Awas....!!! Demam Berdarah di Lumajang Meningakat Dua Kali Lipat

Penulis : lumajangsatu.com -
Awas....!!! Demam Berdarah di Lumajang Meningakat Dua Kali Lipat
Lumajang- Kasus Demam Berdarah (DB) hingga bulan Mei 2013 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selama kurun waktu Tahun 2012 terjadi 23 kasus DB, sedangkan Tahun 2013 hingga bulan Mei sudah ada 43 Kasus DB.

"DB dibandingkan dengan tahun lalu ada peningaktan, namun jika dibandingkan dengan tahun sebelu-sebelumnya masih jauh," Ujar Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Lumajang dr. Buntaran Suprianto, M.Kes, Kamis (09/05/2013).

Menurutnya, dengan Kasus DB yang sudah mencapai 43 kasusu untuk Lumajang masih dianggap lumrah dan bisa di toleransi. Bahkan, jika kasus DB mencapai 500 kasus juga masih bisa di toleransi.

"Lumajang dulu pernah mencapai 585 kasusu DB," Tambahnya.

Ia menambahkan, Kabupaten Lumajang juga penrnah menyentuh angka 600 untuk kasus DB. Namun, perlahan-lahan terus turun hingga di bawah seratus kasus DB.

"Selama dua tahun ini sudah di bawah 30 kasus, tapi pada tahun ini nampaknya akan ada peningakatan," Jelasnya.

Dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa Timur, Lumajang masih jauh dibawah rata-rata. Meski sempat menembus angka 600 kasus DB akan tetapi tidak masuk dalam Kondisi Luara Biasa (KLB DB), sebab masih dalam batas wajar.

"Dibanding dengan Kabupaten lain, Lumajang masih dibawahnya untuk kasus DB," Terangnya.

Untuk mengantisiapasi meningakatnya DB, setiap hari Jum'at masing-masing Puskesmas menggerakkan Masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Seperti Menguras, Menutup dan Membuang tempat-tempat yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.

"Pencegahan DB yang bagus adalah dengan PSN itu, dan satu-satunya cara yang paling efektif bukan dengan pengasapan" Pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Tag
Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.