Pengabdian Masyarakat

KONI Lumajang Gandeng IKOR UNESA Sukses Porprov Jatim ke-VIII

Penulis : lumajangsatu.com -
KONI Lumajang Gandeng IKOR UNESA Sukses Porprov Jatim ke-VIII
PENGABDIAN MASYARAKAT, DOSEN IKOR UNESA MEMBERIKAN EDUKASI KEPADA PERWAKILAN CABOR DAN PENGURUS KONI KABUPATEN LUMAJANG TERKAIT PENYUSUNAN TES KAPASITAS AEROBIK DAN ANEROBIK PADA ATLET UNTUK KEBERHASILAN PORPROV VIII 2023

Lumajang - Program pengabdian masyarakat (PKM), Dosen Ilmu Keolahragaan UNESA bekerjamsa dengan KONI Lumajang memberikan edukasi tentang penyusunan pedoman tes kapasitas aerobik dan anaerobik Atlet kabupaten Lumajang. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan motivasi atlet menjelang porprov VIII 2023 melalui Sport Science dan sport Tourism pada hari jumat tanggal 30 september 2022.

Dosen Ilmu Keolahragaan UNESA yang terdiri dari Dr. Abdul Aziz Hakim M.Or, Dr. Achmad Widodo M.kes, Fajar Eka Samudra S.Or M.Kes serta dibantu oleh beberapa mahasiswa dan Alumni melaksanakan kegiatan tersebut di KONI Kabupaten Lumajang.

"Selama ini Kabupaten Lumajang sebagai tuan rumah Porprov VII 2022 berhasil masuk dalam 10 besar klasmen perolehan medali. Jauh lebih baik dari Porprov VI Jatim tahun sebelumnya dari menduduki peringkat 16 menjadi peringkat ke 8. Prestasi tersebut harus dipertahankan dengan kerja keras dan ketekunan berlatih lebih ditingkatkan lagi. Selain itu Kabupaten Lumajang juga mampu berhasil mencetak bibit atlet yang nantinya mampu berprestasi di event yang lebih tinggi," ujar Widodo selaku Dosen Unesa Ahli Tes dan Pengukuran.

Menurutnya, dalam meningkatkan prestasi atlet harus mengetahui penyusunan tes kapasitas aerobik dan anerobik pada atlet, karena Tes boleh dilakukan oleh siapapun tapi yang terpenting dapat memaknai angka-angkanya. Contoh paling konkrit ketika Lumajang menduduki peringkat 8 pada porprov VII 2022, Hal itu sangat luar biasa dan perlu diteliti. Karena bagaimana cara agar mampu mempertahankan kedudukan peringkat 10 besar.

Kapasitas aerobik dan anerobik perlu dimanfaatkan dengan baik karena dapat berpengaruh kepada performa atlet. Kebanyakan saat Tes dan Pengukuran Kondisi Fisik, tidak mampu memanfaatkan kapasitas aerobik dan anerobiknya sehingga dapat berpengaruh hasil kinerja atlet itu sendiri.

Arif Budi Raharjo selaku ketua tim penyusun tes dan pengukuran kabupaten Lumajang menanyakan kepada bapak widodo selaku Dosen Ikor Unesa Ahli Tes dan Pengukuran terkait Boleh tidaknya merubah norma yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi atlet agar dapat menimbulkan peningkatan performa pada atlet.

Kemudian bapak widodo menjawab "Tidak ada salah orang merubah Norma atau membuat Norma, Tetapi tergantung tujuannya. Apabila berbicara terkait prestasi, Harus menggunakan standarisasi yang ada tidak boleh semena-mena. Karena Tujuannya Prestasi bukan rekreasi.

Hal tersebut membuat bapak ngateman selaku ketua Umum Koni Lumajang berpendapat bahwa sumber daya yang dimiliki di Lumajang terbatas , karena Harapannya bukan hanya prestasi saja, Tetapi jam terbang atlet harus diperhatikan. Namun dengan SDM dan sumber dana yang terbatas.

Ketua Tim PKM FIO UNESA yaitu bapak Abdul Aziz Hakim akan memberikan buku pedoman kepada Lumajang terkait Tes dan Pengukuran Cabang olahraga terukur maupun tidak terukur. Buku tersebut sudah lengkap dengan analisis dan Norma perhitungan Tes yang ada. Hal ini bertujuan untuk supaya Atlet Kabupaten Lumajang khususnya para pelatih mampu memberikan Tes dan Pengukuran pada atlet sesuai dengan cabang olahraga dan kemampuannya, agar mampu meningkatkan prestasi pada atlet dan mampu mempertahankan peringkat 10 besar pada porprov VIII 2023.(Tri Vinna Fitriyana/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).