Lumajang(lumajangsatu.com) - Hasil rapat tim Exco PSSI Lumajang, Untuk pemain PSIL diliburkan dan berlati dirumah menunggu hasil keputusan PSSI atau Menpora di Jakarta. Sementara, Untuk Seleksi Pemain Piala Soeratin yang ditangani Agus Soli dan Junaedi tetap diminta untuk berlatih. "Untuk seleksi piala Soeratin tetap jalan terus," ungkap Ketua Assosiasi PSSI lumajang, Ngateman. Piala Soeratin yang merupakan agenda Sepak bola Turnamen dalam pembinaan sepak bola Dini. Sehingga, Manajemen dan Pelatih Piala Soeratin tetap fokus latihan hingga menunggu jadwal dari Asprov PSSI Jatim. "Harus tetap latihan, ini bagian dari pembinaan terangnya. Agus SOli mengaku sudah melakukan seleksi dan latihan rutin anak buahnya untuk persiapan Piala Soeratin. "Saya sudah lakukan seleksi, pemain tak minta latihan 2 minggu selaki," papar mantan pemain PSIL Lumajang itu.(ls/red)
Indeks Berita
Saiful Bahri Anshori Anggota DPR RI Fraksi PKB Sumbang Komputer Untuk MWC NU Tempeh
Lumajang (lumjangsatu.com) - Masa serap aspirasi (reses) dimanfaatkan oleh Saiful Bahri Ansori (SBA) anggota fraksi PKB komisi I DPR RI untuk menyapa konstituennya. Dalam kesempatan tersebut SBA juga memberikan bantuan satu unit komputer ke MWC NU Kecamtatan Tempeh. Semoga bantuan komputer ini bisa bermanfaat bagi MWC NU sehingga NU Tempeh bisa semakin maju, ujar Saiful Bahri kepada lumajangsatu.com, Senin (11/05/2015). Saat reses itu, SBA juga banyak keluhan terkait dengan dunia pendidikan mulai dari kesejahteraan guru hingga fasilitas bangunan. SBA berjanji akan memperjuangkan permintaan dari warga temph itu meskipun tidak masuk dalam komisi yang dibidanginya. Tadi juga banyak masalah kesejhetraan guru dan fisik sekolah yang banyak yang rusak, kita akan perjuangkan dan kita komunikasikan dengan fraksi DPR dari PKB lainnya, jelasnya. SBA juga didampingi oleh ketua DPC PKB Lumajang dan sejumlah anggota DPRD Fraksi PKB. Setelah dari Tempeh, SBA kemudian melanjutkan ke wilayah Pasrujambe untuk menyapa Fatayat NU.(Yd/red)
Rike Diah Pitaloka Mita DPRD Lumajang Perjuangkan Tunjangan Guru Honorer dan Tenaga Kesehatan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Rike Diah Pitaloka datang ke DPC PDI Perjuangan Lumajang melakukan Sosialisasi BPJS, Kader Penggerak Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Dalam kesempatan tersebut, Rike meminta kader PDIP meminta agar mengawal proses ferifikasi data warga kurang mamapu bagi penerima BPJS. Kita minta kader PDIP mengawal proses ferifikasi warga miskin yang harus mendapatkan BPJS, ujar perempuan cantik yang juga dikenal sebagai Oneng itu. Rike juga meminta kepada anggota DPRD Lumajang kususnya frkasi PDIP agar memperjuangkan tenaga guru honorer dan tenaga kesehatan. Sebab, dua profesi tersebut adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan. Semantara itu, Agus Wicaksono ketua PDI Perjuangan Lumajang yang juga ketua DPRD Lumajang menyatakan bahwa Lumajang sudah memperjuangkan tenaga guru honorer. Nantinya, para guru honorer akan digaji sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK). Alhamdulillah mbak Rike, DPRD Lumajang yang dimotori oleh fraksi PDIP telah memperjaungkan tunjangan guru honorer agar sesuai UMK, paparnya.(Yd/red)
Diterjang Longsor, 6 Rumah di Tempursari Rusak Parah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tempursari Minggu (10/05) sore mengakibatkan longsor. Longsor menimpa 6 rumah didusun Pasirejo Desa Purorejo yang mengakibatkan kerusakan parah. "Iya longsor menimpa 6 rumah di dusun Pasirejo Desa Purorejo karena hujan deras," ujar Hendro Wahyono Kebid Penanggulangan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Senin (11/05/2015). Pihak BPBD dan sejumlah instansi lain seperti TNI, Dinas Sosial langsung menuju lokasi longsor. BPBD melakukan pendataan bagi korban untuk diajukan mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Kita sudah lakukan pendataan dan kita ajukan untuk mendapatkan bantuan dari Pemkab Lumajang," papar pria murah senyum itu. Berikit data kerusakan akibat longsor di Desa Purorejo. 1 orang luka ringan bapak abdurahman yang mengalami lecet-lecet. Kerugian material 6 rumah rusak, berikut nama pemilik rumah rusak. Abdurahman (51) rumah ambruk, Kerugian kurang lebihh 100 juta rupiah, bapak Karimun (47) kerugian kurang lebih 75 juta rupiah, ibu sunarya (40) kerugian kurang lebih 25 juta rupiah, bapak Priyono (30) kerugian kurang lebih 15 juta rupiah. Bapak Misirah (70) kerusakan dibagian dapur tidak rusak berat kerugian kurang lebih 15 juta rupiah dan bapak Jumadi (68) bagian dapur rusak, kerugian kurang lebih 15 juta rupiah.(Yd/red)
Batu Akik Bulu Macan Khas Lumajang Semakin Langka dan Mahal
Lumajang (lumajangsatu.com) - Batu akik bulu macan khas Lumajang semakin dicari dan harganya semakin mahal. Jika dulu batu akik bulu macan seukuran mata ayam hanya 50 ribu, saat ini harganya sudah bisa mencapai 300-500 ribu rupiah. "Harganya semakin mahal mas dan barangnya juga semakin sedikit karena para pencari akik bulu macan jarang menemukan," ujar Faisol salah satu pedagang batu akik asal desa Kalidilem Kecamatan Randuagung, Senin (11/05/2015). Setiap malam kata Faisol disepanjang rel lori di desa Sukosari hingga mendekati desa Banyuputih banyak para pemburu batu akik bulu macan. Jika ada yang menemukan, maka tidak butuh sampai keesokan harinya, karena sudah ada pembeli yang siap menawar batu akik tersebut. "Sekarang setiap malam banyak yang mencari batu bulu macan mas, jika ada yang menemukan maka langsung ditawar sebab pedagangnya sudah menunggu," paparnya. Lebih lanjut Faisol menjelaskan saat ini yang banyak dicari adalah batu akik bulu macan ukuran sedang. Harganya juga berfariasi mulai dari 2 juta hingga 5 juta rupia tergantung motif bulu macannya. "Semkain nampak motif bulu macannya maka harganya semakin mahal, ukuran sedang bisa 4-5 juta rupiah," pungkasnya.(Yd/red) Foto bongkahan bulu macan dengan berbagai ukuran
Komisi A DPRD Lumajang Desak Pemkab Ganti Pj Kades Non PNS
Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi A DPRD Lumajang mendesak Pemkab Lumajang segera mengganti posisi Pj Kades non PNS. Pasalnya, belasan desa di Lumajang saat ini masih dijabat oleh Pj kades non PNS. "Kita minta pemkab segera ganti Pj Kades yang saat ini masih dijabat dari kalangan non PNS," ujar Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si ketua Komisi A DPRD Lumajang, Senin (11/05/2015). Undang -Undang Nomor 6 Tahua 2014 tentang Desa sudah sangat jelas bahwa untuk mengisi kekosongan jabatan kepala desa maka Pj kades harus berasal dari PNS. Jika tidak segera diganti, sedangkan Undang-undangnya sudah ada, maka pasti ada pertanyaan ada apa dengan itu. "Undang-undangnya sudah jelas, jika tidak segera diganti dengan Pj Kades PNS maka akan timbul pertanyaan ada apa?," papar politisi NasDem itu. Saat ini, dari 32 desa yang tidak memiliki kepala desa definitif baru beberapa saja yang dijabat oleh Pj PNS. Salah satunya desa Kalidilem Kecamatan Randuagung yang sudah dijabat oleh Pj Kades PNS. "Rata-rata Pj kades non PNS yang saat ini menjabat adalah mantan kepala desa, dan kebanyakan mereka akan mencalonkan kembali," pungkas mantan ketua Ikatan Da'i Muda Indonesia itu.(Yd/red)
Hujan Deras, Tempursari Dikepung Banjir Se-Lutut Orang Dewasa
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pusat Kecamatan Tempusari kini sedang dilanda bencana banjir setengah lutut orang dewasa. Banjir disebabkan hujan deras yang turun sejak, Senin(11/05) sore hingga malam. Laporan dari pembaca lumajangsatu.com, air hujan yang masuk sungai tidak menampung. Akibatnya, air hujan memenuhi saluran irigasi dan lubang yang ada dipemukiman. Air hujan selain tidak bisa masuk ke sungai, karena air laut pasang. Sejumlah daerah rendah di Kecamatan Tempursari terendam banjir yang dibiasa disebut warga Jabek. Banjir mas, sekarang sudah memenuhi jalan dan lapangan Tempusari, ungkap Abdul Rohman, salah satu warga saat dihubungi Lumajangsatu. Lanjut dia, warga saat ini tetap siaga, khawatir air hujan terusan turun dan menyebabkan rumah tergenang. Pasalnya, air sudah mulai memasuki rumah warga. Ini semua warga sedang siaga, jelasnya.(ls/yd/red) Â Foto kiriman pembaca : Trio ZiwarwerÂ
Waduh...!!!! Banjir di Tempursari Dilaporkan Masuk Rumah Warga
Lumajang(lumajangsatu.com) - Hujan deras yang menguyur Kecamatan Tempursari terus meluas dan mulai memasuki rumah warga. Kini banjir, sudah masuk kerumah warga disekitar Pasar Kecamatan Terpencil di Kabupaten LUmajang. Laporan pembaca lumajangsatu.com, Senin(11/05) malam, air sudah masuk kerumah warga. Bahkan, warga tidak banyak yang tertidur, karena khawatir air lebih besar menerjang dan merusak isi rumah. Warga di Pasar Tempursari memilih aktivitas didalam rumah untuk siaga. "Masuk rumah mas," ungkap Kholifah salah satu warga. Bahkan ada rumah warga yang dilewati arus air untuk memenuhi jalan. Puluhan rumah warga dilaporkan sudah tergenang. Sementara, Kabid Penanggulangan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD, Hendro Wahyono mengatakan, hingga saat ini petugas dan relawan ada di Desa Purorejo, antisipasi longsor susulan. Untuk informasi banjir belum masuk ke posko BPBD. "Kita cek dulu mas, terimah kasi informasi dan kerjasamanya dengan lumajangsatu.com," jelasnya.(ls/red) Foto pembaca : Trio Ziwarwer
Banjir Terjang Tempursari, Jalan Rusak Antar Desa Jadi Sungai Dadakan dan Kolam
Lumajang(lumajangsatu.com) - Hujan deras yang menguyur di Pusat Kecamatan Tempusari dari sejumla desa. Ternyata, menyebabkan jalan antar desa di Kecamatan terpencil itu kini berubah menjadi Sungai dadakan. Laporan pembaca lumajangsatu.com, Senin(11/05) malam, jalan rusak yang ada di pusat Kecamatan Tempusari berubah menjadi sungai dadakan. Pasalnya, air menuju sejumlah lubang dijalan rusak dan tujuan air saat saluran irigasi tidak memenuhi. "Jalan Tempusari jadi sungai dadakan dan kolam," ungkap Wawan, salah satu warga setempat. "Jalan di Tempusari tambah rusak, kalau banjirnya seperti ini," jelas Rohman, warga lainya. Sekedar diketahui, banjir yang menerjang di Tempusari dilaporkan akibat hujan yang terjadi sejak sore hingga malam. Hujan yang menguyur di kecamatan terpencil itu sekitar 4-5 jam.(ls/yd/red) Foto pembaca : Trio Ziwarwer
Banjir Terjang Tempursari, Warga Siaga dan Tidak Bisa Tidur Pulas
Lumajang(lumajangsatu.com) - Banjir yang sebabkan hujan deras yang menguyur di Sejumlah Desa di Kecamatan Tempusari, Senin(11/05) malam. Ternyata, sejumlah warga mulai was-was rumahnya terendam dan terserang penyakit. Warga yang rumahnya kebanjiran banyak memilih bertahan dan sebagian pergi kerumah saudaranya yang tidak banjir. "Banyak anak-anak dan ibu-ibu mengungsi, bapak-bapak bertahan dirumahnya," ungkap Samsul, warga Desa Tempusari. "Para laki-laki bertahan dirumah untuk berjaga," jelasnya. Sejumlah barang elektronik berharga oleh warga yang rumahnya terendam banjir diselamatkan ditempat tinggi. "Televisi, Tape, baju dan lembaran buku penting juga diselamatkan," ungkap Mamad.(ls/red)