Tekan Biaya Produksi

Petani Tomat Lumajang Panen Sendiri tanpa Buruh Saat Harga Anjlok

lumajangsatu.com
Diidk petani asal Kebonagung terpaksa Panen Tomat Sendiri saat Harga Anjlok.

Lumajang - Musim panen Tomat tiba, namun harga anjlok hingga 100%. Minimalisir pengeluaran guna bertahan pada krisis harga, petani Lumajang kelola tanaman Tomat mandiri tak gunakan buruh tani.

Petani Tomat Dusun Krajan 1, Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono Didik Hariono mengungkapkan bahwa dalam proses pengelolaan Tomatnya, dia tidak gunakan Buruh tani.

Baca juga: 25 Personil Polres Lumajang Mendadak Dilakukan Tes Urine

"Kalau saya pakai buruh yaa gak dapat untung sama sekali mas, wong sekarang itu harganya murah banget,"jelasnya saat di temui Lumajangsatu.com saat lakukan panen di lahanya, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Sangat Instagramable, Boardwalk Selokambang Lumajang Sudah Selesai Diperbaiki

Harga Tomat kini hanya 800 perkilonya, padahal stabil harga tomat 2500 perkilo. Diduga anjloknya harga Tomat akibat melimpahnya hasil panen.

Menurut laki-laki 46 tersebut, jika dikelola sendiri tanpa buruh. Harga 1000 petani masih dapat untung walaupun sedikit. "Biasanya itu mas, bulan September sampai Oktober ini, sudah tinggi harga Tomat,"jelasnya.

Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Lumajang Cocok Isi Libur Sekolah dan Akhir Pekan

Dia mengungkapkan bahwa harga Tomat walau di petani 800 namun di pasaran mencapai 2500 hingga 3000. "Kan kita jualnya ke tengkulak mas, tengkulak ke eceran untuk sekarang kisaran 1500 hingga 2000 perkilonya,"pungkasnya. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru