Anak Berkebutuhan Khusus Outbound di Wisata Edukasi Alas Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setiap anak memiliki ciri khas dan kelebihan masing-masing. Namun tidak semua kelebihan yang dimiliki oleh anak dapat diterima oleh kebanyakan orang. Seperti anak berkebutuhan khusus yang memang istimewa dan kebanyakan dari anak-anak berkebutuhan khusus, tidak bisa langsung berinteraksi dengan lingkungannya.
Disebut berkebutuhan khusus atau spesial. "Karena anak tersebut dibalik kekurangannya memiliki suatu kelebihan. Pada dasarnya sama dengan anak yang lain. Hanya cara penanganannya yang berbeda”. ungkap Herjati Shofiastoeti S.Psi, guru anak berkebutuhan khusus saat menggelar acara di wisata edukasi Alas Semeru Lumajang.
Seperti sekolah yang berkunjung ke Alas Semeru tanggal 25 Maret 2018. Sekolah berkebutuhan khusus, SKH Probolinggo membawa anak didiknya untuk bermain sambil belajar dengan alam ke Alas Semeru, ditemani orang tua juga pendamping dari dewan guru.
Wajah keceriaan tampak jelas dari mereka saat dibawa kegiatan lapangan seperti memberi makanan ayam. Kata salah satu orang tua yang ikut, anaknya begitu senang bisa dateng ke Alas semeru. Melihat langsung pabrik kayu, memberi makan ayam, kemudian memberi makan kelinci dan juga mengenal binatang yang lain yang ada di peternakan Alas semeru.
Kegiatan siswa SKH Probolinggo yang mereka lakukan adalah memberi makan ayam, kelinci dan kucing. Anak-anak tersebut asyik memelototi hewan-hewan tersebut.
Ada salah satu anak yang mengendarai kursi roda dengan didampingi oleh ibunya, mengikuti semua wahana yang ada di Alas semeru. Pengalaman yang paling menyenangkan bagi dia tatkala anak memberi makan ayam secara langsung .
Dengan bangga dia mengangkat tangannya keatas dan tersenyu."Duuh… senangnya bisa memberi kebahagian untuk mereka, mungkin ini pengalaman pertama bagi mereka berinteraksi dengan hewan secara langsung, melihat cacing lumbricus," jelas Navida salah seorang pengelola Alas Semeru.
Observasi cacing lumbricus merupakan eksplorasi yang cukup menantang bagi mereka. Mereka diminta untuk berani memegang cacing-cacing tersebut dan memegang vermicompost, sebutan untuk pupuk kandang yang berasal dari kotoran cacing.
Guide menjelaskan bagaimana proses pembentukan vermicompost tersebut, mulai dari penyediaan benih cacing, pemberian pakan, hingga proses dekomposisi kotoran sapi menjadi kompos.
"Terima kasih untuk siswa dari SKH Probolinggo yang telah berkunjung ke Alas semeru. Semoga pengalaman yang kalian dapatkan disini bermanfaat bagi kalian sehingga kalian bisa berinteraksi lebih baik lagi dengan alam," ujar Alfarisi.
Agni, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyambut baik keberadaan wisata Edukasi Alas Semeru. Semakin banyak destinasi wisata di Lumajang maka industri wisata di Lumajang akan semakin maju dan memebrikan dampat positif bagi bidang-bidang lain.
"Kami sangat mendukung munculnya wisata-wisata baru di Lumajang. Alas Semeru salah satuw satu wisata edukasi yang hanya ada satu saja di Lumajang. Kita sangat support," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi