Bukasan Ingin Sekali Maju Sebagai Ketua KONI

Penulis : lumajangsatu.com -
Bukasan Ingin Sekali Maju Sebagai Ketua KONI

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Bukasan sebenarnya punya keinginan untuk maju dalam pencalonan sebagai Ketua KONI 2015-2020 untuk membawa dunia olah raga Lumajang lebih berprestasi lagi. Namun, karena sesuai AD/ART tidak dibolehkan karena tercatat sebagai pengurus parpol.

"Sebenarnya saya ingin sekali maju, tapi khan gak boleh," ungkap Bukasan.

Namun, dia berharap nantinya calon ketua KONI yang baru memiliki visi misi dan program yang jelas. Karena sebelumnya, tidak ada program dan tahapan yang jelas dan para cabor membuat program sendiri.

"Oleh karena itu, saya mau jadi ketua PBSI untuk memperbaiki itu. Saya dan PBSI sangat berharap untuk itu," jelasnya.

Bukasan berharap ada komunikasi yang baik, bila ketua KONI yang baru terpilih dengan cabor diberbagai even dan tidak pasif. Kini, ada dua kandidat calon ketua KONI yakni Ngateman yang kini duduk sebagai ketua Assosiasi PSSI lumajang dan Pujo Asmara, menjabat Plt Ketua KONI mengantikan Budi Santoso yang mengundurkan diri.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).