BKKBN Lumajang

Anggota DPR RI

Drs. Ayub Khan M.Si Ajak Generasi Milenial Paham Tentang Keluarga Berencana

Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si, anggota DPR RI Komisi IX terus menggandeng BKKBN Jatim untuk melakukan sosialisasi Pengendalian Penduduk. Ratusan siswa-siswi SMK Miftahul Islam jalan Veteran Dusun Bentengrejo Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir mengikuti sosialisasi, Sabtu (06/10/2018).Hadir sebegai pemateri H. Yen Rizal Makmur, SPMM, Kepala BKKBN Jatim dan Lubna Azizah SH, MM, Kabid di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPP-KB-PP) Kabupaten Lumajang. Ayub Khan menyampaikan pentingnya generasi milenial tahu tentang keluarga berencana (KB) dalam upaya menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera.ayub-khanGenerasi milenial jangan sampai terjerumus kepada hal-hal negatif seperti narkoba dan juga nikah dini, apalagi kawin diluar nikah. Jika belum siap mengarungi bahtera rumah tangga, maka jangan dulu menikah karena rawan perceraian dan juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)."Generasi milenial, ya merekalah aset bangsa ini. Yang perlu kita jaga dan wajib kita memberikan pengetahuan serta wawasan yang cukup, sehingga kedepan mereka betul-betul siap dan mampu menghadapi semua tantangan di Negeri ini," jelas politisi Demokrat itu.H. Yen Rizal Makmur, SPMM, Kepala BKKBN Jatim menyatakan di Jawa Timur terus dibentuk kampung-kampung KB. Program Provinsi yang bersinergi dengan program pusat diharapkan bisa ditopang oleh program yang ada di Kabupaten dan Desa."Kita terus membentuk Kampung KB di seluruh Kecamatan yang ada di Jatim. Kita berharap ini juga sinergi dengan program yang ada di Kabupaten dan Desa," pungkasnya.(Yd/red)

Anggota DPR RI

Sosialisasi di MA Raudlotus Syarifah, Drs. Ayub Khan M.Si Minta Siswa Tak Nikah Dini

Lumajang (lumajangsatu.com) - BKKBN Prov. Jatim terus melakukan sosialisasi pengendalian penduduk kepada para pelajar. Siswa-siswi MA Raudlotus Syarifah, Dusun Krajan Desa Wates Kulon Desa Ranuyoso mendapatkan pemahaman tentang pengendalian penduduk dan upaya menekan angka nikah dini.Hadir sebagai pemateri Drs. Ayub Khan M.Si, anggota DPR RI Komisi IX fraksi Demokrat, Dra. Maria Ernawati MM, Kabid Adpin BKKBN Prov. Jatim dan dr. Farida Alfawati MPPM, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPP-KB-PP) Kabupaten Lumajang, Rabu (03/10/2018).sosialisasiDrs. Ayub Khan M.Si tetap mengajak kepada para pelajar untuk fokus menuntut ilmu dan tidak segera menikah setelah lulus SMA datau MA. Sebab, usia tersebut masih sangat labil yang berpotensi pada putusnya bahtera rumah tangga di tengah jalan."Adik-adik jangan terburu-buru menikah dulu. Fokus cari ilmu, bekerja dan baru menikah. Jika menikah usia dini dengan ekonomi tidak mapan maka potensi perceraian akan sangat tinggi," jelas pria murah senyum itu.dr. Farida Alfawati MPPM, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPP-KB-PP) Kabupaten Lumajang menyatakan Kecamatan Ranuyoso adalah daerah merah tingginya angka nikah dini. Oleh sebab itu, melalui sektor pendidikan upaya menekan angka nikah dini terus dilakukan oleh pemerintah untuk menekan kematian ibu muda dan juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)."Kecamatan Ranuyoso ini adalah salah satu daerah dengan angka nikah dini yang sangat tinggi. Pemerintah terus melakukan upaya melalui bidang pendidikan untuk menekan angka nikah dini," pungkasnya.(Yd/red)

Anggota DPR RI

BKKBN Jatim dan Drs. Ayub Khan M.Si Sosialisasi Pengendalian Penduduk di SMKN Klakah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si, anggota DPR RI Komisi IX fraksi Demokrat bersama BKKBN Jatim menggelar Sosialisasi Pengendalian Pendudukan di SMK Negeri Klakah. Hadir sebagai pembicara Dra. Maria Ernawati MM, Kabid Adpin BKKBN Prov. Jatim dan dr. Farida Alfawati MPPM, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPP-KB-PP) Kabupaten Lumajang, Rabu (03/10/2018).Dalam kesempatan tersebut Drs. Ayub Khan M.Si meyebutkan pengendalian penduduk sangat penting agar tidak terjadi ledakan penduduk yang tidak terkendali. Jika lonjakan penduduk sangat besar, maka berpotensi menimbulkan kesenjangan ekonomi, tingginya angka kriminalitas karena kurangnya lapangan pekerjaan.smk negeri klakah"Pemerintah terus berupaya melakukan pengendalian penduduk melalui program keluarga berencana agar kualitas hidup warga Indoesia semakin baik, bahagia dan sejahtera," jelas pria murah senyum itu.Ayub Khan juga mengajak kepada para pelajar yang hadir agar tidak terburu-buru menikah diusia muda. Sebab, pernikahan usia muda rentan dengan perceraian karena kahidupan ekonomi yang belum mapan dan emosi yang belum stabil. "Saya mengajak fokus cari ilmu dulu, bekerja dan baru berkeluarga," terangnya.dr. Farida Alfawati MPPM, Kepala DPP-KB-PP Kabupaten Lumjajang menyatakan angka nikah dini di Lumajang masih terbilang cukup tinggi. Namun, untuk pengendalian penduduk di Lumajang sudah dibawah target nasional."Kalau angka nikah muda masih banyak ditemukan di Lumajang. Sedangkan untuk pengendalian penduduk sudah dibawah target nasional. Saat ini sudah jarang sekali ditemukan pasangan keluarga yang memiliki anak lebih dari empat, rata-rata punya anak satu atau dua hingga tiga," pungkasnya.(Yd/red)

Anggota DPR RI

Gandeng Pelajar Lumajang, Drs. Ayub Khan M.Si Sosialisasi Bahaya Nikah Dini

Lumajang (lumajangsatu.com) – Komisi IX DPR RI Drs. Ayub Khan M.Si menggelar sosialisasi pengendalian penduduk di SMK YP 17 Lumajang, Selasa (02/10/2018). Bersama dengan BKKBN Jatim yang diwakili oleh Uni Hidayati ST.MM dan Dinas Pengedalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPP-KB-PP) 250 siswa-siswi menerima materi tentang pentingnya pengendalian penduduk dan bahaya nikah usia muda (usia dini).Drs. Ayub Khan M.Si, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat meminta kepada para pelajar agar fokus belajar dan menjauhi pergaulan bebas dan juga narkoba. Terkadang, karena pergaulan bebas terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sekolah tidak selesai dan menikah diusia muda.sosialisasi bkkbnKarena tidak siap membina keluarga, maka pernikahan usia muda rentan akan berakhir ditengah jalan dan korbannya adalah anak dan juga keluarga itu sendiri. “Kita berharap kepada adik-adik ini fokus sekolah dan menjauhi pergaulan bebas yang menjurus kepada hal-hal negatif yang berpotensi menikah diusia muda karena kecelakaan,” jelas pria yang akrab disapa Bang Ayub itu.dr. Farida Alfawati MPPM, Kepala Dinas Pengedalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPP-KB-PP) Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa perkawinan usia dini cukup tinggi. Pemerintah terus melakukan upaya dengan menggandeng tokoh masyarakat, sekolah dan melalui kader-kader tentang bahaya menikah usia dini.Menikah usia dini sangat berbahaya bagi perempuan karena akan rawan jika hamil usia muda akan mengakibatkan kematian. Tak hanya itu, kurang siapnya dalam membangun rumah tangga, maka pasangan usia muda juga rentan perceraian."Di Lumajang menikah usia dini masih cukup tinggi. Kita terus gandeng lembaga sekolah dan tokoh masyarakat untuk menekan angka nikah usia dini. Nikah usia dini sangat rentan dengan perceraian dan meninggalnya ibu muda saat melahirkan,” pungkasnya.(Yd/red)

Anggota DPR RI Drs. Ayub Khan M.Si

Sosialisasi Kampung KB, Upaya Pemerintah Cegah Ledakan Penduduk

Lumajang (lumajangsatu.com) - BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi Pengembangan Kampung KB di Desa Donok Kecamatan Lumajang. Hadir dalam kesempatan itu, Drs. Ayub Khan M.Si, anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Demokrat.KB ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Meskipun, masyarakat hingga kini lebih mengenal KB hanya sebatas alat kontrasepsi saja.sosialisasi kampung KB"KB itu bukan hanya sebatas alat kontrasepsi, namun lebih luas mengatur tentang mempersiapkan berkeluarga, merencanakan punya anak hingga merawat dan mendidik anak," ujar Ayub Khan, Sabtu (29/09/2018).

Anggota DPR RI

Anggota DPR RI Drs. Ayub Khan M.Si Kawal Program Kampung KB di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tujuan program Keluarga Berencana (KB) tidak hanya sebatas pengaturan kelahiran saja, seperti yang dipahami sebagian masyarakat selama ini. Namun program tersebut lebih pada upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk mencipatkan keluarga bahagia dan sejahtera.Upaya tersebut bisa melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus oleh Anggota komisi IX DPR RI, Drs. H. Ayub Khan M.Si dari Fraksi Demokrat, saat menghadiri acara sosialisasi dan pengembangan program lini lapangan Kampung KB di Desa Banjarwaru, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Sabtu(29/09/2018).

Anggota DPR RI

Drs. Ayub Khan M.Si, Komisi IX DPR RI Ikut Sosialisasikan Kampung KB di Desa Pagowan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sebagai mitra kerja BKKBN, Komisi IX DPR RI mendukung total program Kampung Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya integratif pembangunan sumber daya manusia yang berawal dari keluarga. Anggota Komisi IX DPR RI,Drs. H. Ayub Khan M.Si dari Fraksi Demokrat, bersinergi dengan BKKBN Jawa Timur mensosialisasikan program Integrasi Kampung KB di Kelurahan Pagowan, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Sabtu (29/09/2018).Kampung KB merupakan salah satu contoh program yang melibatkan seluruh bidang yang ada di lingkungan BKKBN dan bekerja sama dengan instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah setempat, serta dilaksanakan di tingkat pemerintah terendah (RW/RT).

Anggota DPR RI

Drs. Ayub Khan M.Si, KB Sangat Penting Untuk Ciptakan Keluarga Bahagia dan Sejahtera

Lumajang (lumajangsatu.com) - BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi Pengembangan Kampung KB di Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono. Hadir dalam kesempatan itu, Drs. Ayub Khan M.Si, anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Demokrat.Suhanto, Kepala Desa Kebonagung mengucapkan terima kasih kepada BKKBN Jatim dan anggota DPR RI. Saat ini, Desa Kebonagung sudah menyiapkan dana sekitar 5-15 juta untuk mendukung program Kampung KB. "Dari Desa kita juga siapkan anggaran sekitar 5-15 juta rupiah," jelas Suhanto.Ayub Khan, meminta agar kepada kader KB selalu aktif memantau perkembangan penduduk. Jika ada masalah, maka segera komunikasikan kepada pihak Desa, Kecamatan dan Kabupaten agar bisa segera ditangani.sosialisasi bkkbn"KB ini bukan hanya soal alat kontrasepsi. Namun lebih pada menyiapkan keluarga sejahatera dan bahagia. Nah, Desa adalah pemerintah paling depan harus tahu kondisi rakyatnya, jika ada masalah maka harus segera di komunikasikan," terang politisi Demokrat itu.Sukamto SE, M.Si, Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Jatim menyatakan secara garis besar program KB ada tiga. Yakni pengendalian penduduk, program keluarga berencana dan program bina keluarga."Pengendalian penduduk dengan program dua anak cukup, bina keluarga ini dimaksudkan agar kita bisa memiliki keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera," jelasnya.Dr. Farida Alfawati, MPPM Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan juga hadir dan memberikan semangat kepada para kader yang hadir dalam acara sosialisasi. "Para kader adalah ujung tombak pemerintah agar bisa tahu persoalan yang ada di bawah," pungkasnya.(Yd/red)

Anggota DPR RI

Drs. Ayub Khan Anggota DPR RI Tutup Sosialisasi Kampung KB di Desa Wotgalih

Lumajang (lumajangsatu.com) - BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasi Pengembangan Kampung KB di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Minggu (15/08). Sosialisasi Kampung KB yang dihadiri Drs. H. Ayub Khan M.Si anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Demokrat adalah yang keempat kalinya selama bulan Agustus dan September."Kita memang gencar melakukan sosialisasi KB, kita ingin keluarga di Indonesia itu maju dan bahagia dengan melakukan perencanaan yang matang sejak mau menikah, punya anak dan mendidik anak," ujar Ayub Khan.Angka stunting atau bayi kekurangan gizi dalam jangka waktu lama masih banyak ditemukan diberbagai wilayah di Indonesia. Oleh sebab itu, KB dengan berbagai macam program serta kader dan penyuluh terus turun kepada masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi penderita stunting.kampung kb desa wotgalihPeran Desa juga sangat penting, karena Kepala Desa dengan perangkatnya seperti RT/RW sangat paham dengan kondisi warganya. Jika ada anak yang mengalami stunting, ada anak remaja butuh konseling maka bisa difasilitasi ke BKKBN untuk mendapatkan bantuan."Desa adalah ujung tombak keberhasilan semua program pemerintah termasuk Kampung KB, maka kita berharap Kepala Desa proaktif dalam memberikan informasi kepada pemerintah jika warganya perlu bantuan dan penanganan cepat," jelas politisi Demokrat itu.H. Yen Rizal Makmur SP.MM, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur menyatakan program KB bukan hanya soal alat kontrasepsi, namun merencanakan keluarga sejak dini. Mulai hendak menikah, mengandung, melahirkan, merawat bayi hingga dewasa sampai manula."Program kita ada bina keluarga balita, bina keluarga remaja dan bina keluarga manula," tutur Yen Rizal.(Yd/red)