Hukum Dan Kriminal

Konflik Pasir Lumajang

Kasus Penganiayaan Mantan Kades Pasrujambe Bisa Seret Tersangka Baru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang telah menetapkan satu tersangka dalam kasus penganiyaan mantan kades Pasrujambe Junaedi SH. Nanok Purwandono, warga Klakah langsung ditahan di Polres Lumajang."Kita sudah tetapkan satu tersangka dalam kasus penganiayaan mantan kades Pasrujambe," ujar AKP Hasran Cobra SH,. M.Hum, Kasatreskrim Polres Lumajang, Rabu (13/03/2019).Polisi juga telah memasang garis polisi dalam objek pengelolaan tambang pasir CV Permasindo. Polisi menetapkan status quo pada lokasi penambangan pasir yang berada di aliran sungai Semeru Kecamatan Pasrujambe."Kita tetapkan status quo lokasi tambang pasir CV Permasindo sehingga tidak ada yang bisa menggarap dari para pihak," terangnya.Hasran menyebutkan, penyidikan masih terus berlanjut dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru. "Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus itu, kita masih terus lakukan penyidikan," pungkasnya.(Yd/red)

Pacuan Kuda Lumajang

H. Siswanto Ketua PORDASI Lumajang Diperiksa Kasus Pacuan Kuda Maut Wotgalih

Lumajang (lumajangsatu.com) - Reskrim Polres Lumajang kembali memeriksa H. Siswato ketua panitia pacuan kuda maut di pantai Wotgalih. Dimana, saat pacuan kuda terjadi insiden kuda keluar arena yang membuat seorang anak umur 7 tahun meninggal.AKP Hasran Cobra SH,. M.Hum, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan, H. Siswanto dimintai keterangan sebagai saksi. Dalam panggilan pertama, H. Siswanto tidak datang dan pada panggilan kedua akhirnya datang untuk memberikan keterangan."Kita panggil dalam kapasitas saksi, H. Siswanto selaku ketua panitia pacuan kuda di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun," ujar Hasran, Rabu (13/03/2019).Dalam kasus pacuan kuda maut tersebut, polisi telah meningkatkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan. Meski sudah tahap penyidikan, polisi belum menetapkan satu tersangka dalam kasus pacun kuda maut tersebut.H. Siswanto yang juga ketua PORDASI Kabupaten Lumajang itu nampak hadir sekitar jam 9 pagi ke Polres Lumajang. H. Siswanto datang didampingi kuasa hukumnya Muhamad Jaenul dan langsung menuju ruang Reskrim Polres Lumajang.(Yd/red)

Pasir Lumajang

Junaedi Mantan Kades Pasrujambe Dianiaya di Depan Anaknya Gara-gara Pasir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Junaedi (54) mantan Kades Pasrujambe dianiaya di depan rumahnya. Yang membuat miris, aksi penganiyaan disaksikan langsung anak korban yang masih kalas 1 SMP.Penganiyaan yang dilakukan oleh Nanok Purwandono (42) warga Klakah diduga karena persolan pasir. Beruntung, pelaku yang membawa pisau tidak bisa menikam korban karena dipepet oleh korban yang juga dibantu istrinya.Nurul Qomariyah istri Junaedi menceritakan saat pelaku datang bersama dengan temannya. Pelaku kemudian berteriak dan mengajak berduel suaminya didepan rumahnya.Melihat itu, Nurul kemudian meminta pelaku pergi karena suaminya tidak memiliki senjata. Melihat Junaedi, pelaku langsung masuk dan terjadilah duel antara korban dan pelaku."Pokoknya saya pegangi tangannya mas, jangan sampai pisau yang dibawanya bisa dihunus," ujar Nurul, Minggu (10/03/2019).Anak Junaedi yang melihat bapak dan ibunya berduel menangis dan meminta pelaku agar tidak membunuh bapaknya. Setelah terkunci dan Nurul terus berteriak meminta tolong pelaku akhirnya pergi."Anak saya nangis dan meminta pelaku tidak membunuh abahnya," tutur Nurul.Pisau yang dibawa pelaku berhasil direbut Nurul yang kemudian diambil oleh teman pelaku. "Pisaunya saya pegang mas dan diminta oleh teman pelaku kemudian mereka pergi," pungkasnya.(Yd/red)

Kriminal Lumajang

3 Gadis Belia Tertangkap Mencuri Pakaian di Pasar Pasirian

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pedagang pasar Pasirian Kamis sore digegerkan dengan tiga pencuri yang tertangkap. Yang lebih memilukan, tiga pencuri tersebut masih belia sekitar umur sekolah SMP.Wawan, salah seorang pegang pasar Pasirian menyatakan bahwa tiga gadis belia tersebut diketahui oleh padagang mencuri celana dan jubah di kior milik ibu Mimin. Setelah diintrogasi, ketiganya ketakutan dan menangis karena banyak pedagang yang datang.