Seribu Dosis

PKB dan NU Lumajang Gelar Vaksinasi Covid 19 Bagi Guru Ngaji

Penulis : lumajangsatu.com -
PKB dan NU Lumajang Gelar Vaksinasi Covid 19 Bagi Guru Ngaji
Ketua GP Ansor Lumajang KH. Fahrur Rozi ikuti Vaksinasi covid 19 kantor PC NU

Lumajang - PC NU Kabupaten Lumajang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Anggota DPR RI Fraksi PKB menggelar vaksinasi covid 19. Ada 1.000 dosis vaksin dengan target 500 peserta vaksin dari guru madin, pesantren dan guru ngaji se-Lumajang.

"Hari ini kita mulai Vaksinasi Covid 19 dengan sasaran 500 peserta selama 4 hari kedepan," ujar Wendra Wijaya, Kepala Lembaga Kesehatan (LK) NU Kabupaten Lumajang, Selasa (17/08/2021).

Setiap hari ada sekitar 100 orang lebih yang akan disuntik vaksin Sinovac di Klinik NU. Setelah 28 hari, akan dilakukan vaksinasi covid 19 dosis kedua. "28 hari lagi vaksinasi covid 19 dosis kedua," terangnya.

Peserta vaksinasi cukup antusias karena sudah mengetahui jenis vaksin yang akan disuntikan. Sinovac merupakan vaksin yang minim gejala efek samping. "Cukup antusias ya, karena mungkin sudah tau jenis vaksin yang akan disuntikan," terangnya.

H. Fahrur Rozi, Ketua PC GP Ansor Lumajang adalah satu peserta vaksinasi covid 19. Vaksinasi sangat penting untuk menciptakan herd immunity agar covid 19 bisa segera hilang dan kembali pada kehidupan normal.

"Ini adalah bagian dari upaya untuk menciptakan herd immunity untuk melawan covid 19," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).