Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebanyak 35 pemain sepak bola di Lumajang kelompok Umur U-17 masuk seleksi dan pemusatan pelatihan Skuad Liga Soeratin. Pemusatan latihan langsung dipimpin oleh Manajer sekaligus pelatih, Agus Soli dan Assisten Pelatih, Junaedi di Stadion Yosowilanggun. 35 pemain ini masih dalam proses seleksi untuk dirampinkan untuk skuad resmi untuk bisa masuk Liga Soeratin. "Kita masih mencari skuad inti dari 35 pemain," ungkap Agus Soli. Menurut dia, 35 pemain akan terus dipantau dalam setiap latihan rutin dalam seminggu 2 kali. Apakah adalah pemain yang mengalami peningkatan dan penurunan kualitas. "Kita akan memilih pemain yang memiliki kualitas dan kemampuan yang konsisten," paparnya. Agus Soli dengan 35 pemain yang masuk di skuad muda PSIL bisa bersaing dengan pemain di Klub Jawa Timur. Karena pSSI Lumajang sangat berfokus dalam pembinaan pemain muda. "Program PSSI Lumajang pembinaan, sehingga pemain muda disini bisa masuk skuad di Jatim dan Nasional, itu targetnya," terang Agus Soli, mantan pemain PSIL itu.(ls/red)
Lumajang
Catur Pujo : Kampanye Bahaya Free Sex Tempusari Jangan Dibanner, Muspika Sosialisasi Dong!
Tempusari(lumajangsatu.com) - Legislator yang juga Putra Daerah Kecamatan Tempusari yang duduk di DPRD Lumajang geram dengan adanya kampanye soal bahaya Free Sex yang tidak dibarengi Sosialisasi. Sehingga, menimbulkan intreprestasi dari masyarakat yang menganggap muda-mudi di Tempusari bergaya Hidup "Free Sex". "Saya kaget, kok tiba-tiba ada Banner, seharusnya ada sosialiasi bahaya free sex, terus pasang banner," ungkap Politisi Nasdem itu. Menurutnnya, memasang banner bahaya free sex  sebenarnya sangat positif untuk menghindari perilaku menyimpang muda-mudi disana. Namun, dengan adanya bahaya free sex menjadi pertanyaan masyarakat, khususnya anak kecil yang belum tahu bahaya free sex. "Saya kaget sekali, kalau tempusari muda-mudinya bergaya hidup free sex, sampai ada banner," jelasnya. Catu Pujo mengaku kalau ada sebagian kecil gaya hidup pacaran ada muda yang menyimpang dengan melakukan tindakan mesum ditempat sepi. Dirinya yang pernah menjadi seorang guru, ada salah satu muridnya yang terpaksa berhenti, lantaran hamil duluan. "Memang, ada gaya hidup demikian, tapi jangan sampai himbauan kampanye bahaya free sex, menjadikan Tempusari bercintra jelek," ungkapnya. Catur berharap ada langkahh konkrit dari Muspika dan Pemkab Lumajang untuk mengantasi bahaya free sex anak muda. Bukan hanya Di Tempusari melainkan di Seluruh Kabupaten Lumajang. "Bahaya Free sex ini tidak hanya di Tempusari, melainkan bisa menimpa muda-mudi di Kecamatan lainya," jelas Catur.(ls/red)
Ada Tunggakan Simpan Pinjam, Komisi B Sidak PNPM Mandiri Pasirian
Lumajang(lumjangsatu.com) - Komisi B DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke PPK PNPM Mandiri di Kecamatan Pasirian selaku pillot project kesuksesan program pemerintah pusat yang kerap jadi study banding PNPM Luar Kota. Namun, amat disayangkan ada tunggakan simpan pinjam dari anggotanya. "Kita kunjungi PNPM Pasirian, agar menyelesaikan Simpan-Pinjam yang nunggak, karena pasirian PPK PNPM terbaik," Â ungkap Ketua Komisi B, SOlikin. Menurut dia, PNPM Pasirian harus bisa menyelesaikan agar SImpan Pinjam Dana ke anggotanya jadi masalah. Namun, bila tidak dikembalikan oleh anggota bisa mengajak kejaksaan untuk menagihnya. "Itu uang negara, jadi pinjaman harus dikembalikan," tegasnya politisi PDIP Lumajang. Komisi B juga memantau tidak jalanya PNPM Mandiri Kecamatan Randuagung yang dananya dibawa kabur oleh Ketua dan Bendaharanya. "Alhamdulillah prores hukumnya sudah berjalan," jelasnnya.(ls/red)
Komisi D Sidak Puskesmas dan RSUD Pasirian Yang Beda Dalam Berikan Pelayanan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Komisi D DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke Puskesmas dan Rumah Sakit Pasairian. Pasalnya, di dua pusat pelayanan kesehatan masyarakat ada perbedaan dalam memberikan pelayanan ke pasien. Laporan yang masuk ke Komisi D, Banyak masyarakat yang memilih melakukan perawatan di Puskesmas di Banding di Rumahh Sakit. Selain murah dan pelayanannya juga sangat baik. "Ini sungguh menjadi perhatian kami, karena keluhan masyarakat," ungkap Bukasan, Wakil Ketua Komisi D. Komisi D sangat kaget dengan adanya program pemerintah yang juga politik dari As'at Malik, mendirikan Rumah Sakit kelas C. Tapi pelayanannya kurang memuaskan, padahal sudah diatur dari Perda SOTK RSUD Pasirian. "Sebenanrnya ada aturan, kenapa tidak dilaksanakan," jelasnya.(ls/red)
Rayakan Kelulusan, Ribuan Pelajar Blokir Jalan Lintas Selatan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA)/ sederajat gelar konvoi perayaan kelulusan di Jembatan Perak Desa Sumber Wuluh Kecamatan Pronojiwo Lumajang, saking banyaknya pelajar yang berada ditepi jalan akibatkan kemacetan panjang di Jalan Lintas Selatan (JLS) hingga ratusan meter, Jumat (15/05/2015). Aksi konvoi dengan cat dan coret seragam sekolah ini dilakukan sebagai ucapan selamat tinggal pada masa sekolah, dan ucapan syukur atas kelulusan yang diraihnya. "Ya seneng mas bisa lulus," ungkap Rahmad Ardi salah satu pelajar asal SMKN Pasirian Lumajang saat ditanya lumajangsatu.com. Ironisnya, kerumunan ribuan pelajar ini sebabkan kemacetan panjang hingga berjam-jam di jalur penghubung Lumajang-Malang, sebab tidak sedikit kendaraan pelajar diparkir di bahu jalan. "Ya ini pas macet, gara-gara kelulusan itu," papar Surnam salah satu pengguna jalan. Lebih lanjut ia telah lama mengantri untuk bisa melewati jembatan perak tersebut, sebab tidak hanya dari arah Malang-Lumajang yang macet, dari arah berlawananpun juga terdapat banyak kendaraan roda 4. "Sedauh seperempat jam mas saya terjebak kemacetan ini," tambah supir itu dengan nada sendu. Beruntung, polisi segera tiba dilokasi konvoi, hingga akhirnya para pelajar ini berhamburan saat di bubarkan oleh seorang anggota Kepolisian setempat. (Mad/red)
Darurat Free Sex di Tempursari, Komisi D DPRD Lumajang Kaget dan Prihatin
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua Komisi D DPRD Lumajang mengaku prihatin dan kaget dengan kabar banyak pemuda Tempursari yang bergaya hidup free sex (sek bebas). Pasalnya, jika itu dibiarkan tanpa ada penanganan yang serius akan merusak moral generasi muda Tempursari dan Lumajang. "Saya kaget ya, saya baru dengar info gaya hidup free sex di Tempursari dari media saja, kita akan cek kebenarannya," ujar Sugianto SH ketau Komisi D DPRD Lumajang, Jum'at (15/05/2015). Eksekutif dan Legislatif saat ini sedang memberikan perhatian lebih untuk pengembangan objek wisata Lumajang termasuk Tempursari. Namun, pengembangan wisata itu tidak boleh dibarengi dengan kemaksiatan yang merajalela. "Pak Bupati dan DPRD sekarang fokus dengan pariwisata, namun kita juga tidak ingin dilokasi wisata menjadi tempat mesum dan maksiat," terang politsi PKB itu. DPRD akan memanggil pihak terkait seperti Muspika Tempursari dan Kantor Sosial. DPRD ingin memastikan bahwa kerusakan moral itu segera ditangani agar tidak menjadi kebudayaan yang tidak benar. "Kita akan panggil Muspika Tempursari dan Kantor Sosial agar ini mendapatkan perhatian serius," pungkasnya. Sejumlah baleho nampak terpasang seperti di pertigaan menuju TPI Tempursari didepan Polsek dan Koramil Tempursari. Baleho tersebut bertuliskan say no to free sex, warning sex bebas menghancurkan masa depanmu, sex bebas adalah penyebab utama terjadinya ABORSI.(Yd/red)
Tersangka Kasus PT.IMMS Dikeler Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah pemeriksaan 12 pejabat Pemkab Lumajang terkait kasus korupsi ijin penambangan pasir besi oleh PT.IMMS beberapa pekan lalu, kini Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur datangi lokasi penambangan di Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang bersama tersangka. Selain itu, Kejaksaan Tinggi juga menghadirkan beberapa pejabat Pemkab Lumajang dan Perhutani dalam pendalaman kasus tersebut guna memastikan lokasi penambangan yang merusak lingkungan tersebut. Dalam pemeriksaan itu, tim penyidik juga menemukan beberapa lokasi bekas penambangan yang tidak direlokasi oleh PT.IMMS, bahkan diduga kuat ada konspirasi antara kedua tersangka, hal tersebut terlihat dengan pengangkatan pensiunan PNS Ghofur menjadi Kepala Personalia PT.IMMS. Sementara saat ditanya sejumlah awak media, baik Tim Penyidik dari Kajati dan Tersangka enggan berkomentar.(Mad/red)
Inilah 23 Lokasi Free Sex Tempursari, Kuburan Umbulsari Masuk Kategori
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tak hanya memasang baliho bahaya free sex (sex beas), namun salah satu baliho juga bertuliskan tempat-tempat yang rawan terjadinya free sex. baliho tersebut juga nampak terpampang disebelah kantor Koramil Tempursari. Berikut lokasi-lokasi rawan sex bebas: 1. Jembatan Bulurejo 2. Kuburan Umbulsari 3. Gang Sawah Karangmenjangan 4. Gubuk Rowo Giyem 5. Pintu Masuk Godek 6. Rowo Giyem 7. Argosari 8. Tegalrejo 9. Jembatan Bulurejo 10. Rowo Pandan 11. Pancen 12. Jembatan Karangmenjangan 13. Jembatan Argosari 14. Cemoro TPI 15. Pandan-pandanan TPI 16. Pesisir TPI 17. Jalan Provinsi JLS 18. Jembatan Gantung 19. Watu Godek 20. Bok Karangmenjangan 21. Gubuk Watu Godek 22. TPI 23. Jembatan Watu Godek Banyaknya lokasi free sex yang ada di Tempursari berasal dari laporan warga karena kerap menemukan muda-muda sering melakukan kegitan mesum. Bahkan, warga yang melihat biasanya langsung mengusir agar tidak berbuat hal-hal yang dilarang agama dan hukum.(Yd/red)
Perangi Gaya Hidup Free Sex, Masyarakat Tempursari Pasang Baliho Himbauan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Untuk memerangi gaya hidup free sex (sek bebas) dikalangan muda-mudi Tempursari, Muspika bersama masyarakat memasang himbauan peringatan bahaya perilaku sek bebas. Himbauan tersebut berupa sosialisasi dan juga pemasangan baleho disepanjang jalan protokol. "Saat ini sudah banyak baleho himbauan bahaya sex bebas mas, kita juga merasa miris karena banyak anak dibawah umur yang hamil diluar nikah," ujar Kamituo Pasirejo desa Purorejo kepada lumajangsatu.com, Kamis (14/05/2015). Dari pengamatan lumajangsatu.com, sejumlah baleho nampak terpasang seperti dipertigaan menuju TPI Tempursari didepan Polsek dan Koramil Tempursari. Baleho tersebut bertuliskan say no free sex, warning sex bebas menghancurkan masa depanmu, sex bebas adalah penyebab utama terjadinya ABORSI. Kondisi tersbut juga menajdi keprihatinan para tokoh masyarakat Tempursari. Untuk mengatasi persolan tersebut, maka perlu peran serta semua komponen seprti pemerintah, orang tua dan guru. "Ini harus menjadi perhatian kita semua, orang tua, pemerintah, guru dan masyarakat agar generasi Tempursari tidak terjerumus ke gaya hidup sex bebas yang dilarang oleh agama," papar Hakki salah seorang tokoh masyarakat.(Yd/red)
Miris, Free Sex Jadi Gaya Hidup Muda Mudi Tempursari
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sungguh sangat miris dan menyedihkan di Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang saat ini darurat free sex (sex bebas) dikalangan anak muda. Ada puluhan anak dibawah umur yang hamil diluar nikah bahkan sampai melahirkan tanpa suami. "Ini sangat memprihatinkan mas, banyak anak dibawah umur hamil diluar nikah," ujar M. Hakki salah seorang warga Tempursari kepada lumajangsatu.com, Kamis (14/05/2015). Kondisi itu membuat Muspika Kecamatan Tempursari sampai-sampai turun tangan dengan memasang himbauan melalui baliho peringatan sex bebas dipinggir jalan. Diamana, baliho yang dipasang berisikan peringatan tentang bahaya sek bebas yang bisa merusak masa depan. "Muspika Tempursari saat ini sudah turun tangan dengan melakukan sosialisasi bahaya sek bebas kesekolah-sekolah dan juga memasang baliho bahaya sek bebas di jalan-jalan protokol," jelasnya. Hakki menjelaskan minimnya pengawasan orang tua ditengah perekonomian yang semkian baik menjadi salah satu pemicu sex bebas di Tempursari. "Perekonomian membaik tapi tidak diimbangai dengan ahklak yang baik, ini salah satu pemicu sek bebas, sungguh sangat miris," papar guru itu. Sejumlah baleho nampak terpasang seperti di pertigaan menuju TPI Tempursari didepan Polsek dan Koramil Tempursari. Baleho tersebut bertuliskan say no free sex, warning sex bebas menghancurkan masa depanmu, sex bebas adalah penyebab utama terjadinya ABORSI.(Yd/red)