Citizen Jurnalism

Mahasiswa Menulis

Wayang Loemadjang Djadoel Memikat Hati Para Pengunjung

Lumajang (lumajangsatu.com) - Rangkaian kegiatan rutin, yang dilakukan untuk memeriahkan hari jadi Lumajang (harjalu), salah satunya yakni acara Lumadjang Djadoel bertempat di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT). Dan disini cukup menarik perhatian masyarakat, karna acara ini mengfokuskan kepada budaya-budaya atau alat-alat tradisional , yang mungkin sekarang tidak diketahui atau temui oleh masyarakat milenial.

Jurnalis Warga

Mahasiswa STKIP PGRI Gandeng BKKBN Penyuluhan KB di Munder

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan PKM KKN STKIP PGRI Lumajang di Desa Munder Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang bekerjasama dengan BKKBN menggelar Penyuluhan KB dan Sosialisasi Pentingnya Kependidikan Bagi Masyarakat pada Kamis (6/9/2018).

Kegiatan Pertama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia

SPSI Lumajang Gelar Sunatan Bagi Anak-anak Karyawan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Lumajang menggelar sunatan massal di Rumah Sakit Islam (RSI) Lumajang Minggu, (12/08/2018). Dalam sunatan massal tersebut diikuti sebanyak 6 anak yang merupakan anak dari karyawan yang tergabung di SPSI. "Ini merupakan kegiatan pertama kali SPSI, dilaksanakan sunatan di RSI dengan jumlah peserta 6 anak," ujar Suhartono, Ketua Puk Mustika Bahana Jaya.Kegiatan ini mendapatkan banyak support dari pihak luar. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Selain itu kegiatan ini mendapat suppport dari DPD Jatim, H. Fauzi, S.H., M.H. Dimana support dengan cara memberikan bingkisan kepada masing-masing peserta sunatan massal.SPSI LumajangTak terlupa juga ketua DPC SPSI Kabupaten Lumajang dan BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan bingkisan kepada mereka. Bingkisan terdiri dari uang saku, sarung, peci, buku, dan lain sebagainya."Alhamdulillah, kegiatan ini dapat support langsung dari DPD Jatim dan Disnaker. Bapak Fauzi dan juga ketua DPC SPSI Lumajang memberikan bingkisan kepada anak-anak yang mengikuti sunatan massal ini," terangnya.Sri Sumarliani MM, ketua KSPSI Lumajang mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem uang Cek of System (COS). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif. Diharapkan dengan adanya kegiatan yang di adakan SPSI ini sebagai contoh untuk unit kerja yang lainnya."Saya berharap kegiatan ini sebagai contoh kepada unit-unit kerja lainnya," ungkap Sri Sumarliani.Puk Mustika Bahana Jaya yang merupakan salah satu anggota dari SPSI juga turut membantu dan mensupport kegiatan tersebut. Dimana bentuk support mereka adalah dengan cara menjemput dan mengantarkan pulang keluarga peserta sunatan massal dengan menggunakan bis Mustikatama Group."Kita juga support kegiatan tersebut. Dengan fasilitas bis Mustikatama Group, kami menjemput dan mengantarkan pulang keluarga anak yang mengikuti sunatan massal tersebut," pungkas Suhartono.(Red)Jurnalis Warga. M. Dendy Kris

Teladani Nilai-nilai Perjuangan Pahlawan

DHC 45 Launching Buku Sejarah Perjuangan Rakyat Lumajang II

Lumajang (lumajangsatu.com) - Seperti kata pepatah bahwa bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Oleh karena itu, kita wajib mengetahui perjuangan pahlawan-pahlawan yang sudah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Dewan Harian Cabang (DHC’45) mengadakan bedah buku serta launching "Sejarah Perjuangan Rakyat Lumajang II" bertempat di area gedung Lumajang Sport Centre (LSC) yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk, Kepuharjo, Lumajang. (11/08/2018)Turut hadir Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, Kepala Bakesbangpol , Kartini Ayu selaku seniman Lumajang, Anggota MGMP Sejarah SMA dan SMK, pegiat sejarah, mahasiswa serta pelajar.bedah buku DHC 45Joko Pramono, dalam sambutannya mengatakan butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikan buku edisi kedua ini. Jika dibandingkan dengan edisi pertama, buku edisi kedua ini memiliki dokumen foto pendukung yang lebih lengkap. Penambahan cover berwarna hijau dengan background Monumen Soekertiyo membuat suasana menjadi lebih hidup.Buku Sejarah Perjuangan Rakyat Lumajang II ini dibuat murni agar nantinya masyarakat Lumajang dapat lebih mengenal tentang sejarah pahlawan lokalnya. Sehingga kedepan, pahlawan tidak hanya diabadikan sebagai nama jalanan saja, melainkan dipahami dan dimaknai nilai-nilai perjuangannya."Sangat menarik sekali, untuk menumbuhkan Nasionalisme. Namun ada sedikit kendala seperti peserta yang hadir mayoritas orang tua. Sehingga pesan yang disampaikan kepada generasi muda kurang. Maka perlu ada tindakan seperti mengundang ormas pemuda, pelajar, instansi terkait. agar generasi muda nantinya tau bagaimana perjuangan rakyat Lumajang," ujar Nurul Hidayat, S.Pd Guru Sejarah SMAN Tempeh.Dayat juga berharap agar acara ini tidak hanya berhenti sampai disini. Mungkin kedepannya dapat dilanjutkan dengan Napak Tilas atau agenda yang sifatnya kontitunitas.Kadar Supriyono selaku ketua DHC’45 berpesan kepada generasi muda untuk lebih menaruh perhatian khususnya kepada sejarah. Menurutnya, sejarah bagi bangsa merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena bagaimanapun juga sejarah adalah evaluasi dari suatu bangsa.(Red)Jurnalis Warga: Ananda Salsabila Kenyo (Siswi SMK Muhammadiyah Lumajang)

Nahkoda PC NU Lumajang

Konfercab NU Lumajang, Kembalikan Pada Pesantren Sajalah..!

Lumajang (lumajangsatu.com) - Menyimak perhelatan Konferensi Cabang (Konfercab) NU Lumajang yang sebentar lagi digelar 14 Juli 2018, namun sudah ramai diperbincangkan di media, secara prinsip syah syah saja. Gawe besar lima tahunan sekali ini, selalu menjadi perhelatan yang menarik bagi siapapun. Bukan hanya Pemerintah Kabupaten, namun juga para partai politik yang akan mendulang suara di pileg 2019.Pemkab Lumajang yang baru saja "nahkodanya" bergeser dari pak As'at ke Thoriqul Haq memiliki kepentingan untuk menjalin sinergi yang simbiosis mutualisma, mau tak mau akan memperhatikan cuaca pemilhan nahkoda NU. Kebetulan Bupati yang baru adalah terlahir dari rahim NU tulen. Jadi sanagat wajar saja bila Pemkab Lumajang akan memantau para kandidat yang sudah beredar dan an itu adalah hal yang lumrah. Demikian juga dengan partai politik, 2019 adalah momentum besar dalam rangka mendongkrak suara partai. Dengan Konfercab NU Lumajang, mau tak mau akan sedikit banyak mengeluarkan keringat untuk ikut andil dalam meramaikan suasana ini. Bagaimanapun, para kader NU sudah menyebar disegala lini parpol. Baik PKB, PPP, PDIP, GOLKAR, Nasdem, Hanura, Gerindra dan Demokrat, semua ada disitu. Meski harus diakui PKB dan PPP adalah yang terbanyak bercokol kader-kader NU.PC NU LumajangTerlepas dari hal itu, saya berharap NU Lumajang nahkoda di Tanfidziyah kembalikan pada pengasuh pesantren. Karena ada dua alasan pokok.Pertama, aspek historis, NU didirikan oleh para Ulama pesantren dengan penguatan aqidah islam ahlusunnah wal jama'ah dengan berpedoman 4 Madzhab.Kedua, kondisi kekinian, dengan gempuran paham radikal yang bercokol dimana mana, yang menggerogoti pemahman keagamaan pada generasi muda, dengan merujuk pada google maka diperlukan sosok kiai pesantren yang paham kitab kuning. Kitab turats yang menjadi kebanggaan dan karakteristik NU sebagai khasanah kekayaan Islam NUSantara yang menjadi bahan wajib bagi para ulama NU dan ini hanya dimiliki oleh Kiai pemangku dan pengasuh pesantren.Bagaimana cara menyeleksi kapasitas kualitas para kandidat sebagi tolak ukur dalam memahami kitab kuning?. Sederhana, syuriah NU terpilih melakukan uji publik pada kandidat ketua tandfidziyah NU yang disaksikan peserta Konfercab. Dengan menyodorkan kitab kuning secara acak. Kemudian peserta mengajukan pertanyaan dan akhirnya biarkan hati  yang menilai. Masalahnya, siapkah para kandidat ketua tanfidziyah untuk menjalani hal ini? Saya kira, namanya kyai/gus pasti siap lah kecuali yang tak berlebel kiai pasti kagak siap. Karena sebenarnya dia bukan kyai tapi Ikiyae.(Red)Oleh : Musthofa Zuhri Pembina IKA-PMII Lumajang

Sambut Bulan Bung Karno, GSNI Lumajang Bentuk PAC di Jatiroto

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam rangka menyambut bulan Bung Karno serta menjaga eksistensi para pelajar nasionalis yang tergabung dalam Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) di Bhumi Arya Wiraraja, secara resmi DPC GSNI Lumajang mendirikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GSNI Kecamatan Jatiroto Sabtu, (26/05/2018).Peresmian berdirinya PAC GSNI Kecamatan Jatiroto dikemas dengan acara Buka Puasa bersama dilanjutkan pembentukan pengurus PAC dan rapat pembahasan kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.Dalam acara tersebut dihadiri kurang lebih 25 orang yang terdiri dari pengurus, anggota PAC GSNI Jatiroto, Ketua beserta Pengurus DPC GSNI Lumajang, Pembina dan alumni GSNI.Ketua DPC GSNI Lumajang Khoirur Roziqin mengatakan, DPC GSNI Lumajang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para alumni dan Pembia GSNI Lumajang yang telah banyak mensuport dan membantu pemikiran, berupa ide serta gagasan dan materi sehingga terbentuk PAC GSNI Kecamatan Jatiroto."Pendirian PAC GSNI Kecamatan Jatiroto untuk mengembangkan sayap GSNI sehingga nantinya diharapkan banyak muncul pelajar-pelajar Nasionalis di Kabupaten Lumajang ini. Selain itu saya juga menyucapkan terima kasih kepada Bung Taufik Alumni GSNI era 1980an yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotifasi serta memberikan sekretariat PAC GSNI Kecamatan Jatiroto, selain itu kami juga berterima kasih kepada Kakak-kakak GMNI, PA GMNI, Bung Yopi dan Bung Aji yang selama ini mendampingi kami untuk terus berjuang menanamkan Jiwa Nasionalisme kepada pelajar di Lumajang" ujar siswa alumni SMK Negeri 1 Lumajang tersebut.Berdirinya PAC GSNI Kecamatan Jatiroto merupakan bukti semakin berkembangnya GSNI Lumajang, harapannya GSNI di Lumajang nanti dapat berkembang dengan pesat dan mencetak kader-kadernya yang memiliki kecintaan terhadap NKRI serta membekali kadernya dengan ilmu-ilmu baru sehingga nantinya bermanfaat bagi masyarakat."Ini merupakan bukti nyata perjuangan GSNI Lumajang untuk membangkitkan kembali kejayaan GSNI. Semoga dengan berorganisasi di GSNI, tiap kader mendapat pengalaman dan ilmu yang nantinya dapat dimanfaatkan ketika kalian terjun ke masyarakat" Ujar Taufiq, Alumni GSNI Surabaya tersebut.Hal senada juga disampaikan Pembina GSNI Lumajang Yopi Aris Widiyanto, dia mengapresiasi yang luar biasa kepada GSNI Lumajang yang telah mampu menjaga eksistensi pengkaderan hingga satu tahun lebih, harapannya kader GSNI Lumajang mampu menjadi siswa yang terbaik, unggul, berprestasi dan mampu memberi warna yang positif baik di sekolah maupun ditengah tengah masyarakat,” ujarnyaLebih lanjut Ia berpesan, tugas kader GSNI Lumajang adalah belajar dengan baik dan berprestasi, kalian bergabung di GSNI berarti sudah siap membawa harum nama sekolahnya dan nama harum GSNI, kami akan terus mendorong kader GSNI untuk menjadi siswa yang unggul dan berprestasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.(Red)Jurnalis Warga: Dandy Kris Indrawan