Lumajang

Ratusan Alumni dan Kader Hadiri Konsolidasi dan Mucab 2 IKA-PMII Lumajang di Pendopo

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan kader dan alumni Pererakan Mahasiswa Islam Indonesia yang terabung dalam Ikatan Keluarga Alumni (IKA-PMII) Kabupaten Lumajang memenuhi pendopo Kabupaten. para Alumni dan kader PMII hadir dalam acra Konsolidasi dan Muscab 2 IKA-PMII dengan tema "Bersama IKA-PMII Kita Bangun Lumajang Bersih,", Sabtu (30/05/2015) Hadir dalam acara konsolidasi tersebu M. Nur Purnamasidi (Anggota DPR RI fraksi Golkar), Thoriqul Haq (anggota DPRD Jatim frkasi PKB) dan Hj. Nur Hidayati M.Si (anggota DPRD Lumajang fraksi NasDem). Sedangkan dari PB IKA-PMII diwakili oleh Nico Ainul Yaqin dan DR. Misbahul Munir dosen pasca sarjana IAIN Sunan Ampel Surbaya. Acara Konsolidasi dan Muscab 2 IKA-PMII dibuka langsung oleh Bupati As'at Malik. Dalam sambutannya, Bupati meminta agar IKA-PMII tidak sungkan-sungkan untuk memberikan kritik dan masukan untuk bersama-sama membangun Lumajang. "Saya berharap nanti IKA-PMII bisa terus melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk membangun Lumajang sejahtera dan bermartabat," paparnya. Sementara itu, KH. Khoiri M.Pdi mantan ketua IKA-PMII Lumajang berharap agar ketua yang baru bisa mengayomi semua kader dan alumni PMII Lumajang. Sudah waktunya, PMII Lumajang bersama-sama untuk mensolidkan gerakan untuk kesejahteraan bersama. "PMII adalah rumah besar kita bersama dan sudah waktunya PMII Lumajang meraptkan barisan untuk kepentingan bersama," terangnya. Ketua penitia kegiatan Babun Wahyudi dalam sambutannya mengucapakan terima kasih kepada Bupati karena telah menfasilitasi terlaksananya Konsolidasi dan Muscab 2 IKA-PMII di Pendopo Lumajang. Panitia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh alumni dan kader PMII yang ikut andil dalam mensukseskan kegiatan tersebut. "Kami yakin, yang hadir dalam acara ini adalah kader dan alumni PMII yang tetap pada jalan pantang meninggalkan PMII dalam situasi dan kondisi apapun," terang alumni STIH Jenderal Sudirman Lumajan itu.(Ls/red)

26 SD di Lumajang Dalam Kondisi Kritis dan Terancam Bubar

Lumajang (lumajangsatu.com) - 26 Sekolah Dasar (SD) di kabupaten Lumajang dalam kondisi kritis. Pasalnya, ke 26 SD tersbut jumlah muridnya hanya 1-8 siswa setiap kelasnya. Padahal, standart jumlah siswa untuk SD 35 siswa perkelas. "Empat tahun lalu kita sudah merencanakan untuk melakukan regrouping 26 SD tersbut," ujar As'at Malik, Bauptai Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (29/05/2015). Dari hasil survey United States Agency for International Development (USAID) jumlah guru PNS di setiap SD minimal 4 orang. Jika ada 26 SD yang tidak maksimal karean jumlah siswanya sedikit maka ada 104 guru PNS yang tidak optimal. "Jika ini bisa kita regrouping, maka 104 guru itu bisa kita sebar kesejumlah lembaga sekolah yang kekeurang guru," terangnya. Saat ini, sudah ada 3 SD yang dipastikan positif untuk digabung dengan sekolah lainnya. Sedangkan untuk sisanya masih menunggu koordinasi lebih lanjut. "Yang positif adalah 3 SD, sedangkan sisanya masih kita koordinasikan," pungkasnya.(Yd/red)

Diserang Ulat Kecil Semalam, Patani Selada Air di Desa Mojo Gagal Panen

Lumajang (lumajangsatu.com) - Para petani selada air di kawasan Rowo Kancu Desa Mojo Kecamatan PAdang gagal panen. Pasalnya, dalam semalam lahan puluhan hektar lahan selada air milik petani diserang ulat kecil. "Habis mas, padahal itu semalam saja, itu bisa dilihat yang menghitam itu yang diserang oleh ulat," ujar Zainuddin kepada lumajangsatu.com, Jum'at (29/05/2015). Akibat serangan ulat tersbut, para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Serangan ulat kecil itu adalah yang terburuk, karena hampir seluruh selada air milik petani tidak luput dari serangan ulat. "Rugi banyak mas, karena sudah masuk waktunya panen, eh malah dimakan ulat dan ludes semlam saja," terangnya. Para petani meminta kepada pemerintah untuk ikut memperhatikan nasib para petani. Meski bukan komuditi yang besar, namun selada air sangat penting bagai para petani disekitar Rowo Kancu. "Kita berharap pemerintah memberikan perhatian kepada kami, karena ini adalah sumber mata pencaharian petani sekitar Rowo Kancu," pungkasnya.(Yd/red)   Foto : Kiriman pembaca M. Zainuddin Zuhri 

Lokasi Meninggalnya Misto Dijembatan Grobogan Rawan Begal Motor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peristiwa tewasnya mantan Kepala Sekolah di Dasar Sungai Grobogan Desa Grobogan Jumat pagi tadi menyisakan misteri bagi sebagian kalangan masyarakat setempat, pasalnya disepanjang Jembatan Grobogan kerap kali terjadi aksi begal motor. "Kalau disini sering sekali begal itu mas, baik siang maupun malam hari," papar saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Meski belum ada kepastian penyebab kematian Misto lantaran korban begal Motor namun sebagian warga berfirasat jika kejadian itu merupakan hasil ulah Sang Begal. "Gak tahu juga ya kalau misto ini tewas dibegal, tapi yang jelas disini sering sekali mas terjadi begal motor," tambahnya. Sementara menurut Polisi setempat menegaskan jika Misto ini meninggal bukan karena korban penganiayaan dan dijatuhkan dari atas jembatan setinggi sekira 50 meter. "Kami menemukan mayat ini tidak ada tanda-tanda kekerasan, yang jelas korban habis tenggelam diair," papar AKP Dodik Suwarno Kapolsek Kedungjajang. Lebih lanjut pihaknya akan terus melakuka penyelidikan dan mengotopsi jasad korban guna memastikan penyebab kematian di dasar sungai ini. (Mad/red)

Mantan Kepala Sekolah Ditemukan Tewas Mengambang Di Dasar Sungai Grobogan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Misto Zaenal Arifin (45) warga Desa Klakah Kecamatan Klakah Lumajang ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Grobogan Desa Grobogan Kecamatan Kedungjajang Lumajang, Jumat (29/05/2015). Tidak diketahui pasti penyebab kematian mantan Kepala Sekolah ini, warga setempat menemukan mayat Misto sapaan akrabnya telah mengambang dan tersangkut batu di dasar Sungai Grobogan jumat pagi tadi. "Ya sudah begini mas, mengambang dan tersangkut batu," papar Sumardiyo Salah satu warga saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Polisi yang datang kelokasi langsung melakukan olah TKP, serta memeriksa beberapa saksi yang menemukan korban pertama kali. "Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kami langsung kesini mas," papar AKP Dodik Suwarno Kapolsek Kedungjajang saat ditanya sejumlah awak media. Masih katanya Kapolsek, pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian korban, menurutnya selain melakukan Olah TKP polisi juga akan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang. "Kami masih menyelidi mas, yang jelas kita akan otopsi dulu baru nanti akan disimpulkan," tambahnya. (Mad/red)

Dekat Dengan Wartawan, AKP Sugianto Dilantik Jadi Kapolsek Tekung di HUT Bhayangkara ke 67

Lumajang(lumajangsatu.com) - Perwira polisi yang dikenal dekat dengan wartawan dalam menyampaikan informasi ke masyarakat, AKP Sugianto, kini mendapat promosi jabatan sebagai Kapolsek Tekung. Pelantikan, AKP Sugianto sangat bermaknam, karena bersamaan dengan peringatan Hari Bahyangkara ke 67 tahun. "Kami minta segera adaptasi dan yang utama ciptakan Kamtibmas yang aman dan kondusif," ungkap Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin di Mapolres, Kamis(28/05/2015). Menurutnya, kinerja kepolisian yang dituntut hari ini dan kedepan mampu memberikan pelayanan dan keamanan pada masyarakat. Sehingga, masyarakat merasa aman dan bisa beraktifitas dalam bidang ekonomi. "Semoga ditempat kerja yang baru bisa beradaptasi cepat dan mampu memberikan kinerja yang baik bagi masyarakat," jelasnya. Dimata wartawan Lumajang, AKP Sugianto sosok perwira kepolisian yang enak diajak diskusi dan bila diminta sebuah informasi sangat aktif. Sehingga, wartawan di Lumajang sangat nyaman dengan pelayanan pria asal Malang itu. "Pak sugianto itu, ngerti berita seperti apa yang diharapkan di Kepolisian yang bisa memberikan pelayanan ke masyarakat, jadi dia itu tidak alergi ke wartawan, meski kalau nguyin dengan wartawan sangat kebablasan," ungkap Pimred Lumajantgsatu.com, Babun Wahyudi.   Insan wartawan berharap, AKP Sugianto tetap menjaga etos kerja sangat tinggi. Karena kerja wartawan yang selalu hadir disetiap kejadian di masyaraakat untuk meliput sebagai informasi aktual.(ls/red)

Grebek Arena Judi Sabung Randuagung, Petugas Hanya Amankan 10 Ekor Ayam Aduan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim Satgas Perjudian Polres Lumajang mengrebek arena perjudian sabung ayam di Desa Tunjung Kecamatan Randuagung. Sayang, saat petugas tiba dilokasi, para penjudi sudah kabur duluan dan hanya sisa-sisa dari kegiatan haram. Dalam pengrebekan itum, petugas hanya mengamankan 10 buah ayam yang tidak sempat dibawah kabur penjudi. Petugas juga menemukan tikar untuk judi Cap Jie Kie, Dadu dan uang hasil perjudian sebesar Rp. 600 ribu. "Lokasi perjudian sangat jauh dari rumah penduduk seperti di ladang, jadi kita telat dan mungkin bocor saat kita hendak mengrebek," jelas Ketua Tim Satgas Perjudian, AKP Purwandito. Meski gagal dalam pengrebekan judi sabung ayam di wilayah Timur. Satgas perjudian akan terus melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku judi yang meresahkan masyarakat.(ls/red)

Kalah Banyak Pemain Cadangan, Tim Wartawan Menyerah Atas Polsek Tempeh di Kapolres Cup

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL) mengakui ketangguhan tim Futsal Polsek Tempeh dalam lanjutan Turnamen Kapolres Cup Tiga Pilar di Lapangan Hall Amanda, Kamis(28/05) malam. Pertandingan itu,  Tim Jurnalis yang sempat memberikan perlawanan dan beberapa kali membalas gol dari Polsek Tempeh. Dikarenakan kalah fisik dan kalah jumlah pemain cadangan. Akhirnya, dimenit akhir babak kedua gawang Tim FKWL yang dijaga Abdul Rahman Kompas diberondong 3 gol. Jalanya pertandinga, FKWL yang diperkuat 3 pemain bintangnya, Harry Purwanto Beritajatim.com, Hafid Asnan Radar Semeru dan Yoni Kristiono Semeru FM mampu mengoyak gawang Tim Polsek Tempeh. Skor 3-3 dibabak pertama, bertapa imbangnya. Menyusul pemain utama cidera dan fisik drop, FKWL mampu mencetak gol tambahan melalui Harry Purwanto. Sayang, gol balasan mampu dicetak oleh Tim Polsek Tempeh, skor 4-4. Sejumlah pemain utama yang kelelahan dan cidera, ternyata mampu dimanfaatkan oleh Polsek Tempeh dengan memberondong 3 gol dimenit akhir. "Sebenarnya, kita mampu mengimbang Polsek Tempeh, karena pemain cadangan terbatas, jadi mereka menang dalam nafas," ujar Ahmad Arif Ulinuha, ketua dan Manajer FKWL.   Tim wartawan sempat bertanya-tanya soal batas jumlah pemain cadangan. Pasalnya, pemain polsek Tempeh lebih banyak dibanding FKWL. Tim FKWL Diperkuat oleh Ahmad Arif JTV (Manajer), Babun Wahyudi (Assisten Manajer), Rohman Kompas, Harry Purwanto Beritajatim.com, Hafid Asnan (Radar Semeru), Teguh (Radar Semeru), Boby (Semeru), Yhoni Kristiono (Semeru FM), Fitroh (Lumajangnews) dan Ulum Subhektian (Berita Metro). Meskipun kalah dalam turnamen Kapolres Cup. FKWL berjanji akan menyiapkan tim lebih kompak lagi dan sering berlatih futsal. Pasalnya, tim FKWL akan diundang dalam Turnamen antar wartawan se Jawa Timur di Surabaya..(ls/red)

Peringati Hari Bhayangkara ke 67, Polres Gelar Kapolres Cup Tiga Pilar

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dalam rangka memperingati hari Bhayangkara ke 67 tahun, Polres Lumajang mengelar kejuaraan Futsal 3 pilar di Lapangan Amanda Hal. Kejuaran Futsal ini memperebutakan piala Kapolres cup yang pesertanya dari Anggota Polres, Kodim, Batalyon 527, Pemkab, DPRD, Pengadilan Negeri, Kejaksaan dan Wartawan. "Ya ini sebagai bentuk menjalin silaturahmi dengan semua pihak, dalam menciptakan Kamtibmas," kata Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin, di Hall Amanda. Bagi dia, dengan merayakan hari Bahayangkara dengan futsal, kepolisian mengajak masyarakat dan mitra kerja untuk hidup sehat. Selain itu, dengan futsal jalinan komunikasi dalam Kamtibmas di Lumajang bisa aman dan kondusif. "Ya hadiah dikejuaraan ini sebesar Rp. 3 juta bagi pemenangnya," jelas pria yang sangat suka olah raga dan travellling itu. AKBP Airies Syahbudin juga pernah mendampingi jurnalis Pokja Polres Tajung Perak menang dalam turnamen Futsal antar Pokja di Surabaya. "Kalau melihat futsal saya ingat wartawan pokja Tanjung perak Juara," paparnya.(ls/red)

Mati Dibunuh Perampok di Kairo, Jasad TKW Asal Lumajang Belum Bisa Dipulangkan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tenaga Kerja Winita (TKW) asal Yosowilangan Kabupaten Lumajang ternyata meninggal di Kairo-Mesir karena jadi korban pembunuhan. Hingga kini jasad TKW malang itu masih belum bisa dipulangkan. Staf diplomat Kementerian Luar Negeri mendatangi rumah korban di desa Kebonsari untuk melengkapi data-data yang diperlukan untuk memulangkan korban. Diduga korban adalah TKW yang masuk ke Kairo melalui jalur illegal karena data korban tidak tercatat di Kemenlu maupun di dinas tenaga kerja setempat. Dua staf diplomat datang ke rumah winarti selain melengkapi data, kedua orang tersebut juga meluruskan informasi terkait kematian korban. winarti dibunuh bukan oleh teman kerjanya namun dibunuh oleh dua orang perampok. "Korab bukan dibunuh teman kerjanya, namun dibunuh perampok," ujar Hemar staf Kemenlu, Kamis (28/05/2015). saat itu, dua orang perampok masuk ke rumah majikan korban dan ingin menguras hartanya. Namun sayang aksi perampok ini diketahui korban dam akhirnya kedua perampok tersebut meminumkan racun ke korban. Karena panik kedua perampok tersebut langsung membunuhnya dan mengambil telepon genggam korban. sementara itu anak korban tak henti-hentinya menangisi kematian ibunya. Ia mengaku terakhir dihubungi ibunya seminggu yang lalu, dan anak korban mengaku tidak bisa meneruskan sekolahnya lagi karena tulangpunggung keluarganya sudah tiada lagi. "Baru seminggu lalau saya masih kontak dengan ibu mas," ujar Gandis anak Korban.(Yd/red)