Indeks Berita

Ajak Muda -Mudi Lumajang Jadi Entepreneur

AKBP Arsal Ajak Anak Muda Lumajang Kembangkan Melimpahnya Daun Kelor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bukan barang baru, jika pengusaha saat ini banyak berasal dari kalangan muda. Mereka yg berhasil memiliki bisnis sendiri bukan hanya peninggalan dari orang tua, tetapi banyak dari mereka yg merintis usahanya sendiri mulai dari nol. Kesuksesan pemuda membuat usaha sendiri, sehingga dapat membuka lowongan banyak tenaga kerja inilah yg diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Indonesia saat ini.

Infrastruktur Jalan

Warga Jarit Gotong Royong Perbaiki Jalan Yang Hancur Akibat Truck Pasir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Urang Gantung Desa Jarit Kecamatan Candipuro membersihkan jalan desa. Warga kerja bhakti meratakan jalan yang rusak parah akibat dilintasi truck pengangkut pasir setiap harinya.Sudah hampir satu minggu warga melakukan blokade jalan dari agkutan tambang. Pasalnya, warga merasa sudah tidak kuat lagi dengan krusakan jalan, jalan berdebu, jalan becek jika hujan turun."Tadi pagi warga melakukan kerja bhakti bersih-bersih jalan yang rusak parah," ujar Alfan Habibi, salah seorang warga, Minggu (25/11/2018).Dengan dilakukan blokade jalan dari angkutan tambang pasir warga merasa senang. Sebab, sudah tidak ada lagi kebisingan dari truck angkutan tambang yang mencapai ratusan armada."Warga sangat bahagia sekali mas, meski jalan kami rusak parah, dengan tidak adanya truck yang melintas kami sangat bersyukur sekali," paparnya.Setelah jalan Urang Gantung diblokade, angkutan tambang melintas di jalan Sumberwuluh. Sebelumnya, truck melintas di jalan Sudimoro Desa Kalibendo sebelum akhirnya warga juga melakukan blokade jalan.(Yd/red)

Anggota DPR/MPR RI

Drs. Ayub Khan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Pasrujambe

Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa/Kecamatan Pasrujambe, Minggu (25/11/2018). Dihadiri sekitar 150 masyarakat, bang Ayub menyampaikan pentingnya menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI."Saat ini, negara kita sedang diuji dengan adanya kelompok-kelompok yang ingin merubah 4 Pilar Kebangsaan," ujar politisi Demokrat itu.Masyarakat tidak boleh acuh dan tinggal diam, jika melihat gerakan-gerakan yang akan merongrong kedualatan bangsa, maka harus dilaporkan. Namun, jangan langsung mengambil tindakan sendiri, akan tetapi harus bersama-sama pemerintah, polisi dan TNI."Laporkan kepada pak Kedes, laporkan kepada polisi dan TNI. Harus perhatian dengan lingkungan sekitar, jika ada gerakan yang mengarah kepada makar segera ambil tindakan dengan cara dilaporkan," jelasnya.Hariyono, Kepala Desa Pasrujambe mengucapkan terima kasih kepada Drs. Ayub Khan M.Si yang telah menyapa warga Pasrujambe. Warga berkesempatan menyampaikan aspirasinya dan tentunya siap menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI."Saya berterima kasih kepada pak Ayub telah datang menyapa warga kami. Di Pasrujambe insyaallah tidak ada gerakan-gerakan yang hendak merubah empat pilar kebangsaan kita," pungkasnya.(Yd/red)

Solidaritas Warga Lumajang

Warga Pundungsari Galang Dana untuk Fitriani Yatim Piatu Penderita Diabetes

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Pundungsari Kecamatan Tempursari memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Warga tidak mau berdiam diri jika ada tentangganya sedang kesusuhan dan memerlukan bantuan.Puji Utomo (18) dan Septiana Fitriani (10) yang menderita diabetes turunan, warga langsung menggalang bantuan. Melalui kepala Dusun dan RT/RW digalang sumbangan kepada warga, meskipun dana yang terkumpul masih belum cukup untuk membiayai pengobatan Fitriani.

Kisah Orang Lumajang

Kisah Pilu Yatim Piatu Penderita Diabetes Warga Tempursari Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Derita pilu datang dari kakak beradik penderita diabetes turunan. Puji Utomo (18) dan Septiana Fitriani (10) yatim piatu hidup berdua di Sukosari RT/RW 01/06 Desa Pundungsari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang.Kedua orang tua Puji dan Fitriani meninggal sekitar 5 tahun yang lalu juga karena diabetes. Awalnya, ayah Fitriani yang meninggal dan selang 2 tahun ibunya juga ikut meninggal.Fitriani kemudian ikut kakak pertamanya kurang lebih sekitar 3 tahun. Kakak Fitriani juga meningga sekitar umur 25 tahun karena diabetes dan Fitriani kemudian tinggal bersama kakak keduanya yakni Puji Utomo.Puji dan Fitriani juga menderita diabetes dan jika sudah kambuh maka sangat menyiksa keduanya. Sang kakak harus bekerja serabutan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup adik dan dirinya."Keduanya yatim dan piatu setelah kedua orang tuanya meninggal karena penyakit diabetes," ujar Abdul Rohman Sekretaris Desa Pundungsari, Minggu (25/11/2018).Kini, Fitriani sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena diabetesnya kambuh. Fitriani memerlukan uluran bantuan semua pihak agar bisa bertahan hidup dan bisa mengobati penyakit diabetes yang dideritanya sejak lahir itu."Kami dari tetangga dan pihak desa sudah mengumpulkan donasi dan kita juga memerlukan uluran tangan dari para dermawan yang lain," imbuhnya.Bagi yang memiliki kemurahan hati bisa menghubungi nomor telefon dan WA an 0852 3652 9079 an Abdul Rohman (Sekdes Pundungsari).(Yd/red)