Setelah Diberi Pemahaman

Viral.! Labelisasi Miskin PKH Lumajang KPM Kaya Langsung Mundur

Penulis : lumajangsatu.com -
Viral.! Labelisasi Miskin PKH Lumajang KPM Kaya Langsung Mundur
Labelisasi miskin KPM PKH Lumajang terus dilakukan

Rowokangkung - Pendamping PKH terus melakukan labelisasi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Labelisasi bertulisakan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan Sosial PKH dan BPNT" yang dipasang di tembok depan rumah agar mudah terlihat.

Yang sempat viral di media sosial, labelisasi rumah KPM PKH bernama Sumik RT/06 RW/02 Dusun Krajan Desa Nogosari Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, dilihat dari bangunan rumah yang cukup megah dan juga memiliki sepeda motor, KPM tersebut dianggap sudah tidak layak menerima PKH.

"Karena KPM bersedia di labelisasi, maka kita pilok rumahnya dengan tulisan yang sudah kita siapkan," ujar Akbar Alamin, Koordinator Kabupaten Pendamping PKH Lumajang, Kamis (23/01/2020).

Setelah dipastikan kondisi perekonomiannya baik, maka pihak Desa dan Kecamatan melakukan pembinaan dan pemahaman siapa yang berhak menerima PKH. Hasilnya, KPM atas nama Sumik bersedia mengundurkan diri karena merasa tidak pantas menerima bantuan tersebut.

"Setelah dilakukan pembinaan dan pemahaman, akhirnya KPM yang bersangkutan bersedia mundur dari penerima PKH," jelasnya.

Setelah menyatakan mundur, KPM penerima PKH menandatangani formulir pengunduruan diri dengan mengetahui Kepala Desa. Pendamping PKH kemudian memproses dengan melaporkan ke pusat, agar jatah yang mundur bisa dialihkan kepada keluarga yang lebih berhak.

"Saat ini labelisasi terus bergerak di semua Kecamatan dan sudah 40 persen KPM PKH yang sudah terlabelisasi," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.