Jakarta(lumajangsatu.com)- Presiden SBY dan istrinya Ani Yudhoyono, hari ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-37. Bu Ani pun memajang foto pernikahannya pada 30 Juli 1976 tersebut di Instagram. "Tak pernah kulupakan," tulis Bu Ani dalam Instagramnya yang diuploadnya sekitar pukul 08.00 WIB, Selasa (30/7/2013). Dalam foto tersebut, SBY dan Bu Ani mengenakan pakaian adat Jawa berwarna hitam. Saat itu SBY berusia 27 tahun, sedangkan Bu Ani berusia 24 tahun. Selama menikah dengan SBY, keduanya dikaruniai 2 anak yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Sumber:detik.com
Indeks Berita
Sebelum SBY Melintas, Truk-truk Angkutan Pasir Dihentikan Melintas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Enam jam sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jalur yang akan dilewati sudah steril dari kendaraan truk-truk besar. Sekitar jam 9 pagi, Selasa (30/07/2013) truk angkutan pasir dari jalur Lumajang-Pasirian, sudah diarahkan untuk parkir di sepanjang jalan Panjaitan. Menurut AKP Sugianto, Humas Polres Lumajang jalur perbatasan malang hingga Lumajang sudah dijaga oleh aparat gabungan Polri, TNI, Dinas perhubungan dan Satpol PP. Seluruh kendaraan khususnya angkutan pasir diminta untuk tidak beropersai hingga Presiden SBY melewati jalur tersebut. "Kita meminta para pemilik angkutan pasir agar sementara tidak beroperasi sampai rombongan SBY lewat," Ujar Sugianto saat ngepam di Pasirian. Sementara untuk kendaraan roda dua dan kendaraan pribadi masih diperbolehkan untuk melintas dijalur tersebut. Setelah SBY melintas maka seluh kendaraan truk pasir akan diperbolehkan untuk kembali beroperasi. "Sepeda motor dan kendaraan pribadi masih bisa melintas dijalur yang akan dilewati Presiden SBY," Pungkasnya.(Yd/red)
5 DPRD Loncat Parpol, Belum Berikan Surat Penguduran Diri ke KPU Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Batas waktu partai politik untuk mengganti caleg dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Parpol. Menurut Puduli Sandra SH, Komisioner KPU Lumajang, sejumlah partai politik telah mengajukan pengganti Caleg bermasalah. Namun, sebgian tidak melakukan penggantian karena pengaduan dari masyarakat ternyata tidak terlalu kuat. "sebagian ada yang diganti dan sebagian tidak, karena pengaduan Masyarakat tidak kuat," Ujar Pudoli, Selasa (30/07/2013). Adanya sejumlah keplada Desa atau PJ Kades yang juga ikut menjadi calon anggota legislatif, ada sebagian yang belum mengajukan surat pengunduran diri di Lembaga dimana caleg bekerja. Lima anggota DPRD yang juga loncat partai, hingga kini juga beluma ada surat dari ketua DPRD yang menyatakan yang bersangkutan mengundurkan diri. "Ada 4 celeg PKNU dan 1 dari PKPB, kemungkinan tanggal 1 Agustus suratnya akan masuk ke KPU," Terangnya. Dari data yang ada, sekitar 9-10 Caleg yang akan dilakukan pergantian oleh parpol. Jika batas akhir caleg tidak memenuhi persyaratan yang disebutkan dan partai tidak memberikan calon penggantinya maka KPU akan tegas untuk melakukan pencoretan dan tidak ada pengganti caleg yang dicoret. "Sampai batas akhir kita akan melakukan pencoretan," Jelasnya. Ia menegaskan, tidak hanya kepala Desa atau anggota DPRD yang loncat partai namun PNS, TNI, Polri, Pegawai BUMN dan BUMD jika akan maju sebagai caleg harus mengajukan surat pengunduran diri kepada lembaga dimana bekerja. "Kalau PNS,TNI dan Polri tidak ada, hanya satu caleg NasDem yang belum mengajukan surat pengunduran diri dari pengawai BMUD," Pungkasnya.(Yd/red)
SBY Datang ke Lumajang, Pendopo Jadi Istana Negara
Lumajang(lumajangsatu.com)- Rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Lumajang, hingga kini sudah sangat positif. Namun, tidak semua masyarakat bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan SBY. Bahkan media lokal nampaknya juga akan kesulitan untuk melakukan peliputan. Wisu Wisono Adi Asisten Administrasi Pemkab menyatkan, seluruh kegiatan dan persiapan kedatangan SBY semuanya dihendel oleh kesekertariatan negara. Terkait dengan peliputan, pemkab juga tidak ada kewenagan. Namun, pemkab masih melakukan komunikasi dengan kesekertariatan agar media lokal lumajang bisa melakukan peliputan sehingga bisa memberikan informasi kepada rakyat Lumajang. "Semua kegitan dihendel oleh kesekrtarian Negara," Ujar Wisu kepada sejumlah wartawan, Senin (29/07/2013). Rute yang akan dilewati oleh Presiden SBY juga tidak bisa dijelaskan oleh pemkab Lumajang. Namun, pemkab hanya menyampaikan titik mana saja yang akan dikunjugi SBY. Dari Jakarta SBY akan langsung turun Lawang-Malang melalui jalur udara. Setelah dari Malang SBY akan menempuh jalur darat dan berkunjung ke Pronojiwo untuk melihat salak pronojiwo. SBY kemudian bergeser ke Desa Burno Kecmamatan Senduro untuk melihat sentra kripik dan pisang mas Kirana. Setelah dari senduro, presiden akan bermalam di Pendopo Lumajang, dan berbuka bersama akan tetapi tidak ada taraweh bersama. Selama semalam, presiden akan ngantor di pendopo Lumajang untuk menyelesaikan tugas-tugas negara. "Selam sehari pendopo akan menjadi istana negara, untuk presiden bekerja," Tambahnya. Selama sehari itu, pendopo akan steril dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Setelah bermalam dipendopo, Presiden akan ke PG jatiroto, dilanjutkan kunjungan ke jember dan bondowoso.(Yd/red)
Ke Lumajang SBY Lewat PIket Nol, BPBD Siapkan Alat Berat
Lumajang(lumajangsatu.com)-Presiden SBY akan melewati kawasan rawan bencana tanah longsor di Piket Nol yang berada di Kecamatan Pronojiwo-Candipuro. Pasalnya, orang nomor satu di Lumajang itu dari Malang akan mampir makan dan berkunjung ke kebuh Salak Pronojiwo, Selasa(30/7) besok siang. Antisipasi hujan dan terjadi tanah longsor di Piket Nol. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung menyiagakan 2 alata berat bersama operatornya. "Kita juga siagakan petugas dan relawan bencana," ujar Kepala BPBD, Rochani pada wartawan. Rochani mengungkapkan, wilayah kaki Gunung Semeru sangat rawan terjadi hujan dan Piket Nol beberapa kali terjadi longsor. "Kita siagakan disana, khawatir suatu hal," ungkapnya.(yan)
Ke Lumajang, SBY Dikawal 9 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
Lumajang(lumajangsatu.com)- Lawatan Presiden susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Lumajang tak hanya sendirian. Namun, dikawal 9 orang Menteri dari kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Wisu Wisono Adi, Asisten administrasi Pemkab Lumajang menyatakan sejumlah Menteri dari kabinet Indonesia Bersatu jilid II akan mengiringi kedatangan SBY ke Lumajang. Sedangkan jumlah rombongan secara keselurhan berjumah 90 orang. "Ada sembilan menteri yang ikut dalam rombongan SBY," Ujar Wisu, Senin (29/07/2013). Menteri itu diantaranya, Hatta Rajasa, Menteri Pendidikan, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan menteri yang lainnya. Sementar itu, ditanya soal anggran yang dihabiskan untuk menyambut kedatanagn SBY, Wisu tidak tahu jumlah ricinya. "Untuk anggran penyambutan SBY saya tidak tahu pastinya ya," Ungkapnya. Dari pantauan, Gladi bersih menyambut kedatangan SBY juga dilakukan oleh kepolisian, Dinas Perhubungan dan TNI. Dipendopo yang akan menjadi istana negara selama sehari juga dilakukan perbaikan. Jalan-jalan juga diperbaiki, lantai pendopo, kamar mandi, plafon juga dilakukan perubahan. Sekitaran alun-alun Lumajang juga disterilkan dari segala aktifitas masyarakat.(Yd/red)
Buka Puasa di Lumajang, Bupati Siapkan Menu Favorit Presiden SBY
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Lumajang (30-31/07) yang direncanakan mengunjungi sejumlah tempat dan berbuka bersama di Pendopo, ternyata sudah disiapkan menu kesukaan sang Presiden.
Pisang Agung Tengelam Diriuhnya Kedatangan SBY ke Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)-Menyusul Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) datang ke Lumajang dikabarkan akan melihat kebun Pisang Mas Kirana Di Senduro. Pisang Agung yang sebelumnya dijadikan simbol kota Kaki Gunung Semeru mulai tenggelam. Sejumlah pedagang di Lumajang mulai khawatir dengan bergesernya salah satu simbol dari Pisang Agung bergeser ke Pisang Kirana. "Kalau Pisang Kirana populer harga pisang Agung bisa rontok," ujarnya Suhadi, salah satu Pedagang Pisang Agung. Hal yang sama disampaikan, Karni pedagang pisang Agung lainya, dirinya berharap SBY tidak hanya melihat kebun pisang Kirana, tetapi juga melihat Pisang Agung. "saya berharap penjual Pisang Agung diperhatikan bersama petaninya," ungkapnya. Pisang Agung yang dijadikan salah satu simbol dan ciri khas Lumajang dengan dibuatkan monumen dan aneka lampion. Masyarakat Lumajang berharap Pisang Agung tidak tergeser.(yan)
Diberi Nama Jusuf Kalla (JK), Pisang Kirana Lumajang Medunia
Lumajang(lumajangsatu.com) - Di pasar buah Eropa dan Asia, kini sudah tenar salah satu buah asli dari Indonesia. Buah itu adalah Pisang Kirana atau Pisang Mas Kirana. Pisang Kirana merupakan pisang khas dari kaki Gunung Semeru. Bila ditelusuri lebih jauh, ternyata nama Kirana ini bukan nama lama alias baru diciptakan.
Partai Politik Berikan Contoh Buruk Bila Calonkan Keluarga Napi Korupsi
Jakarta(lumajangsatu.com) - Partai-partai politik (parpol) dinilai memberikan contoh buruk kalau mencalonkan keluarga narapidana kasus korupsi, dalam berbagai pentas politik elektoral didaerah maupun nasional. Penilaian itu, diutarakan Pengamat Politik Universitas Airlangga Surabaya Airlangga Pribadi. "Misalnya, dicalonkannya Maphilinda, istri dari mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman, sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Herman Deru di Pilgub Sumatera Selatan. Itu adalah sebuah contoh buruk," kata Airlangga Pribadi dalam keterangan persnya dilansir tribunnews.com, Minggu(28/07/2013). Syahrial, kata dia, adalah mantan kepala daerah yang pernah terjerat kasus korupsi dan sudah terbukti dengan vonis dari pengadilan serta Mahkamah Agung. Menurutnya, pencalonan tokoh seperti Maphilinda menunjukkan adanya kehendak dari keluarga untuk meneruskan dinasti politik dan kemakmuran yang berhasil diraih penerus sebelumnya. Kemakmuran yang dimaksud, kata Airlangga, adalah hasil yang didapat setiap anggota dinasti politik yang bersangkutan dari pemanfaatan dana anggaran publik milik pemerintah. Meski secara politik Maphilinda berhak dicalonkan dan mencalonkan diri, Airlangga menilai hal itu tidak tepat dari aspek fatsun politik. "Publik harus menghukum partai yang mengabaikan fatsun politik. Ada beberapa cara. Pertama, publik bisa melakukan penghukuman terhadap mereka dengan tidak memilih mereka dalam proses elektoral," ujarnya. Sementara cara yang kedua, terus Airlangga, masyarakat sipil harus mengingatkan publik dengan memublikasikan korupsi yang dilakukan oleh elite-elit politik. Sedangkan cara yang ketiga, mengajukan regulasi yang ketat tentang hal itu agar tak terulang. "Terutama, regulasi mengenai dibatasinya hak untuk menjadi pejabat politik melalui proses pemilu bagian dari keluarga dari elite politik, yang telah terbukti korup setidaknya selama satu periode kedepan," pungkasnya.(yan) TRIBUNNEWS.COM