Lumajang(lumajangsatu.com) - Belum segenap 2 bulan menjadi sebagai Kepala Kantor Pelayanan Terpadu (KPT), Paimin langsung membuat terobosan dengan pelayanan sistem online. Hal ini didasarkan untuk memudahkan masyarakat mengurus perijinan dengan sistem online. "Jadi ijin dengan online memudahkan masyarakat, apalagi informasi sudah digengaman tangan," ujar Paimin, mantan Camat Candipuro. Paimin mengaku peluang bisnis online di jaman sekarang sudah besar. Sehingga, kemudahan dalam perijinan usaha harus dipermudah, tidak perlu kesulitan. "Masyarakat bisa mengurus sendiri, mudah dan murah, tinggal memenuhi persyaratannya saja," jelas pria yang suka koleksi akik. kemudahan dalam pelayanan masyarakat wajib dilakukan oleh pemerintah Daerah. Karena dengan kemudahan ijin, iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi bisa maju pesat.(ls/red)
lumajang hari ini
Dua Pemain Eks Timnas U-19 Gabung PSIL Minta Support Lumajangsatu.com
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua pemain eks Timnas U-19, Junda Irawan dan Dio Permana yang resmi bergabung dengan Klub kebanggaan masyarakat Lumajang PSIL. Ketika bertemu dengan pimpinan redaksi Lumajangsatu.com, Babun Wahyudi menyampaikan minta dukungan untuk bisa membawa PSIL ke Divisi Utama. "Mohon dukunganya mas, semoga bisa membawa PSIL ke Divisi Utama," ujar Junda Irawan, yang juga mantan pemain Brisbane-Australia itu. "Salam kenal mas, minta supportnya," ujar Dio Permana usai menekan kontrak dengan manajemen PSIL Lumajang. Dua pemain bertalenta tinggi ini sangat senang bergabung dengan PSIL Lumajang. Dirinya juga ingin merasakan iklim kompetisi Liga Amatir yang panjang dan lama. Babun Wahyudi mengaku sangat senang dengan 2 pemain muda bertalenta tinggi mau bergabung dengan PSIL. Apalagi, syarat menjadi pemain Profesional, keduanya harus tetap profesional meski membela tim Amatir. "Kami sangat senang, PSIL diperkuat mereka bedua, kita akan support," jelas Yudi sapaan akrab Pimred media online kesayangkan masyarakat Lumajang itu.(ls/red)
Inilah Skuad PSIL Liga Nusantara
Lumajang(lumajangsatu.com) - Setelah melakukan seleksi selama 4 hari di Stadion Suko Raya. Akhirnya tim Manajemen dan Pelatih menetapkan 25 pemain yang layak memperkuat tim kebanggaan masyarakat Lumajang. "Kita pilih 25 pemain karena kemampuanya diatas yang lain," ujar Pelatih PSIL, Mahmudiana kepada wartawa di Wisma Amanda. Dari seleksi lebih 100 pemain baik lokal dan luar kota. Akhirnya terpilih sebanyak 25 pemain yang memiliki kemampuan luar biasa saat seleksi. Skuad PSIL di Liga Nusantara 2015 : Kiper : Markus (PS.Biak), Alfindi (PSIL) dan Andik (PS.Batam) Belakang : Kasiadi (Persifa Fakfak+Persijap Jepara ISL), Junda Irawan (Eks Timnas U-19/Breasbane Roar Australia/Arema Crounus), Aris, Nugroho, Satriyo, Bayu, Agung (PSIL). Tengah : Yusuf Efendi (Persiwon Wondama/Papua), Hambali (Persid Jmbr), Andika (Perseta Tl agung), Dio Permana (Eks Timnas U-19/Arema Crounus), Puguh, Nanang, Dean, Oni Arisandi (PSIL/PS.Badung), Irawan (PS Badung) dan Agung R (PSIL) Striker : Wawan, Eka (Persiwon Wondama), Atok dan Sugeng(PSIL).(ls/red)
Tak Kunjung Panen Raya, Harga Beras Kian Mahal
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar tanaman padi di wilayah Lumajang tak kunjung panen raya, ditengarai menjadi salah satu penyebab harga beras di pasaran mahal hingga tembus Rp.12.000 per kg, Rabu (25/02/2015). Seperti ladang milik Sriyadi (42) salah satu warga Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang. Pasalnya tanaman padi miliknya masih berumur 58 hari dan baru akan di panen sekitar 42 hari lagi. "Ini masih umur 58 hari mas, sebulan lagi baru bisa di panen," tuturnya saat di konfirmasi lumajangsatu.com di ladangnya. Hal sedana juga di ungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, menurutnya salah satu penyebab harga beras kian mahal juga dipengaruhi oleh minimnya bahan baku berupa padi. "Setelah kami cek ke pasaran memang harga beras ada yang mencapai Rp. 12.000 per kilogram, sebab masih banyak lahan padi milik petani belum panen raya," ungkap Agus Eko Suprayitno Kepala Disperindag Lumajang. Sementara di pasaran, banyak warga yang beralih membeli beras kualitas sedang dan biasa, bahkan tidak sedikit warga yang mencampur berasnya dengan beras jagung untuk dimasak sehari-hari. "Yang laris beras yang murah-murah mas, dan beras jagung juga," jelas Andik salah satu pedagang di Stand Pasar Baru Lumajang. Harga beras di pasaran lereng Gunung Semeru ini di perkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga panen raya tiba. (Mad/red)
Ular Sanca Penunggu Gunung Lemongan Gegerkan Warga
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga Desa Ranupakis Kecamatan Klakah, digegerkan dengan penemuan seekor ular piton atau sanca jenis sanca kembang di curah desa setempat, Selasa (24/02/2015). diduga kuat hewan itu berasal dari hutan gunung lemongan yang terbawa arus air hujan. Ular sanca yang mengandalkan kekuatan tubuhnya untuk menakhlukkan musuhnya ini ditemukan pertama kali oleh Muhammad saat pulang dari ladang. "Anak saya muhammad yang menemukannya ini mas, pas nyebrang jalan," ungkap Abdul sambil tersenyum. Warga yang mendengar kabar penemuan ular sanca berukuran besar ini pun langsung mendatangi rumah muhammad satu persatu untuk melihat ular langka ini. Diduga ular ini berasal dari gunung lemongan yang terseret arus banjir saat hujan deras mengguyur puncak gunung lemongan. "Kemungkinan ular ini terseret air hujan dari atas gunung mas," papar Satuhan Kepala Desa setempat. Lebih lanjut ia menjelaskan ular sanca ini memiliki panjang sekira 4 meter lebih dan berat sekira 20 kg sebab jika dikeluarkan dari sangkarnya minimal harus tiga sampai empat orang yang memegangnya. "Kalau cuma tiga orang gak berani ngeluarkan saya mas," tambahnya. Selanjutnya, ular ini rencananya akan dikembalikan ke tempat asalnya yakni kawasan hutan gunung lemongan, khawatir menimbulkan balak jika di jual. "Sebenarnya sudah ada yang nawar 1 juta mas, tapi gak dijual takut terkena balak kemungkinan besar akan di kembalikan lagi ke atas gunung," lanjut orang nomer satu di Desa Ranupakis itu. (Mad/red)
Ngateman : Bergabungnya 2 Pemain Eks Timnas U-19 Bukti PSIL Dipercaya Membina
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ketua Assosiasi PSSI, Ngateman, sangat bangga dengan adanya 2 eks pemain Timnas U-19 mau bergabung dengan tim kebanggaan masyarakat Lumajang. Dia mengaku senang ada pemain muda berbakat yang sempat memperkuat Garuda Muda yang dilatih Indra Sjafri. "Dengan Arema mau melepaskan pemain muda berbakatnya ke PSIL, Ini bukti pembinaan dan pengelolaan sepak bola di Lumajang sangat baik," ujar Ngateman, Ketua PSSI Lumajang. Dua pemain Eks Timnas U-19 yakni Dio Permana dan Junda Irawan dikenal pemain yang sempat akan bergabung dengan Arema Senior. Namun, untuk lebih meningkatkan kemampuannya diminta oleh Arema untuk bergabung dengan PSIl yang dilatih oleh Mahmudiana, mantan pelatih Persiwa Wamena. "Ini bukti, kalau PSIL adalah klub yang konsisten dalam pembinaan pemain usia dini dan manajemen sangat bagus," jelas pria yang juga Anggota Satintelkam Polres Lumajang. Dio Permana dan Junda Irawan sudah mulai berlatih dengan PSIL di Stadion Suko Raya, Senin(23/02) sore. Keduanya memperlihatkan kemammpuannya di hadapan petinggi Assosiasi PSSI, Manajer dan Pelatih klub berjuluk Laskar Wirabhumi.(ls/red)
Demam Batu Akik Landa Anggota DPRD Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Demam batuk akik ternyata bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali anggota DPRD Lumajang. Bahkan, sebagian anggota DPRD Lumajang menjadi pengkoleksi batu permata dan akik dari berbagai jenis berbatuan di Nusantara. Salah satu anggota DPRD Lumajang dari Fraksi Demokrat, Idris Marzuqi SPd, dirinya memiliki banyak koleksi batu akik dan sering berburu dengan harga jutaan rupiah. Dia menyukai batu akik dikarenakan ada keindahan dan seni disebuah batu yang jadikan cincin dijemarinya. "Saya suka mas, melihat batu akik, serasa pas bila dipakai dijemari tangan," ujar pria yang juga Ketua Fraksi Demokrat itu. Hal senada disampaikan oleh Legislator dari Golkar, Suigsan, dirinya menyukai batu akik dikarenakan aksesoris yang pas. Selain itu, ada keunikan sendiri bila memilih batu akik dan berbagai motifnya. "Saya sih, suka batu akik kelihat bagaimana gituh," jelas pria yang sempat masuk dalam kandidat Wabup Lumajang itu. Dari sebagian anggota dewan yang demam batu akik, mengaku masih kalah dengan koleksi dari Ketua DPDR LUmajang, Agus Wicaksono. "Kalau batu akik pak ketua, anggota dewan kalah semua mas," ujar Suigsan.(ls/red)
Cari Tempat Kost, Buruan Ke Wisma Toga Depan Stadion Semeru
Lumajang(lumajangsau.com) - Bagi pembaca lumajangsatu.com yang masih belum dan mencari tempat tinggal sementara (kost-kost-an). Kini telah hadir, Wisma Toga yang bisa dijadikan tempat kost yang layak dan lokasi strategis di depan Stadion Semeru Lumajang, Jl. Gajah Mada No.2. Wisma toga memiliki 32 kamar dengan fasilitas, tempat tidur, meja belajar, lemari dan kamar mandi dalam. Untuk satu kamar dipatok harga Rp. 500 ribu perbulan. Wisma Toga stategisnya untuk mencari makan pagi, siang dan malam ada deretan warung makan di sepanjang jalan Toga. Apalagi lokasinya dekat dengan pusat kota. Ayo buruan, karena tempatnya nyaman, asri dan senjuk. Wisma toga dibuat untuk tempat kost yang nyaman bagi penghuni perempuan, buruan agar bisa memilih kamar kost yang sesuai selera anda.(ls/red)
Tiya Soegito, Sosok Perempuan Tak Lekang Waktu Promosikan Potensi Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Memajukan Lumajang dengan segala potensinya, khususnya di dunia wisata. Ternyata, harapa ibu 3 anak ini, yang akrab dipanggil Mbah Tiya. Kecintaan pada Lumajang tidak bisa diragukan lagi pada Tiya Soegito ini, salah satu buktinya dengan aktif di komunitas Jepretan Ponsel (Jempol) dengan mengabadikan keindahan alam kaki Gunung Semeru. "Saya sangat ingin Lumajang dikenal oleh orang luar," kata Perempuan berbintang Leo Itu. Menurut dia, banyak komunitas anak muda kreatif yang ingin memajukan Lumajang. Namun, wadah yang bisa menampung kegiatan sangat sulit ditemui. "Kami berharap pemerintah menjadi fasilitator, karena kreatifitas anak muda Lumajang luar biasa," terang perempuan yang suka bergaya santai itu. Tiya berharap untuk memajukan Lumajang disegala potensi yang dimiliki bisa mendengarkan aspirasi masyarakat. Karena sengan mendengarkan aspirasi masyarakat, pasrtisipasi akan muncul dari bawah. "Banyak komunitas memiliki ide gila, tinggal dinas pemerintah menjadi fasilitator, bukan mengaet dan mencuri idenya," tegas perempuan yang suka Travelling itu. Kemajuan Lumajang dalam berbagai bidang bisa dicapai dengan peran serta masyarakatnya dengan Fasilitator pemerintah. "Itu harap saya pribadi bagi Kabupaten Lumajang tercinta," jelasnya.(ls/red)
Dio Permana dan Junda Irawan Eks Timnas U-19 Mulai Latihan Bareng PSIL
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua pemain eks Timnas U-19 yakni, Junda Irawan dan Dio Permana mulai latihan bersama di PSIL Lumajang. Dua pemain muda yang pernah bergabung dengan tim Garuda Muda Indonesia menunjukan kemampuan di hadapan petinggi PSSI Lumajang, Manajemen dan Pelatih PSIL. Dio yang berposisi gelandang sangat piawai dalam mengatur serangan. Sedangkan, Junda Irawan yang berposisi pemain belakang sangat ampuh menghadang serangan lawan. "Kita melihat kemampuan keduanya, sekarang ikut latihan," jelas Mahmudiana, pelatih kepala PSIL di Stadin Suko Raya, Senin(23/02). Kehadiran dua pemain eks timnas mengudang perhatian pelaku sepak bola di Lumajang. Pasalnya, keduanya yang masih berusia 20 tahun, sempat akan memperkuat Arema. Dikarenakan umur masih muda dan fisiknya belum ideal untuk klub ISL, maka disarankan bergabung ke PSIL oleh Manajemen ARema.(ls/red)