Lumajang

Aduh...Lakalantas Capai 99 Kejadian, Kejari Lumajang Hanya Terima 3 Berkas Penyidikan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sunggu mengagetkan, kecelakaan lalu lintas yang mencapai puluhan kejadian dan menelan puluhan korban jiwa sejak awal tahun 2015. Ternyata, yang masuk di Kejaksaan Negeri Lumajang untuk di meja hijaukan hanya 3 berkas. Hal ini disampikan, Kepala Kejaksaan Negeri Lumajang, Gede Nurmahendra kepada wartawan ditemui dikantornya, Selasa(21/04) siang. "Hanya 3 berkas kasus kecelakaan lalu lintas yang masuk di kami," ujarnya yang mengagetkan insan jurnalis. Menurutnya, mengenai sedikitnya kasus kecelakaan lalu lintas yang dilimpahkan, pihaknya tidak mengetahui. Namun, bila mengaju pada Perka Polri No. 14 tahun 2014 tentang manajemen penyidikan tidak pidana sudah diatur. "Tanya sendiri kesana," ungkapnya. Data yang dihimpun di Mapolantas Polres Lumajang sejak Per Januar- hingga April 2015, Ada 99 Kasus kecelakan dengan angka korban meninggal 32 orang,luka berat 1. luka ringan mencapai 106 orang. Mengenai sedikitnya kasus kecelakaan yang dimeja hijaukan, Kasatlantas AKP Hardono belum bisa menjawab dan meminta insan jurnalis ke Kanit Laka, Ipda Toni. Sayangnya, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari Satlantas.(ls/red)

H.Thoriq Temui Bupati Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menjelang diputarnya Kompetisi Liga Nusantara, Pengurus PSIL Lumajang, . Thoriq bersama Ketua PSSI, Ngateman, Exsco PSSI, Susianto, Kanpora Agus Triyono dan Plt Ketua KONI Pujo menemui Bupati Lumajang. Pertemuan ini, membahas  soal kesiapan PSIL untuk mengarungi Liga Amatir Nasional. "Kita menemuai pak Bupati untuk ijin me-launching PSIL di Stadion Semeru yang juga menjadi kandang bermain tim kebanggaan masyarakat Lumajang," ujar H. Thoriq. Lanjut dia, dengan dilaunching PSIL sebagai bentuk kesiapan menghadapi panjangnya kompetisi Liga Amatir. Selain itu, melaporkan pembinaan sepak bola di Lumajang. "Kita berharap pak Bupati membuka launching PSSI pada tanggal 23 April 2015 jam 3 sore di Stadion Semeru dan juga bertanding melawan Tim PON Jatim," ungkapnya. Sedangkan Ketua PSSI Lumajang, Ngateman mengatakan, pembinaan yang dilakukan terhadap dunia sepak bola sudah berjalan sangat baik. Dimulai pembinaan usia dini hingga senior. "Kita sampaikan ke pak Bupati, tahun ini PSSI mengikuti Kompetisi Liga Nusantara, Piala Suratin U-17 dan Saat Pra PORPROV disampaikan atas kegagalanya," ungkapnya. PSSI juga meminta ke orang nomor satu di Lumajang itu, untuk memperhatikan Stadion Suko Raya dalam pengelolaannya dan penambahan fasilitas di Stadion Klakah sebagai stadion Alternatif.(ls/red)

Sebuah Catatan Strategis Menampar Muka Lumajang

Semasa sekolah bagi kebanyakan siswa/ pelajar diminta untuk mencatat mata pelajaran yang diberikan guru. Aksi catat mencatat sudah menjadi sebuah budaya pendidikan bagi penerus bangsa. Ternyata kebiasaan mencatat adalah sebuah proses dimana seorang siswa melakukan kegiatan intelektual untuk mengigatkan sesuatu yang penting yakni pelajaran. Tak jarang, dalam ujian kelas, semua soal dan jawaban ada di buku catatan yang biasa diberikan oleh guru ke murid. Tak jarang, bagi siswa yang tidak belajar, jika ujian pasti mencontek catatan dibukunnya. Dalam sebuah pemaknaan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id), catat dan mencatat diartikan menulis sesuatu peringatan. Jadi kegiatan mencatan untuk mengingat sesuatu yang perlu dingatkan, bukan sekedar dicatat dan disimpan. Penulis menemukan seorang kawan Komunitas Jepretan Ponsel Lumajang (Jempol) saat mengelar Kopi darat (Kopdar) ke Komunitas Ponsel Jawa Timur dalam setiap mengelar rapat selalu dicatat apa keperluan dan masukan serta kritikan anggotanya. Bahkan, setiap mengelar rapat di warung kopi, si tukang catat, kerap memperingatkan hal-hal yang perlu dilakukan sesuai hasil catatan rapat. Ternyata sebuah catatan sangat penting untuk suksesnya sebuah kegiatan. Demikian pula dengan Catatan Strategis DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Lumajang tahun 2015, untuk pembangunan Lumajang. Catatan memang tidak sesuatu yang baik, tetapi ada kritikan dan masukan untuk ditindak lanjuti untuk suksesnya pembangunan di Lumajang. Dalam catatan strategis DPRD, Bupati Lumajang, As'at Malik yang baru dilantik sangat kaget, lantaran banyak sekali kerja Pejabatnya yang kurang memuaskan bagi wakil rakyat. Bahkan, dalam pidatonya, As'at Malik yang dikenal sabar dan kalem, meminta wakil rakyat tidak menuangkan sebuah kata kasar dalam catatan. Catatan Legislatif memang menukik dan tajam kinerja pemerintah ditangan SA'AT kedua, banyaknya tower bodong, PAD Pasir menurun, Kinerja PNS stagnan, PD Semeru yang merugi, bidang pendidikan dan kesehatan yang amburadul, pajak PBB menurun dan lain-lain. Tapi apresiasi juga diberikan dalam catatan wakil rakyat sukses meraih adipura, WTN, Satyalencana hingga Kinera Sangat Tinggi. Ya memang sebuah catatan bagi seorang pemimpin yang dulu pernah melakukan kegiatan mencatat adalah hal  pahit. Tapi catatan yang baik tidak selalu kata-kata bagus. Karena manusia, kelompok, organisasi dan negara, tidak luput dari hitam, putih dan abu-abu. Catatan memang sangat penting untuk sebuah evaluasi dalam sebuah organisasi besar seperti Pemkab Lumajang. Kita pernah mengetahui sebagai mana catatan Soe Hok Gie seorang aktivias mahasiswa dalam perjalanan sejarah disaat Indonesia Merdeka. Bahkan, Soe Hok Gie juga pernah mencatat perjalanan bapak pencetus republik Indonesia, Tan Malaka dalam buku Madilog. Catatan-catatan sejarah memang tidak mudah dilupakan, bahkan catatan atas, bawah, tengah dan pinggir bisa membawa kemajuan sebuah manusia, daerah dan bangsa. Catatan bukan hanya goresan tinta diselembar kertas putih. Melainkan sebuah perjalanan dari kehidupan manusia untuk lebih baik, demikian halnya Kabupaten Lumajang di bawah kepemimpinan As'at Malik. Tanpa catatan, Lumajang bukan apa-apa, lalu apa dan seperti apa. Tetapi harus berbuat apa. Jayalah Lumajangku dengan catatan sejarahnya kemarin, kini dan masa depan. (red)

Terendam Banjir, Lima Hektar Tanaman Padi Petani Terancam Gagal Panen

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lumajang utara mengakibatkan banjir setinggi lutut orang dewasa merendam hektaran tanaman padi di Area Persawahan Kecamatan Klakah Lumajang, Selasa (21/04/2015). Diduga kuat banjir ini datang dari danau Ranu Pakis dan Ranu Tegal Randu, yang tidak kuat menahan debit air sehingga mengalir ke area persawaahn petani. "Ya banjir dari Ranu Pakis mas," ungkap hartatik salah satu petani saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Sedikitnya 5 hektar tanaman padi siap panen milik petani terendam dan terancam gagal panen jika hujan terus mengguyur wilayah tersebut. "Luas mas, mulai dari prayuana sampai sini, ya mungkin sekitar itu wes," tambahnya. Banjir tahunan itu tidak hanya merendam tanaman padi milik petani, beberapa rumah warga pun sempat dimasuki air, meski tidak sedalam di area persawahan. "Ya ini kadang masuk kedapur saya mas," papar Saiful Bahri salah satu warga. Ranu pakis dengan kedalaman 26 meter dan luas sekira 50 hektar ini diduga tidak kuat menahan debit air karena arus irigasi pembuangan air sudah mulai dangkal. "Faktornya untuk beberapa bulan ini untuk pembuangannya masih dangkal mas, sehingga air terpaksa terbuang secara liar," ungkap Abdul Said Juru Pengairan UPT Klakah saat ditanya sejumlah awak media. Menurutnya, pihak PU baru akan melakukan normalisasi pembuangan air pada Juli mendatang, agar jika hujan tiba air yang tergenang di Ranu Pakis dapat diatur dengan seksama. "Untuk PU sendiri mungkin pada bulan 7 nanti akan melakukan normalisasi pembuangan air mas," tambahnya. (Mad/red)

Gawat..!!! 181 Tower Bodong Ditertibkan, Lumajang Terancam Krisis Sinyal HP

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jika MoU antara Satpol PP dan PLN bisa dilakukan, maka Lumajang diprediksikan akan krisis sinyal telepon seluler atau HP. Pasalnya, akan ada 181 tower seluler yang akan diputus aliran listriknya karena tidak berijin alias bodong. "Kita akan lakukan MoU dengan PLN agar bisa memutus aliran listrik tower-tower yang tidak berijin," ujar Hj. Nur Hidayati M.Si ketua Komisi A DPRD Lumajang. Untuk saat ini, Satpol PP belum bisa meminta PLN melakukan pemutusan aliran listrik tower bodong. Sebab, dalam aturan PLN pemutusan aliran listrik karena adanya permintaan pemilik. "Saat ini, PLN tidak bisa memutus aliran listrik tower bodong karena aturan PLN pemutusan aliran litrik karena adanya permintaan dari pemilik," jelasnya. Jika MoU itu telah bisa dilakukan, maka Pemkab tentunya akan bisa meminta PLN untuk memutus aliran listrik tower bodong. Sanksi itu perlu dilakukan, karena keberadaan tower sudah merugikan negara dan warga sekitar. "Kemaren kita sudah sidak dan temukan tower bodong di Desa Kaliboto Kecamatan Jatiroto," jelasanya. Sejumlah masyarakat kawatir jika tower-tower bodong diputus aliran listriknya Lumajang akan kesulitan sinyal HP. Sebab, 181 tower seluler diperkirakan adalah 70 persen dari jumlah tower di Lumajang. "Waduh, bisa krisis sinyal HP ini mas, kita minta ada solusi yang menguntungkan semuanya dan jika ada oknum pejabat pemkab terlibat dalam keberadaan tower bodong ini agar ditindak secara tegas," ujar Hamedi warga Yosowilangun.(Yd/red)

Ramai Tower Bodong Masuk Catatan Strategis DPRD, Polisi Cium Aroma Penyelewengan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sebelum ramai persoalan 181 tower bodong di Lumajang masuk dalam catatan strategis DPRD Lumajang, ternyata Reskrim Polres telah melakukan penyelidikan. Polisi nampanya sudah mengendus aroma tidak sedap penyelewengan tower-tower bodong tersebut. "Kita sudah lakukan penyelidikan dan mengumpulkan data dan keterengan tentang tower-tower bodong yang berdiri tegak di Lumajang," ujar Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang, Selasa (21/04/2015). Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat tentang keberadaan sejumlah tower bodong, polisi langsung meminta keterangan dari Satpol PP dan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) selaku penegak perda dan penerbit ijin. "Kita sudah minta keterangan dari Satpol PP dan KPT karena kedua lembaga tersebut pasti tahu tentang tower-tower itu," jelasnya. Ditanya apakah masuk dalam tindak pidana korupsi atau kriminalitas biasa, Heri masih belum menyebutkannya. Sebab, pihaknya masih dalam proses pengumpulan data dan keterangan. "Iya, kita belum bisa sampaikan apakah masuk korupsi atau hanya kesalahan administrasi, karena kita masih lakukan pengumpulan data dan keterangan," pungkasnya.(Yd/red)

Peringati Hari Kartini, Kader PMII Lumajang Baksos ke Panti Jompo Wisma Lansia

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan aktifis yang tergabung dalam Korp PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Putri memberikan santunan di panti jompo Wisma Lansia jalan Panjaitan. Kegiatan tersebut merupkan rangkaian peringatan hari Kartini tanggal 21 April 2015. "Kegiatan ini adalah dalam rangka rangkain peringatan hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, kita memperingatinya dengan memberikan sumbangan kepada para lansia," ujar Luluk Mukarromah ketua Kopri PMII Lumajang, Selasa (21/04/2015). Bantuan tersebut kata Luluk berasal dari sumbagsih anggota serta warga Lumajang yang memberikan bantuan saat PMII menggelar aksi penggalangan dana. Hasil sumbangan yang terkumpul kemudian diberikan dalam bentuk sembako dan sejumlah kebutuhan sehari-hari. "Sumbangan itu berasal dari anggota PMII dan juga sumbangan dari warga Lumajang, karena kemarena kita lakukan aksi galang dana di Adipura," papar perempuan cantik berkaca mata itu. Sementara itu, Muhammad Hariyadi ketua PC PMII Lumajang menyatakan bahwa kegiatan itu sebagai bentuk untuk menggugah kepedulian anggota PMII dengan lingkungan. Sehingga. anggota PMII bisa respon dengan lingkungan jika ada ketertindasan atau ketidak adilan. "Ini untuk menggugah anggota PMII agar ikut peduli dengan lingkungan sekitar, bukan hanya di wisma lansia saja namun dimanapun anggota PMII berada," jelasanya.(Yd/red)

Usai Tawuran, Begal Penuh Tato Dibekuk Polisi Setelah Buron Setahun ke Bali

Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah buron selama satu tahun akhirnya pelarian Septian Shandy Dewangga (20) warga Labruk Kidul Kecamatan Sukodono berakhir dibalik jeruji besi. Tersangka terlibat dalam aksi pembegalan yang menimpa Rosita (17), 22 April 2014 silam di jalan Asahan kelurahan Jogoyudan. "pelaku ini buron selama satu tahun dan berhasil kita tangkap 19 April lalu dan langsung kita amankan," ujar Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Selasa (21/04/2015). Saat itu, pelaku membegal seorang perempuan dengan cara menodongkan senjata dengan dua temannya. Ketika hendak membawa kabur sepeda hasil curian, korban memegangi sepedanya dan terseret hingga 30 meter. "Korban sempat terseret 30 meter karena memegangi sepedanya, namun akhirnya terlepas setelah dipukul oleh salah satu pelaku," paparnya. Saat ini, polisi terus melakukan pengejaran kepada dua pelaku yang lainnya. Polisi juga telah menetapkan dua tersangka lainnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). "Kita sudah kantongi identitas dari pelaku lainnya, dan kita sudah tetapkan sebagai DPO," jelasnya. Awalnya kata Heri, pelaku yang banyak dipenuhi tato di dada dan lengannya itu ditangkap karena terlibat aksi tawuran di Gor Wira Bhakti Lumajang. Setelah dicocokkan nama, tersangka pelaku juga masuk dalam pencarian polisi. "Awalnya pelaku tertangkap karena terlibat aksi tawuran di Gor Wira Bhakti setelah buron ke Bali, kemungkinan merasa aman sehingga pulang ke Lumajang lagi," pungkasnya.(Yd/red)

Astaqfirullah..! PD Semeru Merugi Terus, DPRD Minta Diaudit dan Ditutup Aktivitasnya

Lumajang(lumajangsatu.com) - Perusahaan Daerah Semeru (PD Semeru) terus menerus mengalami kerugian yang sangat besar. Padahal melalui APBD hingga tahun 2015 sudah diberikan penyertaan modal Rp. 2.5 Milyar tapi belum bisa memberikan keuntungan. Data yang masuk di Komisi C yang terus melakukan pengawasan, ditahun 2013 PD semeru mengalami kerugian Rp. 199.413.822 dan ditahun 2014 rugi lagi Rp. 140.489.651. "Berdasarkan rapat intern komisi C, untuk dilakukan Audit dan diberhentikan dalam segala aktivitasnya, karena membebani APBD rakyat Lumajang," ungkap Wakil Ketua DPRD Lumajang, Sugiantoko saat menyampaikan catatan strategis. PD semeru oleh DPRD Lumajang yang ingin membuka bengkel perbaikan mobil sudah dibantu oleh DPRD melalui APBD. Namun, bengkel yang dijalankan PD Semeru tidak berkembang, tetapi sepi dari pelanggan. PD Semeru yang berada di Utara Gor Wira Bhakti Lumajang juga sepi aktivitas. Sehingga, PD Semeru tidak terlihat sebagai perusahaan daerah yang bisa menyumbang PAD.(ls/red)

Setia Kawan dan Maharaja Sumbang PAD, Tempat Karaoke Lainya Belum?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menjamurnya hiburan karaoke keluarga di Lumajang, ternyata didapatkan baru 2 yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yakni Setia Kawan dan Maharaja. Hal ini setelah dilakukan kunjungan kerja ke pengusahan hiburan awal tahun 2015 lalu. DPRD lumajang berharap, Pemkab Lumajang menertibkan para pengusaha hiburan yang illegal alias tidak memiliki ijin. "Mohon ditertibkan," kata Wakil Ketua DPRD lumajang, Sugiantoko. lanjut dia, dalam penyajian data PBB P2P yang ada di LKPJ Bupatyi dengan hasil kunjungan komisi C tidak sama di Baku Pajak Rp. 7.100.000. Sedangkan realisasinya . Rp. 8 Milyar.  "Untuk pajak hasil kunjungan sekitar 10 milyar dan realisasinya 7 milyar, kami berharap tunggalkan tahun 2015 untuk PBB p2p bisa tercapai 100 persen," ungkapnya. Sektor PAD memang jadi sorotan DPRD lumajang, karena ada indikasi kebocoran dan lemahnya dalam pengawasan serta pelaksanaan dilapangan.(ls/red)