Pariwisata

Jadi Tulang Punggung Keluarga

Deny, Korban Begal Sadis Ranuyoso Berencana Segera Bertunangan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi sadis kawanan begal yang terjadi di jalan raya Ranuyoso menyisakan duka mendalam bagi kerabat korban. Deny Nugrah Pratama (22) warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo meregang nyawa setelah dibacok kawanan begal, Jum'at malam (27/07).Septyan Dwi Cahyo Efendi, salah seorang kerabat korban menyatakan bahwa korban pulang ke Probolinggo bersama calon tunangannya Nur Haslina (20) warga Desa Selok Gondang Kecamatan Sukodono. Kepulangan itu untuk membicarakan rencana untuk melamar Nur Haslina.korban begalKorban Deny bekerja di PT Semeru Kecamatan Randuagung dan biasanya pulang kerumah saudaranya di Lumajang. Korban juga tulang punggung keluarga yang harus membiayai adiknya yang masih bersekolah."Korban pulang ke Probolinggo bersama calon tunangannya untuk membicarakan rencana melamar calon tunangannya warga Lumajang mas," jelas pria yang akrab disapa Fendi itu, Sabtu (28/07/2018).Pihak keluarga berharap kepada Polres Lumajang segera mengungkap para pelaku begal tersebut. Aksi begal sudah sangat meresahkan karena tak segan-segan membunuh korban jika melakukan perlawanan."Begal-begal itu sangat sadis mas, kami dari keluarga korban berharap polisi bisa menangkap para pelaku dan memberikan hukuman setimpal karena sudah merenggut nyawa," pungkasnya.AKP Sutiyo, Kapolsek Ranuyoso menyatakan bahwa korban Deny meninggal ditempat karena luka parah dan kekasihnya berhasil selamat. Sepeda motor korban gagal dibawa kabur oleh para begal karena kontak sepeda dibawa oleh korban yang selamat.(Yd/red)

Kembali Marak di Jalur Lumajang-Ranuyoso

Aksi Begal Sadis Bacok Korban Hingga Tewas di Jalan Raya Ranuyoso

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pembegalan kembali terjadi di jalan raya Ranuyoso Kebupaten Lumajang, Jum'at malam. Korbannya harus meregang nyawa karena kehabisan darah setelah dibacok oleh kawanan begal sadis.Deny Nugrah Pratama (22) warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo tewas. Sedangkan kekasihnya, Nur Haslina (20) warga Desa Selok Gondang Kecamatan Sukodono mengalami luka-luka dan beruntung nyawanya masih selamat.Korban yang mempertahankan sepeda motor Vario Nopol N-2660-UC dibacok membabi buta oleh para kawanan begal. Luka yang sangat parah membuat Deny tidak bisa diselamatkan dan tewas ditempat.korban tewas dibegal"Informasi dari warga yang bonceng (korban selamat), bahwa dia sama-sama dari wilayah utara (Probolinggo) menuju ke selatan (Lumajang), ia langsung dipepet dan dibacok," ujar AKP Sutiyo, Kapolsek Ranuyoso, Jum'at (27/07/2018).Sepeda korban berhasil diselamatan karena kunci sepeda diambil oleh korban perempuan. Karena gagal mengambil sepeda, para pelaku begal sadis melakukan aksi membacok korban dengan membabi buta yang mengakibatkan satu korban tewas."Para pelaku ini minta sepeda korban tapi karena terjatuh, kuncinya langsung diamankan oleh korban yang dibonceng sehingga pelaku membabi buta membacoknya," pungkasnya.Mayat korban saat ini sudah dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan visum. Kasus pembegalan kembali marak dan meresahkan warga yang melintas di jalur Lumajang-Ranuyoso.(Yd/red)

Dibatalkan Oleh Kemeneg

Ini Penjelasan KBIH Al-Haromain Soal 16 CJH Lumajang Gagal Berangkat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mantan Sekretaris KBIH Al-Haromian akhirnya angkat bicara soal 16 calon jama'ah haji (CJH) yang gagal berangkat. Pihak KBIH al-Haromain sudah melakukan komunikasi dengan para CJH dan sudah menjelaskan duduk persoalannya."Kita dari KBIH melakukan ikhtiar agar CJH KBIH Al-Haromain bisa berangkat ke tanh suci. Namun, pihak dari Kemenag Lumajang mebatalkan karena data yang dikirim tidak memenuhi syarat," ujar Imam, Rabu (25/07/2018).Pihak KBIH Al-Haromain dan juga CJH sudah menerima keputusan dari Kamenag. Imam juga menjelaskan bahwa gagalnya 16 CJH Al-Haromain tidak ada sangkut pautnya dengan pengasuh pensatren Al-Haromain, karena KBIH Al-Haromian berdiri sendiri."Saya semua yang mengurus segela kelengkapan CJH. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan pengasuh pondok pesantren Al-Haromain. Itu murni inisiatif dari saya sendiri," terangnya.cjh al-haromainSaji, salah seorang CJH Al-Haromian yang gaal berangkat mengaku sudah ikhlas dengan kejadian tersebut. Berangkat ke tanah suci adalah panggilan, jika tahun 2018 belum bisa berangkat berarti belum dapat panggilan dari tanah suci."Naik haji itu adalah panggilan, kalau saya gak bisa berangkat tahun ini, berarti belum dapat panggilan. Saya ikhlas," jelas Saji dalam bahasa Madura.Abu Bakar, CJH Al-Haromain yang lain juga mengaku menerima jika belum bisa berangkat tahun 2018. "Saya juga menerima meski gak bisa berangkat tahun ini. Saya juga belum menggelar tasyakuran berangkat haji, karena sudah mendengar jiga gagal berangkat tahun ini," pungkasnya.(Yd/red)

Kecelakaan di Jalan Raya Lempeni

Dump Truck vs Jeep Katana dan Suzuki Smash, 2 Orang Luka-luka

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan terjadi di jalan Desa Lempeni Kecamatan Tempeh. Akibat kecelekaan tersebut, dua orang yang mengendarai sepeda motor Suzuki Smash Nopol N-6637-YJ bernama Much. Findi Rasmita dan Lutfiati warga Madurejo Kecamatan Pasirian mengalami luka-luka.Pengemudi damp truck pasir Nopol P-8518-KB Susanto warga Gumukmas, Jember dan Jeep Katana Nopol N-491-YK dikendarai oleh Yamil Simail warga Krai Kecamatan Yosowilangun. Kedua pengemudi tersebut tidak mengalami luka apapun."Ada kecelakaan melibatkan dua mobil dan satu sepeda motor sekitar jam 10.30 wib di jalan Desa Lempeni Kecamatan Tempeh. Dua korban luka ringan," ujar Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Sabtu (21/07/2018).Laka desa LempeniKecelakaan bermula saat damp truck melaju dari selatan ke utara melakukan pengereman mendadak. Akibatnya, kendaraan oleng dan masuk kejalur berlawanan dan akhirnya bersenggolan dengan Jeep Katana.Dari arah utara, juga melaju sepeda motor Suzuki Smash yang kemudian dibentur oleh kendataan Jeep. "Jeep yang terguling membentur sepeda motor yang melaju dari arah utara uang mebuat dua orang terluka akibat terjatuh," jelasnya.Dimas meminta kepada para pengguna jalan agar selalu waspada dan pastikan fokus saat dijalan. Kelalaian pengemudi menjadi salah satu faktor masih tinggingnya angka kecelakaan di jalan.(Yd/red)

Cuaca Buruk Pantai Selatan

Ombak Besar, Warung Ikan Bakar di Pantai Watu Pecak Tetap Buka

Lumajang (lumajangsatu.com) - Cuaca buruk akibat masih akan berlanjut hingga beberpa hari kedepan. Para nelayan di pantai selatan sudah beberpa hari tidak melaut, karena ombak jika malam hari bisa mencapai 4-5 meter.Imam, salah seorang pemilik warung ikan bakar Morodadi di pantai Watu Pecak menyatakan ombak jika malam hari sangat besar. Namun, di Watu Pecak ombak tidak sampai ke warung-warung hanya sampai di gundukan pasir yang berada di dibawah warung. Para nelayan juga tidak melaut, karena ombak masih besar dan sangat berbahaya.watu pecak"Kalau di Watu Pecak ombaknya jika malam sangat besar, namun tidak sampai ke warung-warung ikan bakar, dan saat ini masih buka dan tidak terganggu dengan cuaca buruk ini," ujar Imam kepada lumajangsatu.com, Jum'at (20/07/2018).Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa tim BPBD terus melakukan himbauan kepada warga agar selalu waspada. Cuaca buruk diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar tanggal 23 Juli 2018."Kita terus menghiamabu kepada warga di pesisir pantai untuk selalu waspada. Kita juga himbau nelayan tidak nekat melaut karena ombak besar masih akan terus terjadi hingga tanggal 23 Juli," pungkasnya.(Yd/red)

Cuaca Buruk Ombak Besar

Warung Ikan Bakar di Pantai Dampar Rusak Diterjang Ombak Besar

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ombak besar mulai melanda kawasan pesisir selatan Lumajang. Akibatnya, sekitar 10 bangunan di pinggir pantai Dampar Kecamatan Pasirian rusak akibat diterjang ombak besar.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan tim sedang melakukan pendataan jumlah kerusakan. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiawa hanya sejumlah warung ikan bakar dan bangunan tanpa penghuni rusak.Ombak besar sudah terjadi sejak Rabu sore (18/07) dan terus membesar hingga malam. Tinggi ombak sekitar 4-5 meter dan terjadi mulai dari pantai Wotgalih Kecamatan Yosowilangun hingga ke wilayah pantai TP Kecamatan Tempursari.pantai dampar"Mulai Rabu sore ombak besar sudah terjadi di kawasan pantai selatan. Tadi malam nampaknya semakin membesar dan akhirnya merusak banguan di pinggir pantai Dampar termasuk warung ikan bakar," ujar Adiarto, Kamis (29/07/2018).BPBD saat ini terus melakukan himbauan kepada masyarakat yang berada dipinggir pantai agar tidak menempati bangunan jika malam hari. BPBD juga telah menghimabau kepada para nelayan di TPI Tempursari agar tidak melaut selama ombak besar melanda di pesisir selatan."Kita sudah menghimabau kepada warga peisir dan para nelayan agar selalu waspada dan tidak melaut selama ombak masih besar," pungkasnya.(Yd/red)

Jalan Jarit Mulai Makan Tumbal

Jalan Rusak, Nenek dan Cucunya Tewas Terlindas Truck Pengangkut Pasir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jalan rusak, berlubang dan bergelombang di Desa Jarit Kecamatan Candipuro akhirnya memakan korban jiwa. Hari Minggu (15/07), nenek dan cucunya yang masih berumur 3 tahun terjatuh dan terlindas mobil damp truck pengangkut pasir dan langsung meninggal di tempat.Hatimah (60) dan cucunya Mohammad Fahrul Fahrizi (3) warga Kebonan Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian meregang nyawa usai dilindas truck. Kedua korban dibonceng oleh Ernawati (27) tergelincir karena jalan rusak dan jatuh.Korban melaju dari arah selatan terjatuh dan dari arah berlawanan meluncur truck pengangkut pasir. Korban yang dibonceng masuk kejalur berlawanan dan langsung disambar oleh truck sehingga mengalami luka parah dan meninggal di lokasi kecelakaan.Korban laka di jalan raya jarit"Korban mengendari sepeda motor Vega nopol N-5962-YQ dari arah selatan ke utara. Saat melintas di jalan berlubang, korban terjatuh dan dari utara meluncur truck pengangkut pasir dan akhirnya terjadi benturan dan kedua korban meninggal di tempat," ujar Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang.Truck pengangkut pasir bernopol W-9752-UR dikendarai oleh Timbul Setiawan (54) warga Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian. "Kita sudah lakukan oleh TKP, kita amankan barang bukti dan meminta keterangan saksi-saksi dan kita tangani kasus kecelakaan tersebut," tuturnya.Jalan di Desa Jarit memang rusak parah akibat setiap hari dilintasi ratusan angkutan tambang pasir. Warga sekitar beberapa kali sudah melakukan protes karena mengganggu aktifitas warga dan menimbulkan kerawanan kecelakaan.(Yd/red)

Pencurian Mobil Makin Marak

Parkir Digarasi, Mobil Pick Up Warga Ranu Bedali Hilang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mobil Pick Up Nopol P-8455-KL milik Adin (42) warga Ranu Bedali Amblas digondol maling. Kawanan maling beraksi sekitar jam 3.00 dini hari saat pemilik mobil sedang tertidur pulas.Korban mendengar suara berisik dari garasi mobil yang berada di luar rumah. Saat dilihat keluar, mobil pick up yang terparkir sudah hilang. Korban mencoba melakukan pengejaran namun tidak membuahkan hasil. rumah korban pencurian pick up"Iya dengar mas, setelah dilihat sudah jalan mas gak sempat lihat pelakunya. Iya diparkir, di parkiran tahunya pas bunyi lari kea rah selatan. Mobil itu untuk ngangkut kelapa muda pak," jelas Nurul Yasin, anak pemilik mobil, Jum'at (13/07/2018).AKP Ahmad Sutiyo, Kapolsek Ranuyoso menyatakan bahwa mobil pick up diparkir sekitar jam 23.00 wib. Sedangkan pencurian mobil terjadi sekitar jam 03.00 wib, karena jam 03.30 wib mobil sudah tidak ada ditempatnya diparkir."Kronologisnya ia baru datang dari Surabaya sekitar jam 11.00 malam. Saat istirahat, tiba-tiba jam 03.30 itu sudah tidak ada ditempat. Pelaku tidak diketahui karena saat suara berisik itu mobil sudah tidak ada, kami masih melakukan penyelidikan melalui reskrim kami mohon do'anya agar mobil segera ketemu," pungkasnya.(Yd/red)

Di Corat-Coret Menggunakan Semen

Vandalisme Rusak Muka Miniatur Candi di Depan Pemkab Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tak hanya lampu dan bunga yang dirusak, miniatur candi di depan Pemkab Lumajang tak luput dari aksi vandalisme (pengrusakan). Tangan-tangan jahil tak bertanggungjawa merusak muka miniatur candi dengan menembel menggunakan semen dan merusak tulisan miniatur candi.Yuli Harismawati, Kabid Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyatakan pihaknya sudah melaporkan kepada pimpinan atas aksi vandalisme miniatur candi. Nantinya, jika diperintahkan untuk melapor kepada polisi maka aksi vandalisme tersebut akan dilaporkan.Miniatur Candi di Alun-alun LumajangHingga kini, masih terlihat muka miniatur candi yang ditembel dengan semen oleh pelaku tak bertanggungjawab. Vandalisme tersebut membuat miniatur candi terlihat tidak indah lagi. "Kita tunggu perintah pimpinan, jika diminta lapor ke polisi kita akan laporkan. Makanya bukti semen di muka miniatur candi tidak kita bersihkan karena sebagai barang bukti," tuturnya, Senin (10/07/2018).Sutikno, salah seorang warga Lumajang menyatakan jika malam hari pengamanan Alun-alun memang dirasa kurang. Padahal, saat malam hari masih banyak anak muda yang nongkrong-nongkrong."Kita berharap kalau malam hari Satpol PP juga melakukan penjagaan. Eman-eman fasilitas umum yang sudah ada dirusak oleh oknum tak bertanggungjawab. Jika diketahui langsung ditangap saja dan beri sanksi biar kapok," pungkasnya.(Yd/red)

Sepeda Vixion Pelaku Ditinggal di Jalan

Mobil Anggota Polisi Jadi Korban Pelemparan Batu di Jalan Raya

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pelemparan batu terjadi di jalan raya Tempeh. Ada tiga mobil yang jadi korban pelemparan, namun pemilik mobil yang jadi korban pelemparan tidak melapor kepada polisi.IPDA Catur Budi Baskara, Kabid Humas Polres Lumajang menyatakan, korban ketiga adalah anggota Polres Lumajang Brigadir Mones. Korban kemudian membalikkan mobilnya dan mengejar pelaku yang menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion berboncengan tiga.Setelah jarak sangat dekat, korban kemudian menabrak sepeda motor pelaku dan akhirnya terjatuh. Pelaku kemudian melarikan diri dan meninggalkan sepda Vixion Nopol N-4640-ZV dipinggir jalan. Brigadir Mones kemudian melapor dan sepeda pelaku dibawa ke Mapolres Lumajang.Sepda Vixion milik pelaku"Korban sudah ada tiga mobil, mobil pertama tidak melapor, mobil kedua adalah ambulan Desa Gesang juga tidak melapor dan mobil ketiga adalah mobil milik anggota polisi," jelas Catur, Senin (10/07/2018).Setelah dilakukan penyelidikan pemilik sepeda motor Vixion tersebut, ternyata sepeda sudah berpindah tangan sebanyak 4 kali. Untuk pemilik terakhir, polisi masih melakukan penyelidikan untuk bisa mengungkap pelaku pelemparan batu kepada pengedara di jalan tersebut."Sepda motor Yamaha Vixion itu sudah berpindah pemilik empat kali, yang terakhir ini masih dalam penyelidikan tim Satreskrim Polres Lumajang untuk menangkap ketiga pelaku," pungkasnya.(Yd/red)