AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban SIK

Kriminal Lumajang

Crime Hunter Polres Lumajang Ringkus Maling Ayam Ratusan Juta

Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang berhasil meringkus 2 palaku maling ayam bernilai ratusan juta. Kusnadi (29) dan Zainul (36) warga Jokarto Kecamatan Tempeh langsung diamankan oleh tim Reskrim Polres Lumajang.Pencurian ayam Bangkok import itu terjadi di gudang milik Sumber Mas di Desa Besuk Kecamatan Tempeh Sabtu (19/01). Para pelaku berhasil membawa kabur 19 ekor ayam Bangkok import yang ditaksair berharga 200 juta rupiah."Alhamdulillah, kurang dari 24 jam unit crime hunter berhasil menangkap maling ayam bernilai jutaan rupiah," ujar AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang, Minggu (20/01/2019).

Narkoba Lumajang

Residivis Pengedar Sabu Warga Ranu Pakis Ditangkap Polisi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Satreskoba Polres Lumajang menangkap pengedar sabu-sabu. Muhammad Husaini (34) warga Ranu Pakis Kecamatan Klakah ditngkap polisi dengan barang bukti satu paket sabu.AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menyatakan pihaknya terus mengobarkan perang pada narkoba dan miras. Kedua barang tersebut akan merusak generasi bangsa sehingga para pelakunya harus diburu.Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan serbuk kristal warna putih yang diduga sabu seberat 10,47 gram. Tersangka ditnagkap di simpang empat lampu merah di Desa Jarit Kecamatan candipuro."Pelaku ini ditangkap oleh petugas saat berada di Desa Jarit dan didapti barang bukti sabu-sabu," ujar Arsal Sahban, Rabu (16/01/2019).Dari catatan kepolisian, Husaini adalah residivis kasus yang sama yang telah menjalani hukuman atas vonis hakim 2 tahun 8 bulan pada tahun 2015. Akibat perbuatannya, pelaku diancam dengan pasal 114 UURI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.(Yd/red)

Polres Lumajang

Sambangi Korban Maling Sapi Kapolres Dapat Jawaban "Billahi Tak Oning Pak"

Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang sangat serius untuk mengungkap aksi maling sapi. Namun, polisi menemui kendala, warga yang kehilangan ada rasa ketakutan untuk memberikan keterangan siapa para pelaku maling sapi.AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menyatakan pihaknya menemukan dua ekor sapi milik warga Papringan Kecamatan Klakah. Namun, warga yang memiliki sapi tidak mau melapor kepada polisi dan menyatakan tidak tahu."Warga saat ditanya menjawab tak oning (tidak tahu) bahkan warga bersumpah billahi atau demi Allah, (billahi tak oning pak)," jelas Arsal Sahban, saat mendatangi rumah korban pencurian sapi, Senin (14/01/2019).Meski sulit untuk mengurai benang kusut aksi maling sapi, namun tidak menyurutkan polisi untuk mengungkapnya. Aksi maling sapi terbilang rapi dan terstruktur yang dilakukan lebih dari 5 orang."Kita akan terus urai benang kusut aksi maling sapi yang sangat meresahkan warga Lumajang," terangnya.Sementara itu, Abdul Aziz Kepala Desa Papringan menyatakan hari Jum'at warganya kehilangan dua ekor sapi limusin. Kemudian, ada kabar bahwa sapi tersebut berada di pasar hewan Klakah.Setelah dicek, memang benar ada dua ekor sapi milik korban yang hilang. Namun, Kepala Desa mengaku tidak tahu kabar itu datang dari siapa. "Kita hanya dapat kabar dan saat kita datangi memang benar ada sapi itu mas," pungkasnya.(Ydred)

Polres Lumajang

AKBP Arsal Sahban Cek Lokasi Serangan Kera Liar di Klakah

Lumajang (lumajangsatu.com) - AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menemui langsung korban serangan kera liar. Warga Tegal Randu Kecamatan Klakah dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan aksi serangan kera liar.Ada 4 balita yang menjadi korban serangan kera liar, bahkan satu balita harus menerima jahitan di dahinya. Iqbal, balita berumur 21 bulan mengalami luka sobek di bagian dahi karena digigit kera liar."Saya perintahkan anggota bersama masyarakat untuk menghalau kera-kera liar agar tidak masuk ke permukiman," ujar Arsal, Senin (14/01/2019).Kera liar yang menyerang Iqbal masuk ke dapur korban dan langsung menyerang Iqbal yang digendong oleh ibunya. Korban harus menerima beberapa jahitan dan kini lukanya sudah mulai mengering.Turunnya kera liar diduga karena persediaan makan di hutan lereng gunung Lemongan semakin sedikit. Kapolres meminta masyarakat tidak mengrusak hutan, agar ketersediaan makan kera-kera tidak berkurang dan turun ke permukiman.Kapolres juga memerintahkan Kapolsek untuk mendata warga yang memiliki kera. Jangan sampai kera yang di pelihara warga tidak terawat dan lari sehingga akan mengganggu warga yang lain."Kami menduga kera-kera liar ini turun karena persediaan makanan di hutan semakin sedikit," pungkasnya.(Yd/red)

Carok Lumajang

AKBP Arsal Sahban Jenguk dan Minta Korban Carok Lempeni Tidak Saling Dendam

Lumajang (lumajangsatu.com) - AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menjenguk korban dan juga pelaku carok di Desa Lempeni. Kedua korban Mahfud warga Selok Awar Awar dan Solikin alias Topeng warga Pasirian sama-sama berada di RSUD Haryoto.Kedua korban mengalami luka yang sangat parah dan nyaris nyawanya hilang. Kapolres meminta kepada kedua pelaku dan korban agar tidak menyimpan rasa dendam agar persoalannya tidak tambah panjang.

Anak Lumajang

Cerita Pilu M. Alwi Candra Kelas 6 SD Anak Kunir Kidul

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ada cerita memilukan dibalik kabar anak hilang M. Alwi Candra (12) warga Kunir Kidul. Setelah 5 hari dicari, Alwi akhirnya ditemukan di rumah temannya di Surabaya.Saat berbicara kepada AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Alwi mengaku tidak kerasan berada di Kunir dan kangen teman-temannya di Surabaya. Alwi akhirnya nekat berangkat sendiri ke Surabaya dengan berbekal uang 135 ribu rupiah."Alwi ini berangkat sendiri naik bentor dari kunir ke terminal, kemudian naik bus dan angkot menuju tempat yang dituju di Surabaya," ujar Kapolres, Minggu (06/01/2019).

Persoalan Lumajang

Kapolres Arsal Sahban Fokus Atasi 3 Masalah Utama di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - AKBP. DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang memetakan tiga persoalan yang menjadi fokus untuk dituntaskan. Yakni pencurian sapi, begal dan konflik sosial tambang pasir.Aksi pencurian sapi sangat marak di Lumajang khusunya di empat Kecamatan yakni Ranuyoso, Randuangung, Klakah dan Kedungjajang. Sedangkan begal merata di pelosok Lumajang terutama disejumlah titik yang sepi dari permukiman.Untuk konflik tambang pasir, tersebar di wilayah Tempeh, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo dan Pasrujambe. Lima Kecamatan tersebut terhubung dengan aliran sungai Semeru yang selalu membawa pasir setiap kali terjadi lahar dingin."Kita petakan tiga persolan di Lumajang yakni pencurian sapi, begal dan konflik sosial tambang pasir," paparnya.Untuk maling sapi Kapolres sudah membentuk satgas anti begal maling sapi yang beranggotankan 9 personel. Arsal Sahban juga mendorong terbentuknya satgas pengamanan Desa seperti yang terbentuk di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto."Kalau satgas keamanan Desa terbentuk dan siskmaling aktif, maka persoalan maling sapi pasti bisa diatasi," pungkasnya.(Yd/red)