Lumajang (lumajangsatu.com) - Upaya pemerintah untuk menciptakan Kali Asem yang membelah Kota Lumajang bersih mulai membuahkan hasil. Pasalnya, tumpukan sampah yang biasanya menghiasi Kali Asem lambat laun mulai menghilang, karena sungai jadi lokasi pemancingan gratis.Saat sore hari, terlihat banyak warga yang hobi mancing menjadikan Kali Asem sebagai lokasi memancing. Alhasil, warga yang biasanya menjadikan Kali Asem tempat membuang sampah menjadi sedikit malu."Saat ini Kali Asem mulai terlihat bersih mas, sejak dijadikan lokasi pemancingan gratis dan ditebar benih ikan oleh pemerintah," ujar Taufiq Marzuki, salah seorang warga, Kamis (08/03/2018).Dinas Perikanan sudah menebar benih ikan jenis tombro, tawes dan gurami dan sebagai sudah besar. Warga memperbolehkan untuk dipancing dan tidak boleh distrum atau dijala, karena akan mengakibatkan ikan-ikan kecil mati."Kita memang melarang jika dijala apalagi distrum mas, karena ikan yang kecil-kecil akan mati. Jika dipancing yang makan pasti ikan-ikan yang besar saja," terangnya.Tanggul yang jebol dan sudah diperbaiki juga sudah dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat parkir. Warga yang memancing memarkir sepedanya diatas tanggul sehingga menjadi aman.(Yd/red)
life style
Petik Merah, Kopi Berkualitas Tinggi dari Lereng Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang merupakan daerah yang memiliki potensi perkebunan yang melimpah. Salah satunya adalah potensi kopi yang trrsebar di lereng gunung Semeru dan Lemongan.
Lumajang Terus Fokus Membangun Sektor Pariwisata
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang sangat serius menggarap sektor pariwisata. Pada awal tahun 2018 ada 10 pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang dibahas bersama DPRD Lumajang.
Belajar di Alam, TK Al-Ikhlas Berkunjung ke Wisata Edukasi Alas Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan siswa-siswi TK Al-Ikhlas belajar di alam di wisata edukasi Alas Semeru Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko. Para siswa-siswa tersebut sangat antusia mengikuti para instruktur, mulai melihat tanaman toga, mesin kayu, kelinci, hingga menanam padi di sawah.Cahya Ningrum, guru TK Al-Ikhlas menyatakan kegiatan belajar di alam sangat penting bagi anak didik untuk mengenalkan lingkungan. Siswa akan beriteraksi langsung dengan alam, tumbuhan, heawan dan lainnya yang tidak didapatkan di bangku sekolah."Sangat bagus sekali kegiatan seperti ini mas, para siswa dikenalkan langsung dengan alam, melihat ayam bukan gambar saja, melihat kera bukan gambar saja, namun langsung pada binatangnya," jelas Ningrum, Selasa (27/02/2018).Ditengah banyak permainan modern seperti gime di HP, maka sangat perlu anak-anak dialihkan dari kecanduan permainan gime. Mengenalkan langsung kepada siswa bagaimana menanam padi membuat para siswa akan semakian menyatu dengan alam.Navida, pengelola wisata edukasi Alas Semeru menyatakan bahwa wahana yang disipkan memang lebih banyak untuk anak-anak sekolah. Namun, juga bisa untuk orang dewasa yang diserta dengan sejumlah permaianan dan pengenalan tata cara bertani secara tradisonal dan modern."Kita banyak wahana bermaian dan juga pengenalan sejumlah tumbuhan, ada tanaman toga, kebun buah nusantara, tata cara bertani tradional dan modern juga dikenalkan kepada para peserta," pungkasnya.(Yd/red)
Digerus Banjir, Benteng Bersejarah Kerajaan Lamajang Ambrol
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengungakan alias bastion (menara pengintai) benteng kerajaan Lamajang Tigang Juru ambrol. Pasalnya, hujan deras yang mengakibatkan banjir disungai Bondoyudo, mengikis dinding benteng yang memiliki sejarah yang besar bagi Lumajang dan Nusantara.Plt. Bupati Lumajang dr. Buntaran S, langsung melihat kondisi benteng kerajaan Lamajang di Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamtan Sukodono, hari Senin (26/02). Ditemani kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Deni Rohman AP, Plt memandang perlu mengambil langkah untuk menyelamatan sejarah Lumajang itu."Kita akan ambil langkah penanganan agar bukti sejarah Lumajang itu tidak hilang," ujar Buntaran kepada sejumlah media.Bagi Buntaran, keberadaan benteng Lamajang tidak bisa dinilai dengan uang karena nilai sejarahnya sangat kuat. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) akan melakukan kajian untuk melindungi benteng tersebut agar tidak digerus air lagi."Kita minta DPU-TR untuk mengambil langkah apa yang bisa dilakukan oleh Pemeirntah Daerah untuk menyelamatan benteng bersejarah itu," paparnya.Semnatara itu, Deni Rohman AP, menyatakan akan melakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulang sebagai lembaga yang menangani di zona Jawa Timur. "Kita akan lakukan koordinasi dengan BPCB Trowulan-Mojokerto, tentang apa yang bisa dilakukan daerah untuk bisa menyelamatan situs bersejarah Benteng Kerajaan Lamajang Tigang Juru," pungkasnya.(Yd/red)
FKDT Kutuk Keras Pengrusakan Patung di Pura Madara Giri Semeru Agung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Peristiwa pengrusakan patung di Pura Mandara Giri semeru Agung Kecamatan Senduro mendapatkan kecaman banyak pihak. Forum Koordinasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) mengutuk keras upaya mengoyak toleransi dan kedamaian umat beragama di Lumajang.Nawawi MPd, ketua FKDT Lumajang menyatakan Indonesia adalah negara dengan berbagai latar belakang ras yang berbeda beda. Sejak berdiri menjadi bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda beda tetapi tetap satu jua.Perbedaan adalah kekayaan dan rahmat yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Indonesia. Lumajang sebagai bagian NKRI yang berdiri sejak 7 abad lebih, dan tercatat sebagai salah satu Kabupaten tua, memiliki latar belakang yang sejarah penduduk yang berbeda-beda, agama, keyakinan, budaya, bahasa, semenjak lama sudah diakui keberadaannya.Perbedaan itu adalah rahmat yang agung dari Tuhan YME karena selama ratusan tahun lamanya, masyarakat Lumajang terbukti mampu menjaga Kebhinekaannya. Upaya-upaya memecah belah persatuan dalam bentuk apapun yang terjadi dalam beberapa waktu terkahir, seperti penganiayaan tokoh Islam, upaya pembunuhandi gereja, pembunuhan kyai, menyebarnya foto viral simbol simbol PKI dan terkahir pengerusakan patung Pura Mandhara Giri Semeru Agung adalah upaya membangkitkan sentimen antar kelompok agama, budaya dan ras.Upaya memecah belah pastinya dilakukan oleh pihak tertentu untuk memancing tindakan SARA dan upaya mereka untuk menciptakan instabilitas. Tindakan tersebut sangat patut di curigai adanya aktor intelektual di balik berbagai kejadian tersebut. Karena jelas bertentangan dengan keinginan seluruh masyarakat khususnya di Lumajang yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang toleran terhadap perbedaan suku agama ras dan antar golongan. Oleh karena itu, PENGURUS CABANG FKDT KAB. LUMAJANG menyatakan sikap:1. Mengutuk keras tindakan kelompok tertentu yang mencoba mengadu domba rakyat Indonesia dengan cara cara yang keji dan memancing sentimen SARA.2. Meminta kepada semua pihak untuk membantu aparat kepolisian untuk menangkap pelaku pengrusakan terhadap patung Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang.3. Meminta pihak berwenang mengusut tuntas pelaku pengrusakan patung Mandhara Giri Semeru Agung dan berupa mencari aktor intelektual.4. Meminta kepada pihak berwenang menjamin kenyamanan beribadah seluruh masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.5. Menghimbau agar seluruh masyarakat tidak reaktif terhadap kejadian yang menimpa pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang karena ini jelas bagian dari upaya adu domba pihak tertentu yang menginginkan instabilitas.6. Menghimbau agar masyarakat Lumajang menyerahkan penyelesaian masalah kepada pihak berwajib "Kita menyampaikan 6 pernyataan sikap FKDT Lumajang atas pengrusakan patung di Pura Madara Giri Semeru Agung itu. Kita sangat mengutuk keras dan meminta polisi mengusut tuntas kejadian tersebut," pungkasnya.(Yd/red)
Serahkan Taman Bacaan, GSNI Gelar Pelatihan Jurnalistik di LKSA Izzatul Jannah
Lumajang (lumajangsatu.com) – Dalam rangka menumbuhkan budaya baca dan budaya literasi dikalangan santri dan santriwati di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Minggu (18/02/2018) DPC Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Lumajang mendirikan taman bacaan sekaligus menggelar acara Penyerahan Taman Bacaan dan Pelatihan Jurnalistik di LKSA Izzatul Jannah, Jl. Dieng No. 625 Desa Dawuhan Lor, Kec. Sukodono, Kab. Lumajang.“Kami mendirikan taman bacaan guna menumbuhkan budaya baca dan budaya literasi pada santri LKSA. Alhamdulillah pada kesempatan ini kami juga melakuklan penyerahan taman bacaan tersebut” papar Khoirur Roziqin, Ketua DPC GSNI LumajangDalam acara tersebut dibuka oleh Haryadi, S.H selaku Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Lumajang dan dilanjutkan penyerahan sertifikat secara simbolis dari Ketua DPC GSNI Lumajang kepada Ustadz Syamsul Shodiqin selaku pengasuh LKSA Izzatul Jannah. Acara selanjutnya adalah pengarahan perihal pengelolaan taman bacaan oleh Chindy Vionariska, A.Md Pustakawan Kabupaten Lumajang dan pelatihan jurnalistik dengan pemateri Babun Wahyudi, S.H Pimred Lumajangsatu.com dan Fitro Kurniadi wartawan koran Memo Timur Biro Lumajang. “Setelah acara dibuka oleh Bapak Haryadi, selanjutnya adalah penyerahan taman bacaan secara simbolis kepada pengasuh LKSA Izzatul Jannah, pengarahan pengelolaan taman bacaan, serta pelatihan jurnalistik,” terangnyaDinas Sosial Kabupaten Lumajang mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh DPC GSNI Lumajang. Mereka merasa senang dan bangga kepada GSNI Lumajang yang telah mendirikan taman bacaan di LKSA Izzatul Jannah. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat dikembangkan tidak hanya mendirikan taman bacaan di LKSA Izzatul Jannah, melainkan dapat juga mendirikan taman bacaan di LKSA lainnya serta berharap agar anggota GSNI Lumajang menjadi generasi mandiri yang dapat membangun dan meningkatkan budaya literasi di Indonesia.“Saya mewakili Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, merasa senang dan bangga kepada adik-adik GSNI Lumajang. Saya harap kedepannya dapat mendirikan taman bacaan di LKSA lainnya dan semoga adik-adik GSNI Lumajang menjadi generasi yang mandiri, tangguh, handal sehingga dapat membangun budaya literasi di Indonesia,” tutur Bapak Haryadi, S.H.Kegiatan yang diadakan oleh GSNI Lumajang diikuti 70 peserta, terdiri dari santri LKSA Izzatul Jannah, santri LKSA Al-Masuriyah, DPC GSNI Lumajang, PA GMNI Lumajang, DPC GMNI Lumajang. Selain itu, juga dihadiri oleh Saifuddin (Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang), Chindy Vionariska, A.Md (Pustakawan Kabupaten Lumajang), dan Alumni GSNI Lumajang“Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai elemen. Dan juga turut dihadiri oleh Pustakawan Lumajang, Kabid Pemberdayaan Sosial, dan Alumni GSNI Lumajang,” ujar Bryant Hamzah, Ketua PelaksanaSegenap DPC GSNI Lumajang mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengasuh LKSA Izzatul Jannah yang telah mensupport GSNI Lumajang dalam kegiatan yang dilakukan di LKSA dan berterima kasih kepada para donatur, baik donatur buku yang diperoleh melalui online dan secara langsung. (Red)Jurnalis Warga : M. Yusril F. dan M. Khoirul A. (Santri LKSA Izzatul Jannah)
SCS SMAGA Gelar Pelatihan Jurnalistik Bersama L1
Lumajang (lumajangsatu.com) - Study Club Sejarah (SCS) SMA Negeri 03 Lumajang mengeglar pelatihan jurnalistik bersama Lumajangsatu.com. Kegiatan yang ditempatkan kantor L1 Perum Suko Blok N-3 Lumajang itu bertemakan "Mencetak Calon Jurnalis Profesional yang Berkarakter dan Berjiwa Nasionalis", Sabtu (17/02/2018).Thoriq, Ketua SCS SMAGA Lumajang menyatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan awal bagi anggota baru SCS. Setelah mengikuti kegiatan jurnalistik, dilanjutkan dengan kegiatan stady sejarah kesejumlah tempat bersejarah di Lumajang, baik jaman kerajaan, kolonial dan kemerdekaan."Kami sangat berterima kasih kepada L1, karena ini adalah kegiatan awal SCS dengan tujuan agar anggota SCS bisa paham tentang materi dasar juranlistik," jelas Thoriq.Yopi Aris Widianto, pembina SCS SMAGA menyatakan bahawa kegaiatan jurnalistik kali ini adalah untuk kedua kalinya. Angkatan pertama sudah mengikuti pelatihan jurnalistik dan ada yang saat ini terus menulis semua kegaiatan SCS."Ini adalah kegaiatan yang kedua kalinya, yang pertama sudah dilakukan dan ada satu anggota SCS yang hingga kini terus menulis semua kgiatan SCS dan kegiatan di SMA Negeri 3 Lumajang," paparnya.Babun Wahyudi, Pimred Lumajangsatu berterima kasih kepada SCS karena bersedia menggandeng L1. Lumajangsatu.com memang memiliki program citizen jurnlism (jurnalis warga) dan siap membimbing siswa-siswi di Lumajang untuk senang menulis."Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami, kita ingin warga Lumajang bisa ikut mengabarkan tentang Lumajang melalui program citizen jurnalism L1," pungkasnya.(Yd/red)
Agar Tak Cepat Rusak, Play Ground ALun-alun Lumajang Harus Dijaga
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak dibuka untuk umum, Alun-alun Kabupaten Lumajang tidak pernah sepi pengunjung. Namun, akibat pengunjung yang kurang tertib, sejumlah fasilitas seperti di wahana Play Groud sebagian ada yang rusak.Aris Santuso, salah seorang pengunjung mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah menyedikan fasitas umum untuk rekreasi murah. Namun, pengunjung berharap agar ada petugas khusu di play ground yang tugasnya mengingatkan pengunjung dan memperbaiki sarana jika rusak."Harus ada petugas khusus yang menjaga, semisal ada anak ditas 6 tahun naik maka diperingatkan. Jika ada fasilitas yang rusak langsung dibenahi agar tidak tambah rusak," papar Aris, Jum'at (16/02/2018).Yuli Haris, Kabid Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyatakan di Alun-alun sudah ada 21 petugas. 21 orang itu bertugas sebagai penyapu, perawat taman, penjaga malam dan lainnya."Sudah ada 21 petugas yang khusus menjaga dan merawat Alun-alun Lumajang yang saat ini ramai menjadi wisata keluarga," terangnya.Yuli berharap pengunjung bisa menjaga fasilitas umum yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut. Sebab, masih banyak tangan-tangan jahil yang sengaja merusak dan mencuri barang-barang yang dipasng di ALun-alun Lumajang."Kita berharap warga dan pengunjung ikut menjaga, memperingatkan pengunjung lain untuk buang sampah ditempatnya, tidak merusak fasiltas yang sudah disediakan agar Lumajang tambah tertib," pungkasnya.(Yd/red)
Yuk.. ! Nikmati Festival Kesenian Kawasan Selatan di Alun-alun Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di Alun-alun akan berlangsung meriah. Delapan Kabupaten dipesisir Jawa Timur telah hadir dan siap memeriahkan Kabupaten Lumajang selama dua hari.