Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi B DPRD Lumajang melakukan ispeksi mendadak (sidak) ke kantor Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang baru di jalan Sultan Hasanuddin. Hal itu menyusul belum selesainya pembangunan kantor oleh pihak rekanan hingga batas akhir kontrak yang telah disepakati. "Kita lakukan sidak untuk melihat kondisi terakhir hasil pembangunan kantor BPBD Lumajang dari anggaran tahun 2014," ujar Solikin Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Selasa (13/01/2015). Komisi B DPRD sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh BPBD dengan tindakan pemutusan kontrak terhadap rekanan. Langkah tegas itu penting dilakukan agar bisa memberikan efek jera bagi rekanan yang lainnya, karena jika terlambat maka dampaknya juga besar. "Kita dukung langkah BPBD memutus kontrak rekanan yang melakukan pembangunan kantor BPBD," paparnya. Kedepannya, Komisi B akan melakukan pengawasan ketat pada proses lelang dan juga perencanaan. Sebab, lelang dan perencanaan ini juga dianggap sebagai penyebab molornya pembangunan di Lumajang. "Meski APBD di dok tepat waktu, masih ada saja proses pembangunan yang tidak selesai, ini juga menjadi masalah," tegasnya. Sementara itu, Ribowo Kepala BPBD Lumajang menyatakan bahwa putus kontrak pada CV Tiang Agung atas Nama H.M Sutarto, alamat jalan Penglima Sudirman 189 B Lumajang telah dilakukan tanggal 29 Desember 2014. Putus kontrak dilakukan karena rekanan tidak bisa menyelesaikan proses pembanguan kantor BPBD hingga batas akhir yang telah disepakati. "Batas akhir pengerjaan tanggal 18 Desember, namun rekanan meminta perpanjangan waktu hingga tanggal 28 Desember. Kita berikan dan kita langsung putus kontrak karena hingga batas akhir CV Tiang Agung tidak bisa menyelesaikan," paparnya. Ribowo mengaku siap jika pihak rekanan ingin menuntut BPBD karena melakukan langkah putus kontrak. Sebab, putus kontrak sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kita siap jika CV Tiang Agung mau menuntut kami," tandasnya. Sebelumnya, beredar isu bahwa CV Tiang Agung sebagai pelaksana proyek kantor BPBD akan menempuh jalur hukum. Hal itu dilakukan, karena BPBD dianggap melakukan putus kontrak sepihak kepada CV Tiang Agung.(Yd/red)
Lumajang
Satu DPO Maling Sadis Asal Desa Bades Pasirian Diringkus Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- SatReskrim Polres Lumajang dan jajaran Polsek Pasirian berhasil menangkap dua tersangka maling sadis asal Desa Bades kecamtan Pasirian. Kimin dan Agug ditangkap Polisi karena merampok seorang nenek di rumahnya pada tanggal 1 September 2014 silam di desa Bades. Kimin telah ditangkap lebih awal oleh Polisi, sedangkan Agung baru ditangkap Senin malam setelah polisi melakukan pengembangan dengan mencocokkan beberapa alat bukti. "Agung kita tangkap setelah keluar hasil dari labvor Polda, bahwa darah yang ada pada celurit milik Agung identik dengan darah milik korban," ujar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang saat menggelar rilis, Selasa (13/01/2015). Heri menjelasakan dari hasil pengembangan, ternyata kedua pelaku telah beraksi di 6 tempat diwilayah Tempeh dan Pasirian. Pera pelaku juga terkenal sadis, jika korban melawan maka para pelaku tidak segan-segan untuk melukai korban. "Yang terakhir itu, pelaku melukai nenek yang menjadi korban perampokannya, hingga jari nenek itu diaputasi karena dibacok oleh pelaku," paparnya. Yang menarik lagi kata Heri, pelaku dan korban masih bertetangga. Agung berperan sebagai penggambar situasi, sedangkan Kimin sebagai pelaku yang akan melakukan eksekusi pencurian. "Yang menarik Agung ini bertetangga dengan korban, pelaku ini juga yang melaporkan kepada polisi jika ada pencurian di desanya," pungkasnya.(Yd/red)
Pupuk Langka dan Mahal, Komisi B DPRD Panggil Distributor dan Kios
Lumajang(lumajangsatu.com)- Banyak keluhan pupuk saat musim tanam tiba-tiba menghilang dari pasaran dan harganya menjadi mahal, langsung direspon oleh Komisi B DPRD Lumajang. Para wakil rakyat itu langsung memanggil mitra kerja, para kelompok tani, pemilik kios, distributor dan produsen pupuk yakni PT Kaltim dan Petro Gresik. "Informasi yang kami terima banyak pupuk yang dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) pupuk," ujar H. Akhmat ST, wakil ketua Komisi B DPRD Lumajang, Senin (12/01/2014). DPRD berharap kepada komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KP3) berperan aktif melakukan pengawasan dan menindak distributor dan para pemilik kios yang nakal. KP3 harus melakukan pengawasan ketat agar para distributor dan pemilik kios menjual harga pupuk sesuai dengan HET. "Kita minta KP3 untuk melakukan pengawasan ketat kepada distributor dan pemiliki kios agar menjual pupuk sesuai dengan HET seperti diamanatkan pada peraturan menteri Pertanian dan Perdagangan," terang politi PPP itu. Pemanggilan KOmisi B juga berkaitan dengan indikasi sejumlah kios menjual pupuk sibsisi untuk petani di Lumajang ke wilayah luar seperti Malang. Sebenarnya kata Akhmat, jika penjualan pupuk untuk kebutuhan petani sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompk (RDKK), maka pupuk sulit akan dijual keluar daerah. "Seharusnya distributor memberikan jumlah pupuk yang akan dibeli oleh kios sesuai dengan kebutuhan dari para kelompok tani," terangnya. Dari hasil haering tersebut ada dua kios di wilayah Kecamatan Padang yang dilakukan pemutusan surat perjanjial jual beli (SPJB). Komisi B berharap distributor tegas jika memang ada kios yang melakukan pelanggran. Di Lumajang satu distributor membawahi 3 Kecamatan, sedangkan setiap desa minimal ada satu kios untuk mengetahui RDKK para petani. Dengan demikian akan diketahui kebutuhan pupuk baik Urea, ZA, SP36, NPK dan Organik.(Yd/red)
Rem Blong, Sebuah Truck Seruduk Mobil Sedan PNS Probolinggo
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kendaraan truck milik Susanto (42) Nopol N 8394 UZ minggu siang (11/01) menyeruduk mobil sedan suzuki baleno milik Adi Kusman (57) dengan NoPol N 1630 RK di Jalan Raya Klakah Lumajang, Senin (12/01/2015). Menurut pantauan lumajangsatu.com, kecelakaan itu tidak hanya mengenai mobil adi kusman yang tak lain merupakan salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Probolinggo, namun suzuki baleno yang diseruduk truck itu malah mengenai sebuah warung rokok milik maulidika (37) hingga rusak parah. Menurut salah satu warga mengatakan, kejadian itu bermula saat mobil sedan milik adi kusman sedang parkir di sisi timur jalan, tiba-tiba truck yang dikemudikan oleh susanto menyeruduknya hingga terjadi benturan keras, diduga kuat kecelakaan itu terjadi lantaran rem truck ngeblong. "Katanya supir truck remnya blong mas," papar Sahar saksi mata saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kedua kendaraan beserta warung rokok itu mengalami kerusakan parah, ditaksir kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung melakukan evakuasi kepada kedua kendaraan dan membawanya ke kantor polisi setempat. Sementara maulidika, pemilik warung mengaku merugi karena selain harus membenahi warungnya ia juga terpaksa harus berlibur menjual rokok seperti biasanya. "Ya kalau bisa ada bantuan lah mas," harap maulidika pemilik warung. (Mad/red)
Demi Nikahi Wanita Pujaan Hati, Andri Nekat Jambret Kalung Ibu-ibu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengaku tidak punya biaya untuk menikah, Andri (21) warga desa Jatirejo Kecamatan Kunir nekat menjambret. Namun apes, niatnya untuk segera menakah kandas, karena pelaku harus mendekam di sel karena terangkap saat menjambaret seorang ibu, di jalan WR Supratman atau utara Gor Wirabhakti Lumajang. Andri dan temannya Zainul (19) warga Kunir Lor nyaris tewas jika tidak segera diamankan oleh Polisi. Warga dan Polisi berhasil menangkap dua pelaku, karena korabn Sri Astutik (400 melawan saat dijambret dengan menendang sepeda motor milik pelaku. "Kenapa menjambret le, tanya Polisi, Andre menjawab karena ingin menikah pak," ujar Andri di ruang penyidikan Reskrim Polres Lumajang, Senin (12/01/2015). Saat ditanya sejumlah wartawan, Andri mengaku kurang 23 hari lagi akan menikah dengan tunangannya warga desa Sukosari Kecamatan Kunir. Niat itupun pupus, karena Andri menjambret untuk mendapatkan uang dan akhirnya ditangkap polisi. "Kurang 23 hari lagi pak, saya menikah dengan tunangan saya anak Sukosari Kunir," papar Andri. Polisi langsung mengamankan dua pelaku, 1 unit sepeda motor milik pelaku Zuzuki Satria F 150 Nopol N 4476 LB dan barang bukti kalung serta liontin seberat 18 gram. Polisi terus lekaukan pengembangan, karena diduga pelaku pernah beraksi disejumlah tempat lainnya. "Kita amankan alat bukti sepeda motor Zuzuki Satria F 150, kalung korban dan kita terus kembangkan karena kita duga pelaku ini pernah beraksi di TKP lain," papar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang.(Yd/red)
Sri Astutik, Ibu Pemberani Gagalkan Aksi Penjambretan Inul dan Andri
Lumajang(lumajangsatu.com)- Berkat keberaniannya Sri Astutik (40) warga Imam Bonjol Gang Pahlawan Lumajang berhasil menggagalkan upaya penjambretan yang menimpa dirinya. Meskipun korban harus terluka, karena kaki korban masuk ke ban sepeda motor milik pelaku. Aksi penjambretan dilakukan oleh Zainul (19) warga desa Kunir Lor dan Andri (21) warga desa Jatirejo Kecamatan Kunir. Pelaku akhirnya tertangkap setelah dikejar oleh warga dan polisi. "Kalung saya dijambret mas, saya tendang sepedanya dan kaki saya masuk di ban sepeda motor anak itu," ujar Sri kepada sejumlah wartawan, Senin (12/01/2014). Setelah Sri melawan, korban dan pelaku sama-sama terjatuh dengan kondisi kaki korban masih berada di ban belakang sepeda milik pelaku. Korban akhirnya berteriak dan minta tolong, warga kemudian menangkap satu pelaku bernama Andri. Sedangkan satu pelaku lagi bernama Zainul melarikan diri dan langsung dikejar oleh warga dan polisi. Pelaku berhasil ditangkap saat berada diatap rumah warga. Pelaku turun setelah mendapatkan beberapa kali tembakan peringatan. "Alhamdulillah kita berhasil tangkap kedua pelaku, dan kedunya berasal dari Kunir," ujar AKP Heri Sugiono KasatReskrim Polres Lumajang. Polisi langsung mengamankan dua pelaku, 1 unit sepeda motor milik pelaku Zuzuki Satria F 150 Nopol N 4476 LB dan barang bukti kalung serta liontin seberat 18 gram. Polisi terus lekaukan pengembangan, karena diduga pelaku pernah beraksi disejumlah tempat lainnya.(Yd/red)
Jambret Kalung Ibu-Ibu, 2 Penjambret Asal Kunir Nyaris Babak Belur Dimassa
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua penjambret asal Kecamatan Kunir, Inul asal Kunir Lor dan Andri asal Jatirejo nyaris babak belur dihajar masssa usai beraksi menjambret seorang ibu-ibu bernama Sri Hartutik. Dua pelaku nyaris babak belur dihajar warga jika tidak datang aparat kepolisian Polres Lumajang. Dua pelaku nekat mejambret Sri Hartutik yang hendak ke Pasar Baru di pertigaan Sekola Unggulan Terpadu (SUT) Jl. Hos Cokroaminoto, Senin(12/01). Dua pelaku mendapat perlawan dari Ibu muda dengan ditendang motornya hingga terjatuh. "Dilangsung merampas kalung dileher saya, jadi saya tendang bokong motornya, hingga kaki lecet dan luka mas," ungkap Sri di Mapolres. Dua pelaku yang tersungkur usai motornya ditenang sang ibu pemberani, langsung mencoba kabur. Naas, warga yang mendengar teriakn ibu pemberani, langsung mengejar dan mengepung korban dan dihajar beramai-ramai. Beruntung aparat kepolisian cepat datang kelokasi dan menyelamatkan dua pelaku yang masih muda belia. Kedua pelaku langsung dikeler dan diamankan ke Mapolres. "Kita amankan keduanya, jika tidak bisa dihajar massa," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. (ls/red)
Kaki Terkilir Tak Kuat Turuni Gunung Lemongan, 3 Pendaki Dievakuasi TRC BPBD
Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang berhasil mengevakuasi 3 Pendaki yakni, Kukuh P asal Banyuwangi, Yungki asal Banyuwangi dan Kristin P asal Tulungagung. Ketiga pendaki tidak kuat lagi turun dari Gunung Fujiyama-nya Indonesia lantaran kakinya terkilir dan kondisi kesehatan drop "Dehidrasi". 3 pendaki yang tidak kuat melajutkan turun usai mendaki ke puncak Lemongan memilih instirahat di Watu Gede. Rekan korban langsung mencari pertolongan ke warga dan kebetulan aktivis lingkungan "laskar Hijau". Akhirnya, tim TRC BPBD meluncur dan mengevakuasi 3 korban dengan memberikan perawatan pada kaki terkilir dan mengembalikan kondisi kesehatannya. Kemudian 3 korban pendaki gunung Lemongan berhasil diveakuasi dengan cara dirangkul sambil berjalan. "Alhmadulillah, bisa terevakuasi," ujar Kepala BPBD Lumajang, Ribowo. TRC menduga 3 pendaki tidak mengetahui medan berat pendakian ke Gunung Lemongan. Selain itu, kurangnya persediaan makanan dan air minum, sehingga kondisi kesehatan drop hingga kaki terkilir.(ls/red)
Bio Gas Kotoran Ternak Menjamur di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Seiring kenaikan harga LPG 12 Kg, energi alternatif dari kotoran hewan ternak baik sapi mupun kambing atau bio gas semakin menjamur di beberapa wilayah di Lumajang. Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso Lumajang misalnya, telah mendirikan 6 unit tandon bio gas pada awal Desember (12/15) lalu, Dan saat ini sudah mulai difungsikan. Menurut supaidi salah satu warga yang mengelola bio gas tersebut mengatakan, pihaknya baru mencoba menggunakan bio gas ini selain untuk menghemat biaya dirinya juga ingin memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. "Saya baru nyoba mudah-mudahan sukses aja biar bisa ngirit biaya untuk kebutuhan rumah tangga mas," paparnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Satu unit tandon bio gas menurutnya dapat memenuhi kebutuhan pengapian untuk memasak sebanyak dua rumah. "Kalau satu tandon ini hanya cukup untuk dua rumah, asalkan diisi terus setiap hari," tambahnya. Dari keenam unit bio gas itu tersebar di seluruh dusun di Desa tegal Bangsri yakni di dusun krajan 2 unit, dusun timur curah 2 unit dan dusun barat curah 2 unit. "Yang sudah berfungsi hanya dua unit masih mas, yang lain masih proses fregmentasi dalam tandon," pungkasnya. (Mad/red)
Ngateman : AKBP Singgamata Sosok Pemimpin Peduli Olah Raga, Khususnya Sepak Bola
Lumajang(lumajangsatu.com) - Sosok Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata dimata anggotanya dikenal sebagai pemimpin yang luwes dan bijaksana. Hal ini diungkapkan, Ngateman anggota Satintelkam Polres Lumajang yang juga menjabat sebagai ketua Assosiasi PSSI Lumajang periode 2013-2018. Pak Singgamata itu mendukung anggotanya yang duduk disebuah organisasi olah raga, seperti saya. Dikarenakan beliau sangat senang bila ada anggotanya dibutuhkan masyarakat menangani apa saja, seperti olah raga sepak bola, kata Ngateman kepada lumajangsatu.com. Menurut dia, dirinya yang menduduki sebagai ketua tertinggi organisasi sepak bola di Lumajang tak lepas dari ijin beliau yang mendukung. Bahkan, bentuk dukungan bukan dari ijin setiap mengelar kompetisi dan mendampingi tim sepak bola kebanggan masyarakat Lumajajang, PSIL. Pak Singgamata sering datang ke acara sepak bola resmi yang diadakan PSSI, bahkan setiap PSIL bertanding, beliau pasti datang bersama anak-anaknya, paparnya. Ngateman tidak melupakan dukungan yang begitu besar dari AKBP SInggamata tidak hanya melalui ijin tetapi tindakan. Polisi dekat masyarakat yang ditekan beliau memang tidak ada ngomong tetapi tindakan juga, jelasnya. Ngateman juga mengaku bisa menjadi ketua di organisasi sepak bola di Lumajang tidak lepas dari dukungan Kapolres-Kapolres Lumajang. Mungkin tanpa dukungan Kapolres, saya tidak bisa membawa PSIL dari Divisi III ke Divisi I, pungkas pria asal Mojokerto itu.(ls/red)