Lumajang (lumajangsatu.com) - Menyambut peringatan hari bumi 22 April 2015 puluhan aktifis lingkungan yang tergabung dalam Gucialit Organisasi Wisata Alam (g'OWA) menanam ratusan pohon Kenari. Ratusan pohon tersebut ditanam sepanjang jalan protokol mulai tanjakan Sono hingga di depan kantor Kecamatan Gucialit. "Ini menyambut peringatan hari bumi mas, hari Jum'at kemaren (18/04) kita tanam 500 pohon Kenari disepanjang jalan Gucialit mas," ujar Irawan koordinator g'OWA kepada lumajangsatu.com, Sabtu (19/04/2015). Penanaman pohon sepanjang jalan tersebut sebagai bentuk kepedulian para pemuda pada pemanasan global. Dimana, suhu wilayah puncak Gucialit sudah tidak sedingain 10 tahun yang lalu. "Keseimbangan alam dan manusia harus tetap terjaga mas, saat ini Gucialit sudah tidak sedingin 10 tahun lalu karena semakin sedikitnya pohon dan akibat pemanasan global," papar pria murah senyum itu. Para pemuda yang getol kenalkan wisata Gucialit itu tidak akan berhenti melakukan penghijauan. Setiap kali ada kesempatan, para pemuda Gucialit melakukan penanaman pohon di tempat-tempat yang sudah gundul. "Kita tidak hanya menyambut hari bumi saja mas, kita terus melakukan penghijauan diwilayah Gucialit agar daerah kami tetap menjadi wilayah yang sejuk dan udaranya segar," pungkasnya.(Yd/red)
Lumajang
Warga Tempursari Geger Penemuan Batu Akik 200 Kg Yang Ditawar Ratusan Juta
Lumajang (lumajangsatu.com) - Demam batu akik benar-benar melanda hampir di seluruh pelosok Lumajang, mulai Jatiroto, Rowokangkung dengan batu bulu macannya, Ranuyoso dengan batu Dadalinya dan kini Tempursari dengan batu jenis rubi. Puji warga desa Tegalrejo Kecamatan Tempursari menemukan batu yang indah dalam bentuk bongkahan besar. "Tetangga saya itu nemukan batu mas, warnanya bagus dan warna wani ada yang merah, biru pokok warna warni," ujar Harno tetangga Puji kepada lumajangsatu.com, Sabtu (18/04/2015). Tak tanggung-tanggung berat batu yang ditemukan dipegunungan Tempursari itu mencapai 200 kg atau 2 kwintal. Untuk menurunkan batu itu, membutuhkan enam orang dimana batu jenis rubi itu telah dipecah dalam bongkahan cukup besar. "Beratnya dua kwintal mas, untuk menurunkan dari pegunungan Tempursari harus dengan enam orang," paparnya. Yang menarik, ada seorang dari Solo telah menawar batu tersebut seharaga 100 juta lebih. Namun pemilik batu tersebut tidak memberikannya karena inforamasinya batu sejinis tersebut harganya bisa mencapi 20 miliar rupiah. "Kemaren ada yang menawar 100 juta lebih, namun tidak dijual karena katanya batu sejenis itu harganya sampai 20 miliar dengan berat 200 kilo gram," jelasnya. Saat ini sebagian dari pecahan batu tersebut juga sudah dibentuk untuk cincin. Namun, warga Tempursari tidak ada yang membeli karena dianggap mahal, dimana satu butir batu dipatok 700 ribu rupiah. "Ada yang sudah jadi mas, namun warga Tempursari tidak ada yang membeli karena harganya dianggap sangat mahal," pungkasnya.(Yd/red)
Dihamili Tetangganya, Siswi SMP di Lumajang Lapor Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi tidak senonoh pada anak dibawah umur kini kembali terjadi, A-N (14) salah satu siswi SMP di Lumajang harus mengandung 6 bulan setelah disetubuhi oleh seorang pria Karno (29) warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono Lumajang. "6 bulan katanya, setelah di USG," papar Satupan sang ayah saat ditanya lumajangsatu.com ditengah dirinya melaporkan tersangka pada Kepolisian, Sabtu (18/04/2015) Pihaknya tahu kejadian nahas menimpa putrinya ini setelah sang putri A-N mengalami sakit perut sejak sepekan terakhir hingga akhirnya pihak keluarga memeriksakan purinya ke dokter. "Setelah positif katanya dokter, saya tanya siapa yang melakukannya, sampai akhirnya ia menjawab pelakunya itu mas," tambah Satupan warga asal Desa Kebon Agung Kecamatan Sukodono itu. Pihak keluarga hingga saat ini berharap sang pelaku yang beranak satu itu dihukum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, apalagi usia korban masih tergolong dibawah umur. (Mad/red)
Dukung Eni KDI, Ribuan Warga dan Peserta The Colour Bike Nobar di Alun-Alun Kota Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Peserta Sepeda Malam The Colour Bike nonton bareng (Nobar) Eni Hamdiyah, kontestan dangdut Indonesia (KDI) di Alun-alun Kota Lumajang, Jum'at (17/04) malam. Eni yang menyanyikan lagu "Seroja" mendapat aplaus dan teriakan masyarakat Lumajang di Jantung Kota Kaki Gunung Semeru. "Ayo Eni...kami mendukungmu," teriak warga. "Eni...maju terus, kenalkan Lumajang ke Pelosok Indonesia," ujar Samad, salah satu peserta The Colour Bike. Yang tak kalah menegangkan saat Eni Hamdiyah tampil, Bupati Lumajang, As'at Malik bareng Ketua DPRD Lumajang, Agus WIcaksono menonton langsung diruang kerja Bupati di Kantor Pemkab. "Semoga Eni lolos, ini aset Lumajang," ungkap As'at Malik. "Kalau Lumajang punya aktris, insyallah Lumajang dikenal," ungkap Agus.(ls/red)
Ikut Sepeda Malam The Colour Bike, Komisi B DPRD Kaget Banyak Jalan Berlubang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Event sepeda malam the Colour Bike bikin peserta berkesan. Namun, bagi Ketua Komisi B DPRD Lumajang, SOlikin mengaku kaget, karena banyak jalan yang berlubang dan tidak rata. "Aduh...jalannya ada yang berlubang, saya malu karena pesertanya dari luar kota," ungkap Politisi PDIP Lumajang itu, Jum'at(17/04) malam. Menurut dia, perlu adanya perbaikan jalan infrastruktur ke sejumlah obyek wisata. Apalagi event sepeda malam The Colour Bike merupakan sarana promosi Kabupaten Lumajang. "Ini event luar biasa, tahnu depan jalan harus bagus dulu baru kita undang peserta luar kota," ungkap pria yang sudah 4 kali duduk sebagai legislator. Sejumlah peserta yang ikut sepeda malam The Colour Bike mengaku puas dengan adanya taburan tepung warna warni. Karena ada kesan yang mendalam dalam menghadirkan warna-warni pengalaman. "Ini event luar biasa, rugi kalau tidak dilanjutkan," ungkap peserta dari Jember. "Wow...asyiknya sepeda malam dengan keunikan yang dihadirkan," ujar peserta dari Probolinggo.(ls/red)
Seru Abis..Peserta The Colour Bike Ditaburi Tepung Warna-Warni
Lumajang(lumajangsatu.com) - Peserta Sepeda Malam The Colour Bike dibikin kaget dan heboh saat melintas di Jalur 10 Kilometer, karena disiram dengan tepung warna-warni, Jum'at(17/04) malam. Inilah yang menjadi serunya sepeda malam yang diselenggarakan Pemkab Lumajang. "Waduh kaget saya, untung tepung warna warni tidak mengenai saya," ungkap Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Solikin kepada wartawan. "Saya kena, saat melintas di Stadion dan Adipura," ungkap Kepala Kantor Diklat, Nurwakit. "Sunggu luar biasa, seru dan ramai sekali," ungkap H. AKmat wakil komisi B. "WOw...luar biasa sekali," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. "Saya kaget sekali, tapi seru dan bikin orang gak stress," ungkap Kasi Intel Kajari Lumajang, Erius SH. Sepeda malam The Colour Bike akan menjadi agenda tahunan untuk ajang promosi wisata dan potensi Lumajang.(ls/red)
Tonton KDI Langsung di Ruang Kerjanya, Bupati Lumajang Dukung Eni Bareng Sekda dan SKPD
Lumajang(lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, As'at Malik, Sekda Buntaran Supriyanto, Kadiparbu Gawat Sudarmanto, Kepal RTP Aziz bersama Ketua Komisi C DPRD LUmajang mengelar nonton bareng Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di ruang kerjanya di Kantor Pemkab, Jum'at(17/04) malam. Orang nomor satu Lumajang berharap Eni Hamdiyah bisa lolos ke babak selanjutnya dengan berharap dukungan masyarakat. "Semoga Eni lolos babak selanjutnya," kata As'at Malik. Bupati mengaku sangat bangga ada anak Lumajang yang ikut serta dalam kontestan dangdut dan mengenalkan daerah kelahirannya. Apalagi, Eni adalah sosok perempuan berkerudung yang memiliki talenta yang luar biasa. "Mari kita dukung dengan ketik KDI (Spasi) Eni ke 95151, sebagai bentuk kecintaan pada talenta kelahiran Lumajang," ungkap As'at. Pengamatan lumajangsatu.com, Bupati didampingi Sekda Buntaran tampak was-was melihat hasil polling sementara berada di nomor 4. "Semoga dukungan masyarakat Lumajang bisa membawa Eni ke babak selanjutnya," ungkapnya.(ls/red)
Ngerii...! Peserta Sepeda Malam The Colour Bike Lewati Jalur Misteri dan Berhantu
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ada sesuatu yang beda dalam event sepeda malam the colour biker yang diselenggarakan Pemkab Lumajang. Peserta yang akan menempuh jalur sejauh 10 Kilometer akan melewati jalan Misteri dengan gangguan hantu-hantuan. "Jangan takut ya, nanti dijalur Misteri ada hantu-hantuan, bukan hantu beneran," ujar Bupati Lumajang, As'at Malik, Jum'at(17/04/2015). Menurut dia, ada tantangan andrenalin bagi peserta sepeda malam, ini bagian hiburan khas bersepeda. Sehingga, peserta dari luar kota akan merasakan tegangnya melewati jalur yang gelap. "Sepeda malam menghibur dan bikin deg-degkan, tapi bisa foto selfie bareng kok," ujar As'at. Peserta Sepeda Malam The Colour Bike juga akan melintasi kawasan kuliner dan ramai di Lumajang. Karena, Lumajang juga memiliki tempat santai dan kongkow hingga dini.(ls/red)
Bupati Lumajang dan Walikota Probolinggo Lepas Sepeda Malam The Colour Bike
Lumajang(lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, As'at Malik bersama Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini melepas peserta sepeda malam The Colour Bike di Alun-Alun Utara depan Kantor Pemkab, Jum'at(17/04) malam. Tampak ribuan peserta baik yang mendaftar dan tidak tampak begitu antusias. "Ini sebagai bentuk kegiatan Promosi Kabupaten Lumajang dibidang Olah Raga," kata As'at Malik. Dia berharap kegiatan bersepda malam dengan tema The Colour Bike menjadi agenda tahunan dan menyedot peserta dari luar kota. Bahkan, kehadiran dari Walikota Proboklinggo bagian dari hubungan baik antar daera dalam mempromisikan potensinya. "Terimah kasih atas dukungan dari Pemkot Probolinggo dengan Walikota hadir langsung," jelasnya. Peserta The Colour Bike dalam perjalan akan melintas jalur misteri dengan di ganggu oleh Hantu-hantuan. "Nanti dijalan ada hantu-hantuan bukan hantu beneran lo," jelasnya Ketua panitia, Suigsan mengatakan kegiatan bersepeda malam adalah kegiatan event yang bisa mendatangkan investor. Sehingga, Lumajang akan jadi magnet sendiri dalam event bersepeda. "Semoga event ini bisa menjadi Promosi Kabupaten Lumajang," paparnya..(ls/red)
Jadi Peserta Bicycle Night Colorful, Sekda Buntaran Pakai Uni Khas Warok Reoq Ponorogo
Lumajang(lumajangsatu.com) - Bicycle Night Colorful pertama kali di Indonesia digelar di Lumajang pada jam 17.00 WIB, Jum'at (17/04/2015) malam. Sekda Lumajang, Buntaran Supriyanto yang menjadi peserta memakai pakaian khas Tradisional Warok Reog Ponorogo. "Ini bagian dari kreasi unik untuk memeriahkan sepeda malam colourful," ungkap Buntaran saat tiba di Pemkab untuk berangkat gowes. Lanjut dia, dirinya sangat senang dengan kegiatan sepeda malam jadi bagian dari ajang promosi Kabupaten Lumajang. Karena dengan kegiatan bersepeda bagian dari hidup sehat dengan olah raga. "Semoga ini menjadi agenda tahunan Lumajang sebagai sarana promosi," jelas pria yang sangat hobi mengayuh sepeda pancal itu. Berbagai macam aksesoris yang dikenakan peserta sepda malam warna-warni di Lumajang. Bahkan, para peserta juga ada gaya sebagai peserta terkeren melintasi jalur 10 kilometer.(ls/red)