Cak Thoriq, Anggota DPRD Jatim Apresiasi Loemadjang Djadoel 2017

Penulis : lumajangsatu.com -
Cak Thoriq, Anggota DPRD Jatim Apresiasi Loemadjang Djadoel 2017
Cak Thoriq saat berkunjung di area Loemadjang Djadoel

Lumajang (lumajangsatu.com) - H. Thoriqul Haq, anggota DPRD Jawa Timur memberikan apresiasi atas event Loemadjang Djaman Doeloe (Djadoel) di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT). Pria yang akrab disapa Cak Thoriq itu juga berkeliling stand, saat ribuan pengunjung datang berfoto ria di arena Loemadjang Djadoel.

"Loemadjang Djadoel adalah agenda rutin tahunan yang baik, namun kemasannya harus terus diperbaiki dengan menampilkan prodak-prodak unggulan Lumajang," ujar Cak Thoriq, Minggu (10/12/2017).

Loemadjang Djadoel merupakan event regional yang bisa mendatangkan pengunjung nasional. Panitia bisa menghadirkan tokoh nasional untuk memikat para pengunjung datang dan lebih meramaikan acara Loemadjang Djadoel.

"Ini wisata regional yang bisa menjadi wisata nasional. Saya kira bisa dikembangkan dan dimeriahkan lagi dengan mendatangkan tokoh-tokoh nasional," jelasnya.

Arif Efendi, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang menyatakan untuk tingkat kunjungan pada tahun 2017 lebih meriah dari pada Loemadjang Djadoel tahun 2016. Pada hari pertama pembukaan Loemadjang Djadoel, tercatat sudah 47 ribu warga yang datang.

Total kunjungan satu hari pada Loemadjang Djadoel tahun 2017 sudah menyamai total kunjungan Loemadjang Djadoel tahun 2016 selama 3 hari. Pada hari Minggu atau hari kedua, jumlah kunjungan semakin meningkat, hal itu bisa terlihat mulai pagi hingga malam ribuan pengunjung memadati kawasan Loemadjang Djadoel.

"Hari kedua semakin banyak, meski hujan namun tidak menyudutkan pengunjung untuk datang. Bahkan, saat siang kondisi perkiraan sampai tidak muat saking banyaknya warga yang datang," pungkasnya. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).