Peristiwa

Kecelakaan 2013 Renggut 198 Nyawa, Didominasi Pengendara Sepeda Motor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dari data Selama tahun 2013 angka kecelakaan yang dilaporkan kepada Polisi mencapai 399 kecelakaan. Dari data itu, sebanyak 198 nyawa hilang sia-sia dijalan, 5 orang luka berat dan 461 orang mengalami luka ringan. "Dari data yang masuk LP kecelakaan ada 399 kejadian," Ujar AKP H. Samirin Kasatlantas Polres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Senin (03/02/2014)   Sementara kerugian harta benda akibta kecelakaan mencapai 800 juta rupiah lebih. Dari semua kecelakaan yang terjadi Selama kurun waktu 2013 masih didominasi oleh kendaraan roda dua atau sepeda motor. "Kecelakaan didominasi oleh roda dua," papar Kasat yang baru menjabat beberapa bulan itu. Kasatlantas berharap pada tahun 2014 angka kecelakaan di kabupaten Lumajang bisa ditekan seminimal mungkin. Pihaknya dengan jajaran Satlantas akan terus melakukan segala uapya guna menyelamatkan nyawa warga agar tidak hilang dijalan akibat kecelakaan. "Dengan jajaran Satlantas, kami berharap 2014 angka kecelakaan bisa ditekan," tambahnya. Guna menakan angka itu, Satlantas polres akan menempatkan para personelnya ditempat-tempat yang rawan dengan kecelakaan. Diharapkan, polisi bisa memberikan pertolangan jika terjadi kecelakaan dan korban bisa diselmatakan. "Dari pantauan Polisi jalur utara merupakan jalur rawan laka karena masuk jalur cepat berkendara," pungkasnya.(Yd/red)

Disenggol Truck Tronton, Kaki Patah dan Sepeda Motor Remuk

Lumajang(lumajangsatu.com)- Apes bagi Martono (40) dan Mianto warga Dusun Gogot Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang. Pasalnya, Martono harus patah tulang kakinya akibat kecelakaan dijalan Sukarno Hatta. Kecelakaan melibatkan sepeda motor yang dikendarai korban, sepeda ontel yang dikendarai liasan warga desa Bondoyudo dan truck tronton pengankut semen yang dikendarai oleh Trimo, warga Desa kasian kecamatan Puger kabupaten jember. "Jika dilihat dari rusaknya sepda motor korban dan sepeda milik liasan, diperkirakan sepeda motor disenggol truck tronton bagian belakang, Kaerna tidak stabil akhirnya sepeda motor menabarak sepeda ontel yang membawa barang rongsokan dan terjadilah kecelakaan tersebut," Ujar Joko Try anggota Polsek Sukodono yang saat itu ikut menolong korban, Senin (03/02/2014) Sementar itu, Mianto salah satu korban yang mengalami luka ringan menyatakan, kecelakaan bermula ketika sepeda motor bernopol N 3386 ZB yang dikendarai oleh Martono oleng karena disenggol oleh truck tronton. Sepeda kemudian terjatuh dan juga menabrak orang naik sepeda ontel disebelahnya. "Saya bonceng pak, tiba-tiba jatuh," ujarnya saat memebrikan keterngan kepada Polisi. Ketiga korban kecelakaan langsung dibawa kerumah sakit DR Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatann. Sedangkan sopir truck tronton langsung menyerahkan diri kepada polisi, kasus kecelkaan saat ini ditangani oleh Satlantas Polres Lumajang.(Yd/red)

Meski Didemo Warga Selok Besuki, Panitia Akan Terus Lanjutkan Pembangunan Masjid

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tuduhan sejumlah warga desa Selok Besuki akan adanya penyelewengan anggaran pembangunan masjid Darussalam langsung dibantah oleh panitia pembangunan. Meskipun, panitia membenarkan bahwa kesalahan yang dituduhkan oleh warga karena panitia juga manusia yang juga tidak luput dari salah dan lupa. “Itu tidak benar, karena kami sudah membenahi apa yang menjadi kesalahan, karena panitia juga manusia yang tak luput dari salah dan lupa,” ujar Yaqin salah satu panitia pembangunan masjid Darussalam, Jum’at (24/01/2014) Ia menambahkan, kesalahan yang dilakukan oleh panitia adalah kesalahan manusiawi dan sudah diperbaiki. Bahkan, para arsitek pembangunan masjid telah berkumpul dan memberikan peryataan sikap bahwa pembangunan sudah sesuai dengan prosedur dan layak untuk diteruskan. “Tadi malam para arsitek sudah berkumpul dan memberikan surat pernyataan dan bermaterai, bahwa pembangunan masjid telah sesuai dengan prosedur dan layak untuk dilanjutkan,” paparnya. Namun, karena warga tidak mengetahui bahwa kesalahan yang dilakukan panitia telah dibenahi akhirnya terjadilah aksi demo oleh warga. Meskipun Yaqin enggan menyebutkan demo dan lebih suka menyebut dengan silaturrahim gaya baru. “Karena warga tidak mengetahui kesalahan telah diperbaiki, akhirnya terjadi seperti ini dan kami harus menindak lanjutinya,” jelasnya. Ia menambahkan, kepala desa Selok Besuki juga akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid, sehingga pembangunan masjid akan terus berjalan dengan panitia yang telah ada. “Pak kepala desa juga mengirimkan utusannya, bahwa akan mencabut surat pemberhentian sementara pembangunan masjid,” akunya. Disinggung tentang adanya penyelewengan dana dengan indikasi ada dua rekening ganda dalam panitia pembangunan, Yaqin menjelaskan bahwa awalnya ada rekening pribadi atas nama salah satu panitia. Namun, karena kuatnya desakan warga agar ada rekning umum atas nama panitia pembangunan, maka panitia telah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darusaalam. “Awalnya menggunakan rekening BMT Syariah Sidogiri, namun sekarang panitia sudah membuat rekening baru atas nama panitia pembangunan masjid Darussalam,” pungkasnya.(Yd/red)

Diduga Tak Beres, Warga Segel Pembangunan Masjid Darussalam Selok Besuki

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono yang tergabung dalam Forum Kemandirrian Desa (FKKD) menyegel pembangunan masjid Jami’ Darussalam yang saat ini masih dalam proses pembangunan pondasi masjid. Penyegelan dan penghentian semenetara pembangunan, karena warga prihatin dengan kondisi masjid yang juga disinyalir banyak penyimpangan yang dilakukan panitia mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan. “Kami prihatin dengan pembangunan masjid kebanggaan warga Selok Besuki, karena adanya indikasi penyelwengan,” ujar Baihaki David Ilhamsyah, SE saat melakukan orasi, Jum’at (24/01/2014) Warga juga mencium adanya penyelewengan pengumpulan dana dari para donatur masjid, dimana penyalurannya tidak melalalui prosedur yang jelas dan tidak terbukla. Warga juga melihat sejak dibongkar dan dibangun kembali, sudah menghabiskan dana ratusan juta namun tidak ada bukti pelaporan yang jelas. “Kami juga melihat adanya penyelewengan, karena sejak perencanaan hingga pembangunan pondasi sudah ratusan juta dana yang dikelurkan namun tidak ada pelaporan yang jelas,” terang pria yang juga sebagai ketua ranting GP Ansor itu. Oleh sebab itu, warga menuntut penghetian sementara pembangunan masjid jami’ hingga terbentuknya panitia yang baru. Warga menuntut panitia memberikan laporan secara terbuka kondisi keuangan dari awal perencanaan pembangunan masjid hingga pembangunan dilakukan. Warga meminta kepala desa mengeluarkan surat teguran dan penghentian kepada panitia yang dianggap telah meyalahgunakan tanggung jawab dan wewenang. Panitia harus mementa ma’af secara terbuka kepada seluruh warga dan seluruh donatur pembangunan masjid. “ jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya. Jalannya aksi yang dilakukan oleh warga desa Selok Besuki berlangsung dengan tertib dan damai sehingga tidak menyebabkan kemacetan dijalan Sukarno-Hatta. Beberpa personel polisi dari Polsek Sukodono juga ikut mengamankan jalannya aksi serta mengatur lalulitas.(Yd/red)

Cari Keadilan, Penggugat Tolak Mediasi Perkara Kecurangan Pilkades Desa Randuagung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah pihak tergugat yakni pantia pilkades, BPD desa Randuagung/ Panwascam dan turut tergugat Bupati Lumajang, tidak hadir dalam sidang pertama gugatan kecurangan pilakdes desa Randuangung, akhirnya dalam sidang kedua tergugat dan penggugat sama-sama hadir. Agenda sidang kedua tersebut melakukan mediadi dengan para pihak yang bersengketa. H. Saham selaku penggugat meyatakan bahwa dalam sidang kedua majlis hakim mengagendakan mediasi antara para pihak yang bersengketa. Namun, pihaknya selaku penggugat menolak apapun bentuk mediasi yang dilakukan. Ia mengaku akan melanjutkan gugatan untuk mendapatkan kaadilan karena dalam pilkades desa Raduagung ditemukan banyak kecurangan. "Dengan bukti-bukti yang kami miliki panitia pilakdes harus bertanggung jawab dengan terjadinya kecurangan tersebut, dan kami menolak mediasi untuk mendpatkan kaadilan," jelas calon kades yang kalah dalam pilkades beberap wsaktu lalau itu usai sidang di PN Lumajang, Kamis (16/01/2014). Sementar itu, Buptai Lumajang Sjahrazad Masdar yang mehjjadi turut tergugat langsung menunjuk bagian hukum pemkab untuk mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Lumajang. Taufik Hidayat SH, kabag Hukum pemkab menyatakan, pihaknya mendapat kuasa dari Bupati untuk mengikuti persidangan dengan jadwal yang telah ditentukan. "Sesuai dengan tugas pokok dan funsgi bagian hukum, yakni memberikan bantuan hukum bagi para pejabat, maka kami membantu kapada Panwascam yakni Sabar Santuso mantan camat Raduagung karena menjadi tergugat dalam kasus pilakdes desa Randuagung," ujar Taufik. Disamping akan memberikan bantuan hukum, bagian hukum pemkab juga berencana menunjuk kuasa hukum dalam kasus itu. Namun, sipa orangnya masih belum diketahui karena harus menunggu persetujuan dari bupati Lumajang. "Kita juga akan tunjuk kuasa hukum, namuan masih kita ajukan kepda bupati terelbih dahulu," paparnya. Jalannya sidang gugatan pilakdes desa Randuagung diwarnai akasi ratusan warga para pendukung H. Saham. Para pendukung duduk dihalaman pengadilan negeri untuk menunggu hasil dari sidang yang dialkukan majlis hakim. Puluhan polisi dari polres Lumajang juga melakukan pengamanan ketat pada jalannya sidang. Setelah mediaasi gagal diulakukan sidang kemudian ditunda dan dilanjutkan pada tanggal 23 Januari 2014.(Yd/red)

Truck Tronton Pasir Pindah Ke JLT, Aspal Mulai Retak dan Jalan Terancam Rusak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setlah truck tronton pengangkut pasir dilarang melintas disepanjang jalur Tempeh hingga Lumjanag ternayata tidak menjadi solusi agar jalan yang ada di Lumajang tidak rusak. Bahkan, potensi kerusakan nampaknya akan berpindah kesejumlah ruas jalan yang menjadi aset pemerintah kabupaten Lumajang. Dari pantauan, sejumlah Dam Truck pengangkut pasir lebih memilih melintas dijalan Kunir hingga Grati yang kemudian tembus ke jalan lintas timur (JLT). Di JLT telah berdiri stokpel pasir besi untuk memeindahkan pasir ke truck tronton. Akibatnya, jalan aset kabupaten yang sudah diperbaiki mulai menunjukkan tanda-tanda keruskaan. Aspal mulai retak dan bila dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari pemilik kewenangan maka dalam jangka waktu yang tidak lama jalan akan jebol dan jalur jalan rusak akan berpindah lokasi. Dijalan JLT jalur sebah barat, kondisi aspalnya mulai retak-retak dengan keretakan kecil. Sedangkan jalur sebelah timur masih belum retak Karena truck yang melintas dalam kondisi kosong. BEP Winarno, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang  saat dikonfirmasi tentang persoalan tersebut mengaku semua kewenangan menjawab pertanyaan tentang pasir di Lumajang sudah diambil alih oleh asisten Ekonomi dan pembangunan pemkab Asisten Ekbang Pemkab). Dinas PU dan Dishub tidak lagi diperbolehkan memberikan pernyataan karena dikawatirkan akan saling lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan. "Kewenangan ini telah diambil alih oleh Asisten Ekbang mas, sehinggga kami Disihub dan PU tidak boleh lagi memberikan stetmen tentang kondisi jalan rusak, karena takut saling lempar tanggung jawab," ujar Winarno saat dihubungi lumajangsatu.com melalui telefon selulernya, Kamis (16/01/2014).

Ingkar Janji, Warga Papringan Tolak Perhutani Lakukan Penanaman Sengon

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kemarahan masyarakat di desa Papringan Kecamatan Klakah terhadap Perhutani terkait dengan kejelasan dana sharing rupanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Setelah beberapa waktu yang lalu mereka mendatangi kantor Wakil Administratur Perhutani di Lumajang , sejak hari sabtu lalu masyarakat memasang spanduk yang bertuliskan “Sesuai dengan Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 682/KPTS/DIR/2009 tetang Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dan Nomor 436/KPTS/DIR/2011 tentang Pedoman Berbagi Hasil Hutan Kayu, maka dengan ini kami peringatkan agar supaya Perhutani tidak melakukan aktifitas penanaman kembali sebelum dana sharing tahun 2012 dan 2013 diberikan kepada masyarakat”. isi spanduk yang dipasang di jalan utama menuju hutan Gunung Lemongan. Aksi yang dilakuka warga sangat beralasan, karena sampai detik ini Perhutani tidak kunjung memberikan dana sharing  kepada masyarakat dari hasil pemanenan akasia yang sebesar 25 %, sebaliknya masyarakat mendengar bahwa Perhutani akan menanami kembali hutan produksi mereka sebelum dana sharing dicairkan. “Ini hak masyarakat yang ada di sini, Perhutani harus memberikannya karena aturannya memang seperti itu. Kalau Perhutani tidak mencairkannya berarti Perhutani telah melakukan tindak pidana penggelapan dan kami akan memperkarakan ini ke ranah hukum” tegas Ilal Hakim tokoh masyarakat di desa Papringan, Selasa (14/01/2014) Warga juga kesal dengan Perhutani karena untuk rencana penanaman yang akan datang Perhutani akan menanam sengon Albasia. Padahal selama ini Albasia merupakan tanaman rakyat yang ditanam di sela-sela tanaman pokok perhutani seperti Mahoni dan Akasia. “Kalau Perhutani tanam albasia  lantas rakyat mau tanam apa?. Kalau begini caranya sama halnya rakyat disuruh mati” keluh Muhlisin salah satu petani hutan di desa Papringan. Kemarahan rakyat ini semakin sengit ketika mendengar bahwa untuk kedepan masyarakat tidak lagi boleh mengolah tanah di bawah tegakan atau menjadi pesanggem lagi, karena semua akan dikelola oleh  Perhutani sendiri.(Yd/red)

Truck Tronton Dilarang Melintas Jalan Tempeh-Lumajang, Stockpile Pasir Besi Pindah ke JLT

Lumajang(lumajangsatu.com)- Selama perbaikan jalan Tempeh-Lumajang truck tronton dilarang melitas. Namun, Kamis malam ada saja sopir yang nekat menerobos meskipun sudah dijaga oleh warga, polisi, satpol PP dan Dinas Perhubungan. "Tadi malam itu bukan ditangkap mas, tapi warga mengingatkan sopir kenapa yang lain tidak lewat tapi kalian kok lewat, akhirnya kita turun untuk mengamankan lokasi takut terjadi sesuatu," ujar AKP Samirin, Kasatlantas Polres Lumajang, Jum'at (10/01/2014) Truck gandeng yang nekat menerobos berjumlah dua truck yang mana sopirnya adalah orang Tempeh sendiri. Melihat ada kesempatan untuk menerobos karena kondisi sepi akhirnya nekat untuk lewat. "Sopir trucknya orang tempeh sendiri," jelasnya. Dari pantauan lumajansatu.com, pasca dilarangnya truck besar melintas jalur Tempeh-Lumajang, sejumlah tempat pengepokan pasir besi (Stockpile) langsung berpindah kesejumlah titik. Salah satunya Stockpile berpindah di jalan lintas timur (JLT). Nampak aktifitas dump truck mengankut pasir dan diturunkan di Stuckpile. Sedangkan belasan truck tronton sudah mengantri untuk diisi dengan pasir besi.(Yd/red)

Polisi Halau dan Larang Truck Pengangkut Pasir Lewati Jalur Tempeh-Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi Demo mahasiswa dan masyarakat Lumajang atas rusaknya jalan sepanjang Lumajang-Tempeh, yang terjadi di dua titik yakni di Kawasan Tempeh dan di depan Pemkab Lumajang akhirnya mendapat perhatian. Di pertigaan Gladak Abang Lumajang akhirnya terpampang banner bertuliskan Dilarang Masuk Khusus Truk Tronton, Truk Gandeng, Kereta Tempelan Muatan Pasir Karena Ada Perbaikan Jalan, Jalur Lumajang Pasirian Tempeh-Lumajang. Pengorbanan masyarakat Lumajang yang terjadi selama kerusakan jalan di sepajang jalur Lumajang-Tempeh, baik segala kegiatan para muda, juga demo ribuan masyarakat Tempeh dan demo PMII yang berujung ricuh dengan petugas Sat Pol PP hingga melibatkan oknum polisi bertindak brutal, telah mampu memenuhi keinginan masyarakat Lumajang untuk terbebas dari truk ‘raksasa’ pengangkut pasir. Pantauan di lapangan, Banner larangan yang salah satunya dipasang di Pertigaan Gladak Abang Lumajang tersebut mendapat penjagaan ketat petugas dari Dinas Perhubungan dan polisi. Dengan adanya banner larangan tersebut, dipastikan sejak Selasa hingga selesainya perbaikan jalan, yang dalam kesepakatan selama dua minggu pasca terjadinya demo, truk ‘raksasa’ yang menjadi mosnter jalanan tersebut tidak lagi melintas diruas jalan Lumajang-Tempeh. Informasi dari Dinas PU Kabupaten Lumajang, pelarangan tersebut bersumber dari kesepakatan antara Kementrian PU dan Dinas PU Provinsi dengan warga pendemo pada Senin sore, yang difasilitasi Dinas PU Kabupaten Lumajang. Dua minggu pasca demo, jalur Lumajang-Tempeh akan mendapat perbaikan. Namun dijelaskan, jika perbaikan masih bersifat sementara (tambal sulam). Karena perbaikan permanen baru akan dimulai awal Maret mendatang. Menurut Arsyad Subhekti, koordinator aksi demo yang berlangsung Senin kemarin, kedepanya akan dibatasi setiap armada hanya boleh membawa pasir sebanyak 21 ton sekali angkut. Jika lebih dari 21 ton, maka kepada armada tersebut akan diminta untuk mengembalikan pasir yang dibawanya kelokasi pengambilan semula. Selanjutnya, Polisi dan Dinas Perhubungan akan terus mengawasi para armada pengangkut pasir agar tidak melebihi tonase. “Sehingga jika jalan sudah selesai diperbaiki, tidak lagi menimbulkan kerusakan seperti yang terjadi sekarang ini," kata Arsyad Subekti, Selasa (07/01/2013) Sementara itu, AKBP Singgamata SIK juga langsung melakukan sidak ke Lapangan untuk memantau aktifitas truck besar yang dinilai oleh warga melebihi kekuatan jalan dan menjadi biang kerok kerusakan jalan. Dismaping itu, sejumlah personel Polisi di polsek Tempeh juga mengahalau armada Truck Besar yang mengakut pasir untuk kembali kerah selatan. "Kita melakukan pemantuan dilapangan untuk melihat muatan aramada truck pasir," jelas kapolres yang saat demo masyarakat Tempeh juga turun di lokasi.(Yd/red)

Aksi Bringas Oknum Polisi Lumajang, Aktivis PMII Harus Dirawat di Rumah Sakit

Lumajang(lumajangsatu.com)- Akibat aksi yang berlangsung ricuh Salah satu mahasiswa PMII Cabang Lumajang harus masuk ke RS Islam untuk mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat usai di pukuli dan dihajar polisi saat mengelar aksi demo di Depan Pemkab Lumajang, Senin (06/01/2014). Yuli Purwanto, ketua Komisarita PMII STKIP Lumajang mendapatkan perawatan dibagian lengan tangan dan pinggul usai dihajar polisi. Ia mengaku dsiret oknum polisi saat menghalangi temannya saat akan dihajar petugas. Saya dipukuli dan diseret, saat menyelamatkan teman saya digebuki oleh oknum polisi, kata Yuli saat dirawat. Dia kaget dengan ulah sejumlah oknum polisi yang bertindak represif saat mengawal aksi demo mahasiswa mendesak Bupati Lumajang, Sjharazad Masdar segera memperbaiki jalan rusak. Polisi langsung beringas menghajar dirinya bersama teman-temannya. Diluar dugaan, polisi beringas dan memukuli teman-teman, ungkapnya. PMII Lumajang meminta polisi bertanggung jawab atas tindakan kekerasan pada rekannya. Kami mengutuk polisi yang bertindak kekerasan, dan kami akan berkirim surat ke Komnas HAM atas aksi premanisme oknum polisi Lumajang ungkap Jamaludin, ketua Cabang PMII Lumajang.(Yd/red)