Lumajang

Mudahkan Pelayanan, Kanit Laka Polres Lumajang Sebar Nomor HP-nya

Lumajanng(lumajangsatu.com)- Baru dilantik sekitar dua minggu menjadi Kanit Laka di Sat Lantas Polres Lumajang, Ipda Tony Supartono bertekad akan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Lumajang. Menurutnya Polantas akan terus memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperlancar arus lalau lintas. Apabila terjadi kecelakaan atau kemacetan kususnya wilayah utara yang menjadi jalur utama Lumajang, maka akan segera dikabarkan kepada pengendara agar bisa mencari alternatif lain. "Kita akan berikan yang terbaik bagi pelayanan kelancaran berlalu lintas di Kabupaten Lumajang," Ujar Tony kepada sejumlah wartawan, Rabu (26/11/2014). Saat terjadi kecelakaan atau kemacetan masyarakat pengguna jalan diminta untuk bersabar dan tidak saling menyerobot jalan karena akan rawan kecelakaan. Polisi akan memberikan pelayanan dengan secepat mungkin melakukan pengalihan arus, hingga kemacetan bisa teratasi. "Kalau terjadi kemacetan, maka kita minta masyarakat untuk tidak saling menyerobot karena pasti akan merugikan pengguna dari arus yang berlawanan," terangnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat dalam berkendara agar bisa tertib sehingga tidak akan merugikan pengendar yang lain. Jika masyarakat melihat kecelakaan atau kemacetan, Tony meminta menghubungi petugas terdekat. "Jika tidak ada petugas, silahkan menghubungi nomor hp saya di 081-252-077-588, silahkan bisa SMS atau telepon," pungkasnya.(Yd/red)

Calon Tak Lagi Dibebani Biaya, Pilkades Sepenuhnya Ditanggung APBD

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dengan terbitnya Undnag-undnag Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemeirntahan Desa, maka ada sejumlah aturan tentang desa yang berubah. Salah satunya dalah mekanisme pembiayaan tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades). Arif Sukamdi, Kabag Pemerinthan Desa (Pemdes) Pemkab Lumajang menyatakan jika pada aturan sebelumnya biaya pilkades dibebankan sepenuhnya kepada desa termasuk panitia bisa meminta iuran dari para calon kades, pada aturan terbaru hal itu sudah ditiadakan. "Dengan aturan yang baru ini maka biaya pilakdes murni ditanggung oleh pmemerintah daerah melalui APBD," ujar Arif kepada lumajangsatu.com. Oleh sebab itu, dalam APBD tahun 2015 pemerintah kabupaten Lumajang akan melakukan penganggran terkait dengan pelaksanaan pilakdes. Namun saat ditanya tentang jumlahnya, Arif menyebutkan masih dalam penghitungan dan pembahasan anatara eksekutif dan legislative. "Kita belum bisa msapikan angkanya ya, karean masih dalam penghitungan antara eksekutif dan legislatif," paparnya. Arif menambahkan, dalam pasal tentang aturan pembiayaan pilakdes, ada lima hal pokok minimal yang harus dikafer oleh APBD dalam pelaksanaan pilakdes. Antara lain, biaya surat suara, kotak suara, biaya adminitrasi lainnya dan biaya honor dari panitia.    "Yang kelima APBD juga harus mengkafer biaya pelantikan kades terpilih, sehingga desa dan para calon tidak lagi dibebani oleh pembiayaan apapun," pungkasnya.(Yd/red)

Begal Sadis Wilayah Selatan Diringkus Polres Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sat Reskim Polres Lumajang dibantu Polsek jajaran berhasil menagkap komplotan pelaku curas (pencurian dengan kekerasan) atau pencuri sepeda motor. Para pelaku beraksi di wilayah Candipuro, saat beraksi tersangka berjumlah empat orang, tiga orang berhasil ditangkap dan satu masih dalam proses buron. AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang saat menggelar rilis menyatakan polisi berhasil menangkap pelaku dengan inisial WKD, NA dan HRD warga desa Supiturang kecamatan Pronojiwo. Sedangakn tersangka lainnya dalam proses pengejaran oleh jajaran polres Lumajang. "Kita berhasil ringkus pelaku dan kita yakini bahwa pelaku merupkan pelaku yang selama ini meresahkan warga Lumajang," ujar Kapolres Rabu (26/11/2014). Dalam menjalankan askinya, pare palaku selalu menggunakan senjata tajam dan akan melukai korbannya jika berani melawan. Pihak kepolisian terus melakukan pengembangan untuk mengungkap hasil kejahatan yang lainnya. "Kita juga amankan dua sepeda motor, senjata tajam dan uang sisa hasil penjualan sepeda hasil curian," paparnya. Lebih lanjut Kapolres menjelaskan dari data yang dihimpun, satu orang diyakini sebagai pelaku lama dan dua lainnya merupakan pelaku baru. Atas pebutannya, 00para pelaku diancam pasal berlapis dengan hukuman diatas lima tahun penjara. "Satu pelaku kita yakini sebagai pelaku lama, kita juga akan kenakan pasal berlapis dengan hukuman diatas lima tahun penjara," pungkasnya.(Yd/red)

Teror Kriminalitas, Personel Polres Lumajang Dilatih Jinakkan Bondet

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah mengikuti penyampaian materi tata cara dan upaya paksa saat menghadapi ancaman kriminlaitas yang menggunakan bahan peledak, para perwira polisi polres Lumajang langsung turun ke lapangan. Hal itu dilakukan, untuk lebih meningkatkan kemampuan personal dalam menghadapi segala bentuk ancaman kriminalitas. "Pelatihan ini kita lakukan agar personel bisa melakukan upaya paksa baik penggeledahan upaya penangkapan dan upaya lainnya," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (25/11/2014).   Meski diakui Kapolres tingkat ancaman kriminlitas belum tinggi, namun polisi tidak ingin ketinggalan. Sehingga ketika menghadapai situasi yang sangat genting, personel polres Lumajang sudah siap. "Kita tidak ingin ketinggalan dengan para pelaku kriminal yang semakin canggih," jelasnya. Para personel akan dilatih tentang pengenalan bom ikan atau yang dikenal dengan sebutan bondet. Sehingga polisi bisa melakukan upaya paksa dalam menyentuh sasaran, penggeledahan hingga penangkapan tersangka yang aman bagi personel dan warga sekitaranya. "Ini polres ketiga yang melakukan pelatihan seperti ini," jelasnya. Sementara itu, Kompol Teguh, Kasubden Jibom Den Gegana Sat Brimob Polda Jatim menyatakan bahwa materi yang diberikan adalah pengenalan bahan peledak (handak) secara umum. Para peserta juga diberi materi dan praktek tentang bondet, bagaimana cara kerjanya, penanganan serta cara pengamannya. "Kita juga akan berikan materi untuk upaya paksa penangkapan pelaku kriminalitas yang menggunakan senjata tajam dan senjata api serta bondet," pungkasnya.(Yd/red)

Beredar Isu Mundur, Budi Santuso Masih Ketua KONI Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasak kusuk mundurnya ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lumajang Budi Santuso mulai disikapi para pengurus harian. Para pengurus KONI sejauh ini masih menganggap Budi Santuso tetap sebagai ketua KONI yang sah. "Kalau menurut saya pak Budi masih belum mundur dan di keorganisasian tidak ada masalah," ujar Drs. H. Moch. Towil Rido'i wakil ketua II bidang keorganisasian KONI Lumajang saat ditemua di kantornya, Selasa (25/11/2014).   Menurutnya, di internal KONI malah tidak terdengar isu-isu Budi Santuso akan mundur. Namun, yang ramai isu itu berhembus dari luar KONI dan juga disejumlah media.   "Kalau bilang mundur itu harus ada pernyataan hitam diatas putih dan hingga kini itu belum ada. Sehingga pak Budi masih sebagai ketua KONI Lumajang," terangnya. Sejuh ini, dengan isu mundurnya ketua KONI tidak mempengaruhi aktifitas di KONI. Keorganisasian tetap jalan, Tim Prestasi juga tetap jalan untuk mempersiapkan atlit untuk mengikuti Porprov di Banyuwangi tahun 2015.   "Gak ada masalah, semuanya masih berjalan normal, Timpres, keorganisasian tetap jalan," paparnya.   Disinggung tentang rencana KONI akan dipanggil DPRD Lumajang, Towil mengaku akan terus melakukan dialog. Semua pengurus harian yang berjumlah 8 orang akan memenuhi undangan dari DPRD jika memang ada pemanggilan.   "Kita akan lakukan dialog, karena masa pak Budi tinggal 2 tahun, jika dibentuk Plt maka tugasnya enam bulan untuk menyiapkan Muscablub, kalau saya lebih setuju tunggu sampai berakhir saja," pungkasnya.(Yd/red)

Kado Harjalu 759, Satpol PP Akan Bersihkan Kawasan JLT dari PKL

Lumajang(lumajangsatu.com)- Satpol PP Kabupaten Lumajang berjanji memberikan kado istimewa pada peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke 759 tahuan 2014. Kado tersebut akan diwujudkan dengan pembersihan kawasan jalan lintas timur (JLT) dari para pedagang yang menggunakan daerah milik jalan (Damija). "Kita pastikan sebelum puncak peringatan Harjalu ke 759 tanggal 15 Desember 2014 JLT akan bersih dari pedagang kaki lima," ujar Totok Suharto Kasatpol PP Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (25/11/2014). Menurutnya, satpol PP sudah melakukan proses rapat dengan para pedagang melalui camat dan desa yang masuk di kawasan JLT. Satpol PP juga telah memberikan surat peringatan dan teguran kepada para pemilik warung sebanyak 3 kali. "Beberapa bulan lalu, kita sudah kumpulkan para pedagang melalui kecamatan dan desa serta kita sudah berikan surat peringatan dan teguran kepada pemilik warung yang menggunakan damija," jelasnya. Setelah semua dilakukan, yang terakhir Satpol PP memasang papan peringatan agar pedagang mengosongkan sendiri warungnya. Para pedagang diberi waktu hingga tanggal 20 Nopember 2014, jika tidak dibersihkan maka Satpol PP akan melakukan pengosongan paksa. "Setelah ada peringatan dan teguran akhirnya kita pasang pengumuman batas akhir para pedagang mengosongkan sendiri," tambahnya. Namun, karena para pedagang yang tergabung dengan paguyuban melayangkan surat audensi kepada Wakil Bupati, maka Satpol PP menunda untuk melakukan penertiban. Dari hasil audensi antara paguyuban pedagang dan tokoh masyarkat di Panti PKK tanggal 21 Nopember, akhirnya disepakti bahwa para pedagang masih diberi waktu hingga awal Desember. "Hasil audensi dengan para pedagang, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang dipimpin pak Wabup, para pedagang diberi waktu lagi untuk mengosongkan sendiri," pungkasnya.(Yd/red)

Lumajang Gudang Plt, Mulai Bupati Hingga Ketua RT

Lumajang(lumajangsatu.com)- Roda pemerintahan di Kabupaten Lumajang pada akhir 2014 dinilai sakit dan sangat parah. Pasalnya, roda pemerintahan dari pucuk pimpinan tertinggi hingga di tingkat bawah banyak di huni oleh pelaksana tugas (Plt). Dwi Wismo Wardono SH. MH, Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dwindo Wira Waskita menilai pemerintahan Lumajang sudah dalam kondisi darurat. Pembangunan terganggu, karena banyak pucuk pimpinan yang di pegang oleh Plt. "Kita tahu bahwa kewenangan dari Plt amat terbatas. Sehingga sudah pasti diakui atau tidak pembangunan di Lumajang akan tergaggu," ujar Dwi kepada lumajangsatu.com, Selasa (25/11/2014). Dari data yang dimiliki LSM Dwindo Wira Waskita, Bupati Lumajang sekarang dijabat Plt Wabup, Camat Lumajang Plt, Kepala Dinas Kesehatan Plt, KONI Lumajang sebentar lagi Plt, sekitar 25 Kades juga di jabat Plt. Bahkan, yang menarik juga banyak Rt dan Rw yang juga dijabat oleh Plt. Dengan demikian, Lumajang merupakan daerah yang banyak di jabat oleh Plt atau belum memiliki kepala yang definitif. "Plt atau belum memiliki kepala definitif mulai dari Bupati Lumajang hingga ke tingkat Rt dan Rw, apakah yang disebut reformasi birokrasi" terangnya. Dengan kondisi tersebut, Dwi mendesak kepada pemerintahan setingkat diatasnya untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan pembangunan di Lumajang. Jika tidak, maka Lumajang akan mengalami kemunduran pembangunan selama satu periode. "Saya minta pak Gubernur memperjelas status Bupati Lumajang, jangan diambangkan seperti saat ini," pungkasnya.(Yd/red)

AKP Samirin: Akan Kita Tindak Terus Para Pelanggar Lalulintas

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca insiden kecelakaan truck bermuatan 46 orang minggu (23/11) lalu, Kasat Lantas Polres Lumajang berjanji akan terus melakukan penindakan tegas terhadap para pengguna jalan yang melanggar aturan Lalulintas, Selasa (25/11/2014). Menurutnya, kejadian kecelakaan truck yang mengakibatkan 18 orang mengalami luka-luka itu murni kelalaian sopir truck. Pasalnya sang sopir melaju dengan kecepatan tinggi saat di tikungan leter S Desa Nogosari kecamatan rowokangkung. Padahal, pada kendaraan-kendaraan barang seperti truck, pick up dan sejenisnya telah terpasang tulisan larangan mengangkut orang, namun masih saja banyak yang melanggar. Melihat hal tersebut, pihaknya berjanji akan terus melakukan penindakan tegas terhadap para pengguna jalan yang melanggar aturan lalulintas agar masyarakat jera tidak lagi menggunakan kendaraan barang untuk mengangkut orang. Kami akan terus melakukan penindakan pada masyarakat yang melanggar, dengan begitu masyarakat sedikit-demi sedikit akan terdidik pentingnya menaati peraturan lalulintas, Papar AKP Sarimin Kasatlantas Polres Lumajang. (Mad/red)

Percobaan Pembunuhan Dengan BOM Pipa

Lumajang(lumajangsatu.com)- Percobaan pembunuhan dengan menggunakan BOM pipa kembali terjadi, kali ini suli (45) warga Desa Bence Kecamatan kedungjajang menjadi korban percobaan pembunuhan saat perjalanan pulang dari sungai desa setempat oleh orang tak dikenal, Senin lalu (24/11). Beruntung dua buah BOM pipa tersebut tidak meledak sehingga korban selamat, Selasa (24/11/2014). Jajaran reserce Polres Lumajang, yang mendatangkan TIM Gegana Polda jatim langsung mendatangi lokasi kejadian, yakni di area perkebunan Desa setempat. setelah lima menit mengamati BOM pipa tersebut, Tim ahli itu langsung melakukan penjinakan  dengan menggunakan pisau belati. Setelah dilakukan penguraian terhadap dua buah BOM pipa tersebut, ditemukan belasan gram bubu misiu, kelereng dan batu kerikil, diduga BOM pipa tersebut digunakan untuk percobaan pembunuhan. Menurut Kasat Reskrim Polres Lumajang, IPTU Heri Sugiono mengatakan, BOM pipa tersebut tergolong benda peledak baru karena bubuk misiu dimasukkan kedalam pipa. "Setelah dilakukan penguraian terhadap benda tersebut, didalamnya terdapat bubuk misiu, kelereng dan batu. benda ini dikategorikan loweksplosif," papar Pria kelahiran Probolinggo itu pada sejumlah awak media. Maraknya penemuan benda peledak terhadap beberapa pelaku kejahatan di Lumajang sejak beberapa bulan terakhir, Kasat Reskrim Polres Lumajang menghimbau bagi para pemilik benda serupa untuk segera diserahkan pada Aparat Kepolisian. "Sebelum kami melakukan tindakan tegas, siapapun yang memiliki Bondet agar segera mungkin menyerahkan kepada petugas, atau memberitahu kami, biar kami yang mengambil Bondetnya," Himbaunya. (Mad/red)

Gawat, Perayaan Harjalu 759 Sepi Senyap!!!

Bagaimana kabar peringatan Hari Jadi Lumajang ke 759 tahun 2014?, kok masih sepi saja. Padahal Harjalu selalu diperingati dengan  besar-besar oleh Pemerintah Lumajang bersama masyarakatnya. Gaung Harjalu kali ini, sepertinya sepi senyap. Agenda apakah yang akan memeriahkan juga sepi dari obrolan dan jagongan dikalangan masyarakat. Kebanyakanan masyarakat pasrah dan pasif untuk ikut serta, padahal di HUT RI lalu, banyak sekali kemeriahan karnaval di setiap kecamatan, Bagaimana dengan Harjalu tahun ini. Banyak kalangan masyarakat menilai, Harjalu tahun ini bakalan sepi, pasalnya pejabatnya banyak yang diperiksa oleh Kejaksaan, ada lagi Lumajang lagi lesu, ada yang bilang karena pak Bupati sakit. Bahkan, Harjalu kali ini, bakalan lebih sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena hujan diprediksi jauh lebih lebat. Peringatah Hari Jadi sebuah kota dengan berbagai kemeriah sebuah jatidiri dan identitas. Apalagi Lumajang sebuah Kota yang sangat tua dan memiliki peradaban yang sangat maju di massa. Ini terbukti banyak sekali peninggalan sejarah yang masih belum terawat dan tidak dilindungi, meski Undang-Undang Cagar Budaya sudah ada bersamaan dengan dibuatnya Perda. Apakah Lumajang akan memeriahkan Harjalu dengan kesepian dan kesenyapan, dikarenakan Pak Bupati Tersayang sedang sakit. Saya rasa tak elok, bila sebagian kelompok masyarakat menghubungkan Bapak Bupati sakit dengan Harjalu dan itu sangat tidak pantas. Masyarakat harus berpartisipasi dalam memeriah Harjalu yang dirayakan setiap tahun, bukan pemkab yang sebagai biang sepi dan ramainya sebuah peringatan hari lahirnya sebuah kota. Bagi penulis, tolak ukur ramainya dan bermaknanya sebuah perayaan Hari Jadi Sebuah kota, tingginya partisipasi masyarakat. Namun, dengan kerdilnya pandangan dan pendapat sebagian masyarakat di Lumajang harus perlu di selidiki dan direnungkan. Apakah Harjalu perlu dirayakan seperti perayaan Ulang Tahun Kelahiran Manusia.   Mengenai apakah harjalu akan digelar apa tidak, penulis akan sampaikan, hingga saat ini Pemkab belum merilis Logo Resmi Logo Harjalu 759 dan Apa saja rangkaian acara yang digelar belum juga masuk di Pemkab.  Padahal, peringatan Harjalu tinggal hitungan hari. Sebelumnya, harjalu tahun 2013, jadwal rangkaian kegiatan sudah beredar luar di masyarakat, ada apa dengan Harjalu tahun ini?.   Penulis yakin disepinya pembahasan dan perencanaan Harjalu ada sesuatu yang disembunyikan untuk lebih memiliki makna, dari pada sekedar merayakan. Mari kita tunggu, Harjalu kali ini apakah jauh bermakna atau sebaliknya. Saya yakin para pemangku kekuasaan di Lumajang tidak akan tinggal diam dalam merayakan kotanya. Mari kita sambut Harjalu dengan semangat kebersamaan seperti motto media kami, "Bersatu Jadi Terbaik". Selamat Harjalu ke 759. (red)