Politik Dan Pemerintahan

Masuk Purna Tugas, Pansel Buka Pendaftaran Calon Sekda Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mulai 1 Juli 2017, Sekda Masudi akan memasuki purna tugas. Saat ini, Pemkab Lumajang sudah menyiapkan tim panitia seleksi (pansel) penjaringan Sekda Lumajang.Tim pansel berjumlah 5 orang, dengan ketua Sekda Masudi dan lima anggota yang berasal dari akademisi, tokoh masyarakat dan dari Provinsi Jatim. Setelah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negera (KASN) pansel langsung membuka pendafatran calon Sekda Lumajang."Rekomendasi dari KASN sudah turun dan mulai hari Senin (19/06) kita buka secara resmi untuk pendaftaran calon sekda Lumajang," ujar Masudi kepada sejumlah wartawan, Selasa (20/06/2017).Pendaftaran akan dibuka selama 15 hari kerja yakni mulai tanggal 19 Juni-13 Juli 2017. Pendaftaran terbuka untuk PNS seluruh Jawa Timur yang memenuhi kepangkatan yakni eselon 2B dengan pendidikan S-1 dan Diploma 4."Tanggal 13 Juli penutupan pendaftaran calon sekda, dan pendafatran ini terbuka bagi PNS se-Jawa Timur," terang Masudi.Sementara itu, As'at Malik Bupati Lumajang menekankan kepada calon sekda adalah mereka yang bisa bekerja sama dengan bupati dan siap mempertahnkan WTP. Hasil akhir dari 3 calon sekda yang diajukan akan dipilih satu oleh Bupati Lumajang."Informasi dari panitia tanggal 7 Agustus penetepan sekda baru. Nanti yang memilih satu dari tiga yang diajukan adalah bupati," pungkas As'at.(Yd/red)

Songsong Bonus Demografi 2045, Ayub Khan dan Dinas Kesehatan Sosialisasi Germas

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Kesehatan kabupaten Lumajang dan Pemprov Jatim menggelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan tersebut juga menggadeng anggota DPR RI frkasi Demokrat Drs. Ayub Khan, M.Si, anggota DPR RI Komisi IX di Pendopo Kabupaten, Minggu (18/06/2017).Sakri Sab'atmaja SKM, M.Si Kasubdit Advokasi dan Kemitraan Dit. Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat menyatakan, saat ini pola penyakit mulai bergeser. Jika dulu, penyakit yang banyak merenggut korban jiwa adalah penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak menular yang paling banyak."Dulu malaria, demam berdarah dan penyakit menular lainnya banyak merenggut nyawa, saat ini penyakit tidak menular seperti stroke dan kecelekaan menempati poisisi teratas penyebab kematian," ujar Sakri.Penyebab penyakit tidak menular tersebut karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Oleh sebab itu, pemerintah menggalakkan program Germas dengan cara rutin periksakan kesehatan setiap 6 bulan sekali, aktif bergerak setiap hari dan makan sayur dan buah yang cukup."Penyakit tidak menular ini karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Makanya pemerintah terus menggalakkan agar warga memulai hidup sehat dengan tiga hal. Rutin periksa, aktif bergerak dan konsumsi buah dan sayur," jelasnya.Sementara itu, Drs. Ayub Khan, M.Si, anggota DPR RI Komisi IX frakasi Demokrat menyatakan saat ini BPJS banyak menaggung hutang karena pasien yang berobat penderita penyakit dengan biaya mahal. Dengan program Germas, diharapkan warga Indonesia akan semakin sehat dan tidak memiliki resiko penyakit yang berbahaya dan membutuhkan biaya besar."Bonus demografi dan generasi emas 2045 benar-benar generasi yang sehat maka kita mulai lakukan sosialisai Germas. Meski kita daoat bonus demografi, jika generasinya penyakitan maka tidak akan produktif," pungkasnya.(Yd/red)

Selamat, Lumajang Raih WTP 3 Tahun Beturut-turut

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang kembali meraih prestasi membangggakan. Tanggal 6 Juni 2017, Lumajang menerima Laporan Keuangan Pemerintah daerah tahun 2016 dengan Opni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).Bupati Lumajang As'at Malik, Ketua DPRD H. Agus Wicaksono S.Sos dan sejumlah kepala SKPD hadir dalam penerimaan penghargaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Timur di Sidoarjo.Agus Wicaksono menyampaikan ucapan selamat karena Lumajang, Trenggalek dan Madiun karena mendapatkan penilaian tertinggi yakni WTP. Dengan penghargaan itu, maka Lumajang secara bertutut-turut 3 kali mulai 2014, 2015 dan 2016 mendapatkan penilaian WTP."Selamat, saya ucapkan kepada pak Bupati dan Warga Lumajang, karena Lumajang raih penilaiaan WTP," ujar Agus Wicaksono.As'at Malik, Bupati Lumajang menyatakan bahwa WTP yang diraih karena sinergitas eksekutif dan legislatif. Kerja keras dari semua SKPD untuk membuat laporan yang baik dan seasuai aturan membuahkan hasil opini WTP dari BPK RI."WTP ini adalah untuk warga Lumajang, WTP bisa diraih karena antara eksekutif dan legislatif saling bersinergi. Para SKPD juga bekerja keras agar bisa membuat laporan keuangan yang benar sesuai aturan," pungkasnya.(Yd/red)