan akan diperhatikan melalui desa wisata dengan masyarakat sadar wisata. Hal ini, untuk mengajak peran aktif masayarakat memiliki obyek wisata. "Lumajang harus menjadi tuan rumah wisata dan wisata alternatif di Jawa Timur," ungkapnya. Menajmurnya pengerajin batik, akan diberikan bantuan alat produksi dan pemasaran untuk mengenalkan. "Batik Lumajang harus dikenal sebagai kekayaan budaya masyarakat," Pungkasnya.(Yd/red)
Elemen Mahasiswa Surabaya Peringati 15 Tahun Reformasi
Surabaya - Beberapa elemen masyarakat serta elemen mahasiswa di Kota Surabaya, Selasa (21/5/2013) menggelar aksi damai di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, memperingati dan mengenang 15 tahun berlangsungnya reformasi yang terjadi di Republik Indonesia. Membawa replika pocong, serta sejumlah spanduk dan poster, elemen mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Surabaya mengingatkan masyarakat bahwa reformasi harus tetap diperjuangkan. “Masih banyak hal lain yang harus dikerjakan untuk mengisi reformasi. Saat ini, kita semua terlena hiruk pikuk politik yang sebenanrnya hanya untuk kepentingan sebagian kecil golongan saja. Dan kami disini untuk mengingatkan bagaimana reformasi itu harus didikapi,” kata Ahmad Salim satu diantara koordinator aksi. Dua pocong yang dihadirkan massa aksi menggambarkan betapa masyarakat atau rakyat akhirnya tidak berdaya dan hanya menjadi korban dari kepentingan-kepentingan golongan, kelompok saja. Korupsi masih terus muncul dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pejabat pemerintah. Sementara itu disisi lain trotoar depan Grahadi Surabaya, Selasa (21/5/2013) juga dimeriahkan hadirnya Taufik Monyong bersama rekan-rekannya yang juga menggelar aksi memperingati 15 tahun reformasi di Indonesia. Taufik Monyong membawa topeng bergambar wajah Soeharto mantan Presiden Republik Indonesia. Sambil mengenakan topeng bergambar Soeharto, sebuah poster juga dibawa Taufik mengingatkan betapa pemerintahan rezim Soeharto ketika itu tidak banyak persoalan yang muncul, sehingga masyarakat terbuai dan tidak bergejolak seperti saat ini. “Piye?? Isih luweh enak zamanku toh?? (Gimana? Masih lebih enak zamanku kan??--Red). Semuanya bisa diatur, tidak ada korupsi, dan rakyat bisa hidup tenang. Iya toh??? Iya toooh??” ucap Taufik Monyong di depan para jurnalis menirukan gaya Soeharto. Aksi memperingati 15 tahun reformasi tersebut, mendapat penjagaan dan pengawalan Polisi, untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang tidak diinginkan, karena sebelum aksi digelar, beredar kabar aksi elemen mahasiswa dan elemen masyarakat bakal diwarnai anarkis. Tetapi hingga selesainya aksi elemen mahasiswa dan masyarakat memperingat 15 tahun reformasi tersebut, tidak terbukti. “Sejak awal kami memang tidak mengagendakan anarkis. Kami aksi damai,” (her)
Swasembada Pangan Sulit Tercapai pada 2014
Yogyakarta Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian Dr Agung Hendriadi M Eng mengakui target pemerintah untuk swasembada pangan,untuk kedelai, daging, jagung dan beras akan sulit tercapai pada tahun 2014. Pasalnya, produktivitas pangan nasional belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. “Produktivitas pangan kita dalam 10 tahun terakhir masih tetap tidak meningkat secara signifikan,” kata Agung, Selasa (21/5). Untuk komoditas pangan dari sektor pertanian diakui Agung salah satu penyebabnya 52 persen infrastruktur irigasi yang sudah dibangun di era orde Baru dalam kondisi rusak parah, bahkan penyerapan tenaga kerja bidang pertanian menurun drastic hingga separuhnya. “Tahun 1976 penyerapan tenaga kerja bidang pertanian capai 64,16 dan kini hanya mampu menyerap 33 persen tenaga kerja,” kata alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini. Dia menerangkan produkktivitas kedelai nasional juga saat ini capai 1,3 juta ton per tahun sementara kebutuhannya mencapai sekitar 2,6 juta ton. Sedangkan untuk Gula, produksinya mencapai 2,17 ton sedangkan kebutuhannnya mencapai 2,9 juta ton. Begitu pun untuk komoditas jagung, selain faktor minimnya kepemilikan lahan, teknologi pengolahan pasca panen masih menjadi kendala terbesar. Saat musim panen, bulan Mei, Juni, dan Juli produktivitas jagung nasional mencapai surplus namun kelebihan stok tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan selama 9 bulan setelahnya. “Tidak bisa disimpan dengan baik sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan,” ujarnya. Sedangkan untuk daging, produktivitas dan produksi daging sapi nasional hanya mampu naik 100 ton dalam tempo 10 tahun. Produktivitas daging nasional mencapai 350 ton per tahun pada tahun 2000 namun hanya naik menjadi 450 ton di tahun 2010. “Sekarang ini produksi daging lokal capai 536 ribu ton sedangkan kebutuhannya capai 580 ribu ton sehingga kekurangann masih perlu impor,” imbuhnya. Adapun populasi sapi dan kerbau nasional untuk saat ini mencapai 14,8 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 50,68% populasinya berada di Pulau Jawa sedangkan sisanya di sumatra (18%), Bali dan Nusa Tenggara (14%). “Sisanya di Kalimantan dan Sulawesi,” katanya Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Dr Ir Lilik Sutirso, M Eng mengatakan persoalan sektor pertanian nasional saat ini ditenggarai tinggintya pertumbuhan permintaan impor komoditas pertanian dan lemahnya investasi swasta di sektor pertanian. Ditambah kondisi infrastruktur yang kurang memadai dan kurangnya efisiensi biaya supply-chain pangan. Menurutnya persoalan tersebut harus segera ditangani pemerintah agar dampak yang ditimbulkan tidak berpengaruh terhadap kemampuan negara dalam menyediakan pangan nasional.
Pasangan Karsa tidak Libatkan Tokoh Nasional sebagai Jurkam
Surabaya - Pasangam calon gubernur dan wagub Jatim, Soekarwo dan Saifullah Yusuf, memastikan tidak akan mengajukan tokoh nasional atau ketua umum parpol yang mendukungnya sebagai jurkam nanti. "Yang maju dalam pilgub adalah saya tidak perlu jurkam dari luar diikutsertakan di tengah masyarakat," kata Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Selasa (21/5). Pasangan ini diusung oleh parpol besar seperti Partai Demokrat, PAN, Golkar, dan partai nonparlemen di Jawa Timur. Dengan dukungan ini peluang Soekarwo untuk mendatangkan jurkam dari kalangan menteri sangat terbuka, namun Soekarwo tidak perlu memanfaatkan mereka. "Saya akan datangi masyarakat Jatim tanpa harus melibatkan mereka. Dengan kekuatan yang kita miliki insya Allah bisa memenangkan pilihan ini," ujarnya. Soekarwo juga menantang cagub PKB Khofifah dan cagub PDIP Bambang DH agar membuktikan kecurangan Karsa saat Pilgub 2008 yang selama ini disuarakan kepada masyarakat. "Itu harus dibuktikan jangan hanya bicara seperti itu. Kalau memang ada pelanggaran dan kecurangan saat Pilgub Jatim 2008 lalu, kan ada Panwaslu Jatim dan KPU Jatim, katanya. Menurut Soekarwo tidak seyogyanya mengembangkan isu kecurangan, kalau memang tidak bisa dibuktikan. Pihaknya menerima jika memang hal itu berdasarkan fakta yang akurat. "Kan ada rumusnya, fakta itu adalah kumpulan informasi, bukan isu," tegasnya. Meski terkesan diserang terus dengan dugaan kecurangan, Pak De Karwo tidak mau menganggap kedua rivalnya tersebut sebagai musuh. "Bukan budaya tanding yang dikedepankan, tapi semangat guyub dan demokrasi yang diutamakan," ujaranya. (her)