Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang Thoriqul Haq M.ML mencopot sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Lumajang. Pencopotan itu terkait dengan dugaan pungutan liar (pungli) kenaikan pangkat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dengan nominal 500 ribu.
Lumajang
Diterjang Banjir Jembatan Toroyan di Randuagung Ambruk
Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan lebat hari Kamis (06/12) mengakibatkan banjir dan merusak jembatan di Dusun Toroyan Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung. Akibatnya, akses dua RT yakni 27 dan RT 29 terputus untuk roda empat."Hujan deras hari Kamis mengakibatkan jembatan di Dusun Toroyan ambruk mas," ujar Adiarto Hendro, Komadan TRC BPBD Kabupaten Lumajang, Jum'at (07/12/2018).Kondisi jembatan memang sudah bergeser sebelum terjadinya banjir. Pihak Desa sudah melaporkan kepada Kecamatan dan BPBD, namun sebelum dilakukan penanganan sudah ambruk terlebih dahulu."Sudah ada laporan bahwa jembatan itu mengalami pergeseran dan belum ditangani sudah ambruk terlebih dahulu," tuturnya.Dalam kejadian itu tidak mengakibatkan korban jiwa atau benda. Hanya akses dua RT di Dusun Toroyan Desa Kalipenggung terputus dan tidak bisa dilewati roda empat. "Tidak ada korban jiwa mas," pungkasnya.(Yd/red)
Tulisan Pancasila di Tugu Adipura Lumajang Mrotol
Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski terbilang bangunan baru, namun kondisi tulisan Pancasila di Tugu Adipura terlihat memprihatinkan. Pasalnya, tulisan Pancasila mulai rusak (mrotoli) dan tidak lengkap hurufnya sehingga tidak bisa dibaca lagi.Syahwal Ali, Koordintor Garda Kyai Lumajang meminta pemerintah memperhatikan hal kecil yang sangat penting ini. Tugu Pancasila adalah simbol negera dan tidak boleh terkesan dibangun tapi tidak terawat."Ini hal kecil namun sangat penting bagi bangsa ini. Pancasila adalah simbol negara jangan sampai terkesan tidak terawat," jelas Syahwal, Jum'at (07/12/2018).Tak hanya Tugu Pancasila di dalam Kota Lumajang, sejumlah monument bersejarah harus dirawat. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawannya."Tugu-tugu dan monument ini adalah salah satu cara kita tidak lupa para pejuang kita. Kalau tidak terawat maka sangat memprihatinkan," imbunhya.Saat ini, Lumajang sedang ada banyak kegiatan dalam rangka Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-763 tahun. Jangan sampai, wajah Lumajang terlihat tidak terawat dengan rusaknya Tugu Pancasila di Adipura tersebut. "Malu kalau tidak terawat," pungkasnya.(Yd/red)
Pengerajin Batik Ismoyo Lumajang Raup Untung Puluhan Juta
Lumajang (lumajangsatu.com) - Batik tulis Ismoyo adalah salah satu ciri khas batik didaerah Lumajang. Nama Ismoyo diambil dari nama sang pemilik yaitu Bambang Ismoyo, ismoyo sendiri artinya pewayangan.
Rakorwas, AKP Hasran Kasatreskrim Polres Lumajang Dapat Apresiasi Para Kades
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) menjelang akhir tahun 2018. Rakorwas menghadirkan 198 Kepala Desa se-Lumajang di ruang Narariya Kirana, Kamis (06/12/2018).
Jugosari Blokade Total, Jarit Hanya Tutup Untuk Angkutan Tambang Pasir
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Jugosari Kecamatan Candipuro menutup total jalan menuju desanya Rabu malam (05/12). Menggunakan material bebatuan, blokade dilakukan di pintu perbatasan antara Desa Jugosari dan Desa Jarit."Warga Jogosari yang menutup mas, sedangkan dari warga Jarit hanya menutup dari angkutan tambang saja," jelas Alfan, Kamis (06/12/2018).Kendaraan selain angkutan tambang tetap bisa melintas karena blokadenya tidak permanen. Warga sudah bulat, bahwa akan menutup jalan dari angkutan tambang dan meminta pemilik tambang menyiapkan jalur sendiri."Sesuai dengan hasil pertemuan dengan pak Bupati, bahwa jalur angkutan tambang tidak akan lewat dijalan padat penduduk," tuturnya.Alfan berharap warga tidak terprovokasi dan tidak ada adu domba dengan penutupan jalan tersebut. Pasalnya, semua jalan angkutan pasir seperti Sumberwuluh dan Sudimoro warga juga melakukan penolakan dan blokade."Semoga tidak ada adu domba antar warga mas, kita tidak ingin ada yang memanfaatkan kondisi ini," pungkasnya.(Yd/red)
Warga Sampaikan Maraknya Maling Sapi ke Drs. Ayub Khan Anggota DPR RI
Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si anggota MPR/DPR RI menggelar serap aspirasi di Desa Duren Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Acara serap aspirasi dihadiri sekitar 150 warga dan menyampaikan beberapa uneg-uneg kepada wakil rakyat itu.Alex Chaniago, Sekretaris Desa Duren menyampaikan persoalan keamanan menjadi keluhan utama warganya. Pencurian sapi, sangat marak terjadi di wilayah Lumajang bagian utara."Terima kasih pak Ayub, telah menyapa kami di Desa Duren. Kita menyampaikan tentang marakanya maling sapi diwilayah Lumajang bagian utara," jela Elex, Kamis (06/12/2018).Drs. Ayub Khan M.Si menyatakan saat melakukan serap aspirasi banyak mendapatkan masukan dan keluhan dari masyarakat. Salah satunya adalah persoalan keamanan yakni maraknya maling sapi diwilayah Lumajang utara."Tadi ada keluhan bahwa di Lumajang masih marak maling sapi," jelas anggota Fraksi Demokrat itu.Keluhan itu akan disampaikan kepada pemangku keamanan ditingkat pusat yakni Kapolri. Partai Demokrat akan terus memperjuangkan kebutuhan dasar masyarakat yakni rasa aman dalam melakukan aktifitas.""Partai Demokrat akan memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk mendapatkan rasa aman. Tidak khawatir sapinnya akan hilang dicuri," pungkas anggota Komisi X itu.(Yd/red)
Tim Pemburu Begal Lumajang Patroli Kawasan Rawan Kejahatan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Untuk mengantisipasi tindakan melawan hukum seperti begal maupun aksi perampasan. Polres Lumajang semakin memperketat jalur jalur yg ditengarai sering digunakan oleh pelaku untuk melakukan aksinya.
Polisi Jaga Perbankan Lumajang Jelang Tahun Baru
Lumajang (lumajangsatu.com) -Satsabhara Polres Lumajang melaksanakan peningkatan pengamanan menjelang tahun baru di beberapa perbankan, Kamis (06/12/2018). Pasalnya, aktifitas penarikan uang di berbagai perbankan perlu mendapat perhatian khusus, rawan terjadi tindak perampokan.
Alasan Kemanusiaan, Ibu Bayi Tumpeng Tidak Ditetapkan Tersangka
Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang tidak menetapkan WD (40) ibu kandung bayi asal Tumpeng Kecamatan Candipuro dengan alasan kemanusian. Pasalnya, WD mengarang cerita menemukan bayi yang dilahirkan, lantaran terdesak kebutuhan ekonomi dan tidak sanggup merawatnya.